Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Meski belum dirilis secara resmi, para pencinta gim di Indonesia telah heboh memainkan Pokemon Go dengan mengunduhnya melalui APK (Android application package) yang disebar di situs-situs teknologi dan gim.

Permainan ini bisa dimainkan semua usia, mulai anak-anak hingga dewasa. Jika anak Anda mulai ingin memainkan bahkan sudah kecanduan Pokemon Go, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang permainan ini.

Pokemon Go merupakan gim berbasis augmented-reality yang dikembangkan Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic.

Pokemon Go meminta pemainnya berlomba menangkap berbagai jenis monster Pokemon yang tersebar di tempat-tempat tertentu di dunia nyata.

Melalui layar ponsel, pemain bisa mengetahui keberadaan Pokemon, namun untuk menangkapnya pemain harus benar-benar mendatangi lokasi itu.

Pemain berperan sebagai pelatih yang bertugas menangkap sebanyak mungkin Pokemon, lalu melatih mereka hingga memiliki berbagai kekuatan untuk bertarung di level selanjutnya.

Positif dan negatif

Sama halnya dengan permainan lain, Pokemon Go menyebabkan kecanduan pada anak yang memainkannya. Kecanduan inilah yang memunculkan berbagai efek negatif. Bermain hingga lupa waktu bisa membuat anak melupakan hal-hal penting lain seperti belajar, makan, hingga beribadah. Namun ada beberapa hal positif yang didapat ketika anak bermain Pokemon Go ketimbang gim daring lain.

Jika permainan lain membuat anak duduk terpaku dan berpotensi mengalami obesitas, Pokemon Go justru membuat anak dengan sukarela melakukan aktivitas luar ruangan. Demi mencari Pokemon, anak-anak berjalan, berlarian, atau bersepeda ke tempat Pokemon berada. Orang tua tidak perlu khawatir anak-anak akan mengalami obesitas, karena mereka justru aktif bergerak.

Yang perlu diperhatikan, permainan ini mewajibkan pemainnya mengaktifkan layanan GPS (Global Positioning System) dan permainan ini terhubung dengan Google Maps sehingga keberadaan pemain mudah terdeteksi orang lain. Jika lepas dari pengawasan, anak-anak bisa menjadi sasaran tindakan kejahatan ketika bermain Pokemon Go di luar rumah. Inilah sebabnya orang tua perlu terus mengawasi dan mengetahui lokasi pencarian Pokemon oleh anak.

Hal lain yang perlu diwaspadai, karena gim ini harus dimainkan secara bergerak namun dengan pandangan mata tertuju pada layar ponsel, pemain berpotensi mengalami kecelakaan karena kurang fokus pada lingkungan sekitar.

Main bersama anak, mengapa tidak?

Menyadari kekurangan pada permainan ini, pembuat gim Pokemon Go menyarankan agar pemain tidak bermain sendirian, terutama di tempat-tempat yang asing. “Kami menyadari beberapa insiden yang terjadi melibatkan pemain Pokemon Go. Karena itu kami mengimbau agar seluruh pemain Pokemon Go lebih berhati-hati dan waspada terhadap lingkungan sekitar dan bermainlah dengan beberapa teman ketika berada di tempat asing,” ungkap perwakilan Pokemon Company dan Niantic.

Lana Hirschowitz, blogger, penulis, dan mantan editor laman Mamamia dan iVillage di Australia, mengatakan, bermain Pokemon Go bersama anak akan memberikan sejumlah manfaat dalam membangun hubungan orang tua dan anak. Menurut Lana, Pokemon Go permainan yang bisa dinikmati orangtua dan anak. Dengan bermain bersama, Anda mendapat akses memasuki dunia anak-anak.

“Ketika berburu Pokemon bersama, mungkin Anda dan anak menemukan tempat baru bersama-sama. Hal ini akan membantu menciptakan momen dan hubungan yang spesial pada anak dan orangtua,” bilang Lana.

“Berjalan bersama anak (ketika berburu Pokemon) membuat Anda mendapatkan momen untuk mengobrol dalam suasana yang menyenangkan,” imbuhnya.

Dengan bermain bersama anak, selain bisa memastikan anak Anda bermain dengan aman, Anda juga mengendalikan kapan waktunya permainan dihentikan.

Sumber: tabloidbintang.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top