Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Sepakbola adalah pertandingan kolektif. Mustahil bermain sendirian, dukungan dari pemain lain mutlak diperlukan oleh seorang bintang lapangan. Namun, kita boleh mencatat beberapa di antara mereka yang boleh dikata mulai 'naik daun' (Tahu kan artinya? Ini sebuah idiom, artinya mulai terkenal) di ajang Sea Games kali ini. Selain Okto dan Meiga, siapa lagi bintang Timnas U-23 (Under 23, timnas di bawah usia 23 tahun)? Simak saja narasi berikut:
Patrich Wanggai
Patrich Wanggai memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki penyerang lain, seperti visi yang sangat bagus untuk bermain. Menurut Rahmad Darmawan, kaki kanan dan kirinya yang sama-sama hidup. "Kita sudah lama tidak punya penyerang seperti dia (Patrich). Jika terus konsisten dan mau belajar, saya bilang dia akan jadi striker top Indonesia," puji Rahmad Darmawan atas Wanggai.

Kemampuan penyerang asal Persidafon Dafonsoro itu memang sudah terlihat menonjol dalam beberapa laga uji coba Timnas. Wanggai menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim dengan mengoleksi sembilan gol. Kecakapan di mulut gawang lawan kembali ditunjukkannya dalam pertandingan penyisihan antara Indonesia - Kamboja yang berakhir 6-0 untuk Indonesia.
Diego Michiels
Diego merupakan pemain naturalisasi. Postur 180 cm-nya, menjulang di antara deretan pemain Indonesia. Bersama Gunawan Dwi Cahyo, ia termasuk pemain bertubuh ideal khas 'pejuang' yang beroperasi menjaga kedalaman area pertahanan. Model rambut mohawk, plus wajah bule dengan senyum menawan. Sejak bermain menawan dalam sesi ujicoba dan pertandingan pertama kontra Kamboja di ajang SEA Games, Diego langsung menjadi idola baru. Meski tidak langsung mencetak gol seperti 'sang senior; Irfan Bachdim, cara bermain di lapangan membuatnya langsung mendapatkan tempat di hati para pecinta sepakbola.

Talentanya juga terbilang lengkap. Meski berposisi asli di fullback kiri, ia kerap beroperasi di sayap kiri, bek kanan bahkan siap ditempatkan di bek tengah. Baginya, hal terpenting adalah bisa memakai kostum timnas Indonesia, dan memberikan prestasi besar bagi sepakbola tanah air. Prestasi dan menjunjung tinggi nama Indonesia itu pula yang membuatnya bersedia mengganti paspornya ke Indonesia. "Saya bangga dan senang bisa memberikan kemenangan pertama di ajang resmi perdanaku di Indonesia. Penonton di sini begitu luar biasa, dan saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk tampil sempurna dan maksimal. Bahkan, saya akan membela setiap jengkal areaku sampai pingsan sekalipun di lapangan. Kalau sampai mati, janganlah, saya masih muda" kata Diego, setengah bercanda. Sikap lucu dan terkadang berubah jadi imut itu pula yang membuat kepribadian Diego begitu disukai rekan-rekan, kalangan suporter timnas Indonesia dan penggemar Pelita Jaya, timnya saat ini.

Pada SEA Games kali ini, yang juga menjadi event besar pertama baginya, Diego berharap bisa meraih emas. "Saya mendengar dari beberapa teman, juga coach Widodo, kita sudah lama tak menjadi juara di kegiatan ini. Jadi, target kami harus meraih emas, meski saya tahu lawan kami di fase grup juga tak bisa dianggap enteng," imbuh pemuda yang musim lalu berlaga untuk Go Ahead Eagles. Lalu apa kunci permainannya?"Disiplin dan menambah kemampuan diri," tegasnya.
Titus Bonai
Isu berkurangnya nasionalisme pemain Papua mengemuka menyusul sikap ogah-ogahan beberapa pemain asal Bumi Cendrawasih saat dipanggil membela Tim Merah Putih di ajang internasional. Belum lama ini, Boaz Solossa mangkir dari panggilan timnas senior untuk pertandingan melawan Bahrain di ajang Pra-Piala Dunia 2010 zona Asia.

Sebelumnya Boaz beberapa kali menunjukkan sikap indispliner saat dipanggil timnas. Pemain asal Papua lainnya, Ian Luis Kabes, juga meninggalkan pelatnas Timnas Pra-Piala Dunia 2010 untuk persiapan melawan Iran. Persolan sikap nasionalis pemain Papua makin menyeruak saat isu separatisme kembali memanas di tanah Papua akhir-akhir ini. Banyak yang memperkirakan pemain asal Papua tak akan serius memperkuat timnas, termasuk pemain yang masuk skuad SEA Games 2011. "Tidak benar warga Papua kurang nasionalis. Saya bisa buktikan itu dan bisa dijadikan contoh," tegas Tibo, menyikapi tudingan miring tersebut.

Tibo mengatakan, Papua merupakan salah satu pulau yang menjadi bagian Indonesia. Karenanya, nama baik bangsa Indonesia juga menjadi pegangan bagi rakyat Papua, tak terkecuali dalam hal olahraga. Pemain Persipura Jayapura ini pun menyatakan sangat mencintai Indonesia. Terbukti, ia tak pernak menolak saat diminta tenaganya untuk bermain demi membela Timnas U-23 di ajang SEA Games 2011. Rasa nasionalisme yang dimiliki pemain Papua bahkan disebutnya melebihi segalanya.

Sebagai bukti nyata, setelah melakukan pertandingan melawan Arbil FC bersama Persipura di Irak dalam semifinal Piala AFC, pemain asal Papua langsung terbang ke Jakarta demi mengikuti pelatnas jelang SEA Games 2011, tanpa terlebih dahulu pulang ke kampung halaman. Tibo yang yang kini menjadi brand ambasador produk olahraga kebanggaan Indonesia, League, menegaskan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengharumkan nama bangsa di ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini. Untuk menjaga semangatnya, Tibo rela memboyong anak dan istrinya tinggal di Jakarta selama SEA Games berlangsung. "Ini adalah bukti bahwa saya dan warga Papua secara umum memiliki rasa nasionalisme yang sama dengan yang lainnya," tandasnya.

Kini Tibo bersama rekan-rekannya dari Papua dan anggota Timnas U-23, bertekad mempersembahkan medali emas sepakbola kepada Indonesia. Medali emas ini menjadi harapan seluruh warga di Tanah Air setelah terakhir kali Tim Merah Putih merebut medali emas pada SEA Games 1991 di Filipina. Jika cabang sepakbola berhasil menyumbang medali emas, ini akan menjadi prestasi tinggi bagi persepakbolaan Indonesia setelah mengalami masa kelam selama periode 20 tahun.

Siapa bintang berikutnya? Kita tunggu saja.....

Diolah dari Tribunnews dot com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top