Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Kronologi Kapolsek Andar Siahaan Tewas Diamuk Massa--

SIMALUNGUN - Tamaria boru Aruan (46) yang lebih akrab disapa Mak Yenni mengaku berteriak saat suaminya, Kosdin Saragih, ditangkap AKP Andar Yonar Siahaan bersama tiga anak buahnya.

Mak Yenni yang kini berstatus tersangka, berteriak agar suaminya tidak dibawa polisi. Polisi menangkap Kosdin karena berjudi togel di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (27/3/2013) malam.

KRONOLOGI
Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan tewas diamuk massa, Rabu (27/3/2013) sekitar pukul 22.00 WIB di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di lokasi, korban bersama tiga personel Polsek Dolok Panribuan mengadakan penggerebekan di salah satu rumah warga yang diduga sebagai penjudi togel.
Namun karena istri pelaku tidak terima melihat suaminya ditangkap korban beserta tiga personel Polsek Dolok Paribuan, istri penjudi togel menjerit dan meneriaki maling kearah polisi yang menangkap suaminya.
Mendengar teriakan itu, ratusan warga sekitar keluar dan mengejar korban dengan tiga anggotanya. Tidak sedikit yang membawa parang, balok, batu dan tombak. Melihat keadaan itu, salah satu personel menyuruh korban lari untuk menyelamatkan diri. Korban langsung memerintahkan ketiga anggotanya untuk masuk ke dalam mobil jenis toyota Kijang BK 1074 FN milik korban.

TENTANG PELAKU
Hosdim Saragih, tersangka penjudi togel yang sempat ditangkap Alm Kompol Anumerta Andar Siahaan, sangat disegani di Dusun Rajanihuta, Nagari Buttu Bayu Paneraja, Kecamatan Dolok Pardamean, simalungun.
Itu dikatakan S Sihombing, warga Kecamatan Dolok Pardamean, Jumat (29/3/2013). Ia menyatakan, Hosdim sangat dikenal di kampungnyam karena keramahan dan suka membantu warga yang kesulitan.
"Makanya, saat warga setempat mengetahui ia (Hosdim) ditangkap polisi, warga langsung bergegas dan mengejar polisi, dan meminta agar ia tidak dibawa," ungkap Sihombing.
Sihombing memaparkan, warga setempat segan dengan Hosdim, karena dia pintar bergaul dan ramah kepada warga sekitar. Saking akrabnya, Hosdim bebas mengambil tuak (minuman keras) dari sejumlah lapo tuak di sana, tanpa bayar.
Lalu, mengapa warga langsung anarkis saat Hosdim dibawa polisi? Menurut Sihombing, kemungkinan itu terjadi karena warga sudah pada mabuk tuak.
"Jadi, begitu mendengar Hosdim dibawa polisi dan ada yang memanas-manasi, makanya warga langsung beranjak dari lapo tuak dan mengambil apa yang bisa mereka ambil seperti batu dan tombak, untuk mengejar dan menyelamatkan Hosdim," tutur Sihombing.
Ditanya mengenai siapa penggerak pertama yang beranjak dari lapo tuak persis di dekat Hosdim diamankan polisi, Sihombing mengaku tidak mengetahuinya.

tribunnews.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top