Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Sinopsis Film "Flight Plan"--

Ini termasuk film yang saya sukai karena masuk kriteria: Ada sesuatu yang tertinggal usai kita menontonnya.
Judul film : Flightplan
Sutradara: Robert Schwentke
Skenario: Peter A.Dawling & Billy Ray
Pemain: Jodie Foster, Peter Sarsgaard, Sean Bean, dll.
Produksi: Touchstone Pictures
Masa putar: 98 menit
Tahun: 2005

Adegan awal menampakkan Pratt (Jodie Foster) yang menunggu kereta api untuk pulang dan sesaat diacak dengan alur maju-mundur, bergantian dengan kilasan-kilasan saat ia menunggui jenazah suaminya di kamar mayat rumah sakit. Serasa kemudian ia pulang bersama suaminya ke apartemen mereka hingga kemudian ia tersadar dari ketidakrelaannya bahwa suaminya telah mati. Suami Mrs. Pratt sendiri dikisahkan meninggal secara mendadak dan dari hasil visum dinyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah gedung bertingkat. Kenyataan pahit itu membuat Mrs. Pratt harus keluar dari pekerjaannya sebagai insinyur mesin sebuah perusahaan pesawat terbang.

Seminggu kemudian Pratt yang tinggal di Berlin ini berencana terbang pulang ke rumah orang tuanya di New York, bersama anak perempuannya yang berusia 6 tahun, Julia (Marlene Lawston) sekaligus membawa serta jenazah suaminya tersebut.

Awalnya, kita diajak untuk memahami seorang wanita yang masih terguncang karena kematian suaminya yang begitu mendadak, penyebab kematian tersebut yang diluar dugaan dan disaat bersamaan dia harus mengurus anaknya yang juga mengalami guncangan akibat kematian ayahnya.
Masalahpun timbul ketika di dalam pesawat jumbo yang menerbangkan mereka ke New York, Julia hilang tanpa disadari oleh Mrs. Pratt. Setelah dicari ke sana ke mari namun tak juga ketemu, Kyle mulai panik. Mustahil putrinya menghilang secara gaib. Pasti ada seseorang yang telah menyembunyikannya.

Dalam paniknya, Kyle meminta bantuan para kapten pilot (Sen Bean) yang segera memerintahkan krunya untuk mencari Julia. Namun sayang menurut salah seorang pramugari nama Julia tak ada dalam daftar penumpang di penerbangan itu. Konyolnya, Kyle juga tak bisa menunjukkan bukti tiket dan boarding pass atas nama Julia. Seseorang tentu telah mencuri darinya. Disitu mulai timbul kecurigaan bahwa Mrs. Pratt adalah wanita yang mengalami gangguan kejiwaan karena ditinggal mati sang suami. Pihak pesawat kemudian secara diam–diam menghubungi rumah sakit yang menangani jenasah Mr.Pratt dan mereka mendapat informasi bahwa ternyata Julia juga ikut meninggal karena ketika terjun dari ketinggian, ayahnya menarik tangan Julia.

Akhirnya tak ada seorangpun yang mempercayai Mrs. Prat dan menganggapnya gila. Bukti – bukti keberadaan Julia di pesawat seperti tas dan bording pass juga tidak ada, padahal Mrs. Pratt yakin bahwa ia telah menaruhnya di mantelnya. Hanya sebuah boneka beruang milik Julia. Carson, seorang polisi udara ditugasi untuk mengawasi Mrs. Pratt yang mulai mengganggu penumpang lainnya dan tetap bersikeras bahwa dia naik pesawat bersama anaknya, Julia.

Sebagai seorang insinyur aeronautika, Kyle sangat paham kondisi dan isi perut pesawat. Oleh karena itu ia yakin putrinya pasti berada di suatu tempat tersembunyi di dalam pesawat tersebut. Maka ia ngotot memaksa sang pilot untuk melakukan pencarian sekali lagi ke seluruh bagian pesawat, termasuk bagasi di mana peti mati suaminya berada.

Misteri mulai terkuak, bahwa ternyata semuanya itu hanya sebuah konspirasi jahat Carson, seorang pramugari dan kepala ruang mayat sebuah rumah sakit di Berlin. Mrs. Pratt baru menyadari hal itu ketika pesawat telah mendarat dan anggota FBI telah menantinya.
Kyle yang histeris karena kehilangan putrinya, dituduh sebagai pembajak yang menginginkan uang tebusan sebesar 50 juta US dolar.
Penjahat itu berhasil meyakinkan kapten kapal untuk melakukan pendaratan darurat di Labrador setelah ia meletakkan alat peledak di peti mati suami Kyle di bagasi. Di situ pula ia menyembunyikan Julia.

Ketegangan mulai terpercik pada upaya Mrs. Pratt untuk memancing Carson naik kembali ke pesawat, menemukan anaknya Julia yang dibius di ruang Avionik dan meledakkan pesawat dengan Carson di dalamnya.
Ending dibuat heroik dengan memunculkan gambar ketika Mrs. Pratt keluar dari pesawat ditengah - tengah kepulan asap dengan menggendong anaknya Julia yang masih tertidur pulas. Kisah sesungguhnya yang tidak pernah diduga oleh semua lakon dalam cerita itu termasuk kapten penerbangan yang masih mengira bahwa pembajakan pesawat dilakukan oleh Mrs. Pratt yang gila.

Karakter lain yang menarik perhatian adalah pilot pesawatnya, Kapten Rich (Sean Bean). Sebelumnya, sang pilot tidak mau percaya akan keyakinan Mrs. Pratt dan rasanya puas sekali saat menyaksikan tampang merasa begitu berdosa Kapten Rich ini di bagian akhir film.


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top