Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Sebelum 20 Maret 2013, Kisruh Sepakbola Diharapkan Usai--

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menagih janji Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, terkait pelaksanaan kongres sesuai dengan nota kesepahaman dengan AFC dan FIFA.
"Pak Djohar berjanji akan menggelar kongres sebelum tanggal 20 Maret. Makanya, kami tunggu perkembangannya," kata Roy Suryo seusai pertemuan dengan KONI Yogyakarta, Sabtu (16/2/2013).
Menurut dia, jika PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin tidak menggelar kongres sesuai dengan perintah maka pihaknya berencana menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh FIFA berdasarkan surat yang diterima Kamis (14/2/2013).
"Kongres akan menentukan langkah berikutnya. Tunggu saja. Yang jelas, sebelum pertandingan melawan Arab Saudi, semuanya harus tuntas," kata politisi dari Partai Demokrat itu.
Berbekal surat baru FIFA, pihaknya akan segera melakukan koordinasi internal guna menyiapkan langkah yang tepat. Apalagi, kata dia, FIFA sangat mendorong pemerintah untuk membantu menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional.
"Intinya adalah menjawab keraguan yang ada. Ada arah yang sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata pria lulusan Fisipol UGM itu.
Roy mengaku, setelah melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta dan Solo, pihaknya akan segera mengambil langkah tepat mulai dari rapat internal hingga memanggil pihak yang berpolemik, yaitu PSSI dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Sesuai dengan rencana pemanggilan kepada pihak-pihak yang terkait dalam polemik persepakbolaan nasional, Senin (18/2/2013) depan. Dengan adanya perkembangan ini diharapkan polemik bisa segera dituntaskan.
Jika polemik persepakbolaan nasional tidak bisa diselesaikan tepat waktu, 20 Maret, maka Indonesia terancam sanksi tegas dari FIFA berupa pembekuan. Dampaknya timnas tidak bisa berpartisipasi pada kegiatan di dunia internasional.

Menurut Menpora, pihaknya berharap bagaimana sepak bola ke depan ada rumusnya untuk bersatu tidak masalah soal namanya apa.
"Klub-klub yang tidak memenuhi syarat, seperti tidak menggaji pemainnya akan dievaluasi atau dihentikan," katanya.
Menyinggung soal kedualisme sepak bola tersebut ke depan tetap masih kesruh, Menpora menjelaskan jika mereka masih nekat mempertahankan kehendanya pihaknya akan menyerahkan kepada rakyat.
"Jika mereka nekat masih kisruh, kita serahkan saja ke rakyat," kata Menpora.
Menurut Menpora, pemerintah tidak mau ada lagi pemain sepak bola di Indonesia menjadi korbannya. Mereka tidak digaji dan diabaikan kesejahteraannya.
Menpora menjelaskan, dirinya di Solo saat ini, digambarkan harus mengambil sikap seperti tokoh pewayangan Setiaki atau Werkudoro masih kecil merupakan senopati yang kesatria.
"Pemerintah hanya `Tut Wuri Handayani` atau memberikan bimbingan atau dukungan persepakbolaan dari belakang apapun namanya demi Indonesia," kata Menpora.

Tribunnews


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top