Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Mengapa Dalam 5 Tahun, Malaysia 7 Kali Klaim Budaya Indonesia?-- Kembali, Malaysia mengklaim budaya Indonesia. Hidup bertetangga (dengan negara dekat, sebagaimana kita hidup bertetangga dengan orang sebelah kita) memang rentan gesekan. Mengapa terjadi lagi klaim seperti itu? Apakah ini indikasi pemerintah Indonesia kurang memperhatikan budaya sendiri sedangkan pemerintah Malaysia sangat peduli? Salah satu komentar pembaca di sumber yang saya kutip ini, menyebutkan ada banyak faktor yang menyebabkan permasalahan ini. Akan tetapi logika kausalistik dapat menjawab: karena minim apresiasi dari pemerintah terhadap nilai budaya bangsa kita; tidak memiliki budaya antisipasi terhadap kekakayan nilai tersebut; benar sebagaimana yang diungkap Hutington dalam tesisnya yang menyatakan akan terjadi benturan antar peradaban, dalam hal ini klaim-mengklaim dalam konteks kepemilikan kebudayaan.

Kompas memberitakan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Windu Nuryanti mengatakan, sepanjang tahun 2007-2012 sedikitnya Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia sebagai warisan budaya negaranya.
"Sejarah klaim-mengklaim kebudayaan itu memang cukup panjang, dalam catatan saya sudah tujuh kali," kata Windu di gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Windu menjabarkan klaim Malaysia dimulai pada November 2007 terhadap kesenian Reog Ponorogo. Selanjutnya pada Desember 2008, saat itu Malaysia mengklaim lagu "Rasa Sayange", disusul dengan batik yang diklaim Malaysia pada Januari 2009.
"Masih ada Tari Pendet dari Bali dan alat musik angklung yang juga diklaim oleh mereka," ujarnya.

Selain kesenian, kata dia, klaim semena-mena juga dilakukan Malaysia pada Beras Adan. Padahal beras tersebut asli dari Nunukan, Kalimantan Timur, tetapi dijual Malaysia dengan merek Bario Rice.
Yang terhangat adalah klaim negeri jiran atas Tari Tor-tor dan Gondang Sambilan yang merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara.
"Mereka menyatakan tidak mengklaim Tari Tor-tor, tapi hanya mencatat. Kami minta secara tertulis maksud mereka mencatat itu dalam kategori apa," kata Windu.

Malaysia merupakan negara tetangga dekat Indonesia dengan populasi mencapai sekitar 25 juta jiwa, terdiri dari etnis China, Melayu, dan India. Sejumlah suku di Indonesia, seperti Mandailing, Jawa, Bugis, dan lainnya, juga sudah sejak lama bermigrasi ke Malaysia dan tetap menjaga adat istiadat hingga saat ini. Beberapa pihak menyebutkan, seni Tari Tor-tor dibawa oleh warga Indonesia dari Suku Mandailing ke Malaysia sekadar untuk diperkenalkan.

Atas terjadinya beberapa kali klaim ini, seyogyanya kita bersama koreksi diri dan untuk Malaysia, janganlah berbuat zholim.

Sumber: Kompas
URL: http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/19/1747119/Dalam.5.Tahun.Malaysia.7.Kali.Klaim.Budaya.Indonesia


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top