Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Foto-foto Meteor Rusia (15 Februari 2013)-- Beberapa foto telah menggambarkan ledakan meteor Rusia pada Jumat (15/2/2012) lalu dari Bumi. Satelit Meteosat 9 dan Meteosat 10 milik European Organisation for the Exploitation of Meteorological Satellite (Eumetsat) menyuguhkan potret meteor tersebut dari antariksa.

Meteor yang meledak di Rusia sejatinya merupakan asteroid. Terkonfirmasi, asteroid ini berbeda dengan asteroid 2012 DA14 yang lewat di atas wilayah Indonesia pada Sabtu (16/2/2013) dini hari. Saat memasuki atmosfer Bumi, asteroid pecah, membentuk bola terang disebut bollide.

Meteosat mengambil gambar meteor yang meledak di Rusia berbasis inframerah. Citra diambil pada Jumat lalu pukul 03.15 UTC atau sekitar pukul 10.15 WIB. Foto menggambarkan meteor saat memasuki atmosfer Bumi.

Sementara satelit geostasioner Meteosat 10 menunjukkan meteor sedang bergerak di angkasa. Tampak jelas ekor meteor tersebut. Dibandingkan citra Meteosat 9, citra Meteosat 10 kurang jelas. Sebab, Meteosat 9 mengambil persis di atas meteor tersebut.

Meteosat sejatinya bukan satelit untuk mengamati meteor. Jadi, sangat langka satelit tersebut bisa menangkap citra meteor. Selain membantu mencitrakan, Meteosat juga membantu menentukan massa dan ukuran asteroid penyebab ledakan meteor itu.

Informasi terbaru menunjukkan, meteor yang meledak di Rusia lebih besar dari perkiraan. Massa asteroid sekitar 10.000 ton dengan diameter sekitar 17 meter. Energi ledakan meteor sebesar 500 kiloton TNT atau 25 kali bom nuklir Hiroshima.
Meteor itu menimbulkan kerusakan bangunan akibat efek gelombang kejut yang dihasilkan. Peristiwa ini merupakan kali keduanya setelah asteroid terbesar menembus atmosfer Bumi di atas langit Rusia di 1908.

Dilansir Nytimes, Senin (18/2/2013), ilmuwan percaya bahwa batu luar angkasa yang memasuki atmosfer pada Jumat dan meledak ialah yang terbesar, sejak peristiwa di lebih dari satu abad lalu. NASA mengatakan bahwa meteor Rusia ini bisa "menyerang" Bumi setiap seratus tahun sekali.



Gelombang kejut yang dihasilkan meteor ini, dikatakan ilmuwan NASA sebagai ledakan fragmen meteor dan gelombang tekanan dari melambatnya laju meteor. Seperti gelombang berfrekuensi rendah yang dinamakan infrasonik, gelombang jenis ini bisa dideteksi oleh sensor nuklir pada era perang dingin di Samudera Pasifik atau Alaska.

Gelombang ini bisa menghempaskan objek atau bangungan dan bisa menjadi lebih kuat di area tertentu. Gelombang ini juga dapat beresonansi terhadap kaca. Sehingga, botol atau kaca dapat pecah di tempat walaupun benda itu berada di dalam ruangan atau dapur.

"Sebuah gelombang kejut seperti bola," kata Aleksandr Y. Dudorov dari Chelyabinsk State University. Ia menjelaskan, bila diumpamakan, gelombang ini seperti melempar bola ke dalam ruangan dan itu akan memantul dari satu dinding ke dinding yang lain.

Rusia diketahui telah mengerahkan 24 ribu petugas darurat untuk memeriksa jalan, rel kereta api, rumah sakit, pabrik serta fasilitas militer. Sebagian besar tempat umum ini rusak, termasuk 122 situs yang diidentifikasi sebagai kawasaan terpenting, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir, bendungan, pabrik kimia serta situs peluncuran luar angkasa bernama Strela.

Kompas.com dan okezone.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top