Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

SSebelum melepas Pingkan (Velove Vexia) guna melanjutkan kuliah di Jepang, Sarwono mendapat tugas dari kampusnya untuk presentasi kerjasama membuka jurusan baru di Universitas Sam Ratulangi Manado. Momen itu pun dimanfaatkan oleh pria asal Solo ini agar bisa bersama sang kekasih dengan menjadikannya guide selama berada di ibukota Sulawesi Utara tersebut.

Tak disangka, tempat tersebut ternyata menjadi ujian cinta mereka yang pertama, bukan Jepang. Ya, Pingkan yang memang asli Manado bertemu keluarga besarnya di sana, dan mulai dipojokkan dengan pertanyaan tentang hubungannya dengan Sarwono. Pasalnya, dua sejoli itu ternyata memiliki masalah perbedaan yang tidak sepele alias sangat prinsip.

Menariknya, Sarwono tak pernah melihat itu sebagai kendala utama. Ia justru menganggap Negeri Sakura adalah kerikil terbesar lantaran ada pria bernama Katsuo (Koutaro Kakimoto), yang merupakan sosok ideal bagi Pingkan. Di sisi lain, Pingkan selalu mencoba meyakinkan sang kekasih untuk tidak perlu khawatir, terlebih dengan puisi-puisi Sarwono yang setia menemani.

Sekelumit kisah di atas terjadi dalam produksi terbaru Starvision dan Sinema Imaji berjudul Hujan Bulan Juni. Diadaptasi dari novel laris karya Sapardi Djoko Damono dengan judul yang sama, arahan Reni Nurcahyo Hestu Saputra ini bisa dikatakan memiliki cerita cinta yang tergolong dewasa jika dibandingkan dengan film-film lain di genrenya.

Ya, Hujan Bulan Juni tidak menyajikan kisah asmara anak muda yang bikin baper layaknya zaman sekarang. Dalam arti tak banyak adegan yang bakal menguras perasaan apalagi air mata Anda. Film ini lebih mengedepankan soal bagaimana menjaga komitmen dan menata hati untuk saling percaya serta tidak berpikiran negatif.

Memang terkesan 'berat' dan sangat dewasa, namun film ini dijamin tetap bisa dinikmati anak muda lewat dialog-dialognya yang dibuat ringan, lucu dan manis serta permainan warna yang cerah. Puisi-puisi yang dibuat Sarwono pun dapat dicerna dengan mudah, karena tak hanya dibacakan atau diperdengarkan, tetapi juga ditampilkan di layar. Hal ini terbilang sebuah terobosan baru di perfilman Indonesia.

Perbedaan prinsip apa yang sesungguhnya menjadi hambatan? Mampukah puisi-puisi Sarwono menjaga hati Pingkan untuk tidak berpaling ke Katsuo? Temukan semua jawabannya di Hujan Bulan Juni yang tayang mulai Kamis (2/10). Selamat menonton.

Sumber: 21cineplex


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top