Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Penjahat Pedofilia, William J. Vahey Ternyata Pernah Mengajar di JIS-- KOMPAS.com — Jakarta International School (JIS) merespons pemberitaan mengenai William James Vahey, mantan guru JIS, yang ditetapkan sebagai tersangka paedofil oleh Federal Bureau of Investigation (FBI). Vahey mengajar di JIS dari tahun 1992-2002.
Tanggapan JIS itu disampaikan secara tertulis dalam bentuk surat edaran yang dibagikan oleh seorang pegawai bagian hubungan masyarakat kepada wartawan, Rabu (23/4/2014) siang.
"Kami menginformasikan bahwa tersangka adalah mantan karyawan Jakarta International School yang berhenti pada 2002. Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah penyelidikan pihak FBI," kata JIS dalam pernyataan tertulisnya.
Dalam surat tersebut, juga dijelaskan bahwa pihak JIS akan bekerja sama dengan FBI terkait penyelidikan yang tengah dilakukan.
Kompas.com telah menghubungi Juru Bicara JIS Daniarti Wusono melalui telepon dan e-mail untuk menanyakan lebih lanjut soal Vahey. Namun, hingga kini belum ada balasan.
Pantauan Kompas.com, pada pukul 15.00 WIB, kondisi di JIS mulai ramai dengan kendaraan yang menjemput murid pulang sekolah. Beberapa petugas keamanan pun terlihat berjaga di depan gerbang seperti biasanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang tersangka paedofil, yang kasusnya kini sedang ditangani FBI, pernah mengajar di JIS Jakarta, selama 10 tahun, yaitu tahun 1992-2002.
Tersangka bernama William James Vahey itu selama empat dekade mengajar di berbagai sekolah swasta di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Biro Houston FBI, Selasa (22/4/2014), menyatakan bahwa pihaknya yakin banyak anak telah menjadi korban dan badan itu sedang mencoba untuk melacak para korban tersebut.

William J Vahey diyakini berperilaku paedofilia sepanjang kariernya sebagai guru sejak 1972 di sejumlah negara, setelah atasannya melihat USB berisi foto-foto bocah lelaki korban Vahey. Vahey dikenal sebagai guru yang populer di setiap sekolah tempat ia mengajar.
"Dia cukup populer dan sangat dihormati guru-guru lainnya. Ia juga rutin mengorganisir field trip malam hari, dan mengkoordinasi perencanaan termasuk pembagian kamar anak laki-laki," kata penyidik FBI Patrick Fransen di situs resmi FBI seperti dikutip detikcom, Rabu (23/4/2014).

Fransen menyebutkan, Vahey juga melatih tim basket anak laki-laki di sejumlah sekolah yang pernah menjadi tempat kerjanya. Beberapa sekolah juga diketahui memberikan kepercayaan penuh kepada Vahey untuk mengawasi murid-murid pria.
"Sehingga dia menciptakan sistem yang memberinya kesempatan dan sarana untuk menganiaya anak-anak," ujar Fransen.
Oleh karena itu, FBI tetap melakukan penyidikan dengan mengumpulkan informasi terkait korban-korban Vahey. Termasuk di Indonesia, karena Vahey pernah mengajar di JIS selama 10 tahun tepatnya pada 1992-2002.

Vahey yang berprofesi sebagai guru itu menjerat korbannya dengan cara mengajak mereka bepergian ke suatu tempat. Saat mereka lengah, William lalu membuat mereka tak sadarkan diri dengan memberikan obat tidur. Namun pada 21 Maret 2014 lalu, Vahey bunuh diri karena USB tempat menyimpan foto sedikitnya 90 korban diketahui oleh atasannya di American Nicaraguan School.
"Dugaan sementara, anak-anak dalam kondisi tak sadar sehingga membuat para korban tak yakin telah menjadi korbannya," ujar Fransen.

Cari Korban
FBI tengah mencari para korban tindakan kekerasan seksual mantan guru Jakarta Internasional School (JIS) William J Vahey. Hal ini dilakukan menyusul langkah Vahey yang memilih bunuh diri pada 21 Maret 2014 lalu setelah USB berisi foto-foto bocah laki-laki korban Vahey dipergoki atasannya.
"Dia melakukan bunuh diri bulan lalu setelah atasannya melihat USB miliknya yang berisi gambar-gambar porno anak laki-laki yang diduga berada dalam kondisi tak sadarkan diri," tulis FBI dalam situs resminya dan dikutip oleh detikcom, Rabu (23/4/2014).

Sebelum Vahey bunuh diri, ketika pengelola sekolah mengkonfirmasi foto-foto itu, Vahey mengaku pernah dilecehkan waktu masih anak-anak dulu dan telah melakukan pelecehan ke anak-anak laki-laki sepanjang hidupnya, memberi obat tidur sebelum melakukan perbuatan cabulnya.

USB yang disembunyikan Vahey itu berisi gambar seksual sedikitnya 90 anak laki-laki yang berbeda. Foto-foto itu disertai katalog dengan tanggal dan lokasi gambar diambil. Catatan waktu tertua dalam foto itu adalah tahun 2008.
"Namun penyelidikan telah mengungkapkan bahwa Vahey melakukan pelecehan ke muridnya sepanjang kariernya," kata agen FBI bernama Patrick Fransen. Vahey bekerja sebagai guru sejak 1972.

Selain di JIS, Vahey pernah menjadi guru di berbagai sekolah di negara lain seperti Inggris, Saudi Arabia, Iran, dan Spanyol. FBI melakukan penyidikan dengan mengumpulkan informasi terkait korban-korban Vahey, termasuk yang mungkin ada di Indonesia. Hal ini karena Vahey pernah mengajar di JIS selama 10 tahun, tepatnya pada 1992-2002.
FBI mencari para korban Vahey dengan alasan untuk penyidikan dan memberikan pendampingan.

Referen: kompas.com dan detik.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top