Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Dari Abdullah dari Nabi saw, beliau bersabda: "Jadikanlah akhir shalatmu di malam hari dengan witir." (Shahih Bukhari)

Witir merupakan shalat sunnat muakkad yang paling utama dibanding dengan shalat sunnat yang lain. Waktu pelakasanaannya setelah mengerjakan shalat Isya’ sampai sebelum terbitnya fajar shâdiq.

Jumlah raka’at yang bisa dijalankan dalam shalat witir adalah raka’at dengan hitungan ganjil, sesuai dengan ma’na witir yang berarti ganjil. Minimal satu raka’at, sedangkan batas maksimalnya sebelas raka’at. Apabila musholli mengerjakan shalat witir tiga raka’at maka boleh baginya langsung mengerjakannya dengan satu kali salam, namun yang lebih utama dikerjakan dengan dua kali salam, karena terdapat tambahan fadhilah disebabkan lebih banyaknya gerakan yang di lakukan semisal melakukan salam dua kali. Disamping itu, apabila dikerjakan dalam satu salam, boleh baginya melakukan tahiyyat dua kali, yaitu pada raka’at kedua dan ketiga, namun yang lebih afdhol dengan satu tahiyyat agar tidak menyamai dengan shalat maghrib.

Shalat witir sunnat dijadikan sebagai shalat penutup pada malam hari atau dengan kata lain shalat terakhir yang dikerjakan pada malam itu, namun apabila setelah melakukannya ia kembali melakukan shalat tahajjud maka ia tidak boleh mengerjakan witir lagi.

Pada bulan Ramadlan, shalat witir yang dikerjakan pada tanggal 16 sampai 30 sunnat ditambahi dengan qunut sebagaimana yang telah diterangkan dalam bab shalat.

Apabila hendak mengerjakan shalat witir sebanyak 3 raka’at dengan dua kali salam , maka :
1. Kerjakanlah shalat dua raka’at dengan niat;
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مِنَ الْوِتْرِ للهِ تَعَالىَ
Artinya : aku mengherjakan shalat dua raka’at witir semata-mata karena Alloh Ta’ala
2. Pada raka’at pertama, setelah membaca surat Fâtihah diteruskan dengan membaca surat al-’a'la (sabbihisma rabbika al-’a'la )
3. Pada raka’at kedua, setelah membaca surat fâtihah diteruskan dengan membaca surat al-kâfirûn( Qul ya ayyuhal-kâfirûn )
4. Kemudian setelah salam, berdirilah untuk mengerjakan raka’at terakhir dengan niat;
ُأصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رِكْعَةً ِللهِ تَعَالىَ
Artinya : aku mengherjakan shalat sunnat witir satu raka’at semata-mata karena Alloh Ta’ala
5. Setelah membaca surat fâtihah, seterusnya membaca surat al-ikhlash dan mu’awwidzatain
6. Setelah salam raka’at ketiga, kemudian membaca wirid berikut ;
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ…….. 3×، سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Sedangkan do’a setelah selesai shalat witir adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّا نَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَاقَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ وَبِكَ مِنْكَ لاَ نُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ . اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّّا وُضُوْءَنَا وَصَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقِيَامَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَحْمِيْدَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَكْبِيْرَنَا وَتَشَهُّدَنَا وَقِرَاءَتَنَا وَخُشُوْعَنَا وَتَضَّرُعَنَا وَلاَ تَضْرِبْ بِهَا وُجُوْهَنَا يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ.

Apabila shalat witir dilaksanakan di bulan Ramadlan, maka ditambah do’a dibawah ini ;

اللَّهُمَّ بِمَا قَسَمْتَ لَنَا فيِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ مِنْ كُلِّ رَأْفَةٍ وَرَحْمَةٍ أَعْتِقْ رِقَابَنَا وَرِقَابَ آبَائِنَا وَرِقَابَ أُمَّهَاتِنَا وَرِقَابَ أَجْدَادِنَا وَرِقَابَ جَدَّاتِنَا وَرِقَابَ مَنْ قَبْلَنَا وَمَنْ بَعْدَنَا مِنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top