PADA AWALNYA....
Kisruh membesar (sebelumnya PSSI memang sudah tidak beres) bermula ketika, Komite Pemilihan bentukan PSSI menggugurkan pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro, namun meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Hal ini dituding sebagai adanya upaya status quo, melanggengkan kekuasaan Nurdin di PSSI. Kisruh berlanjut ketika Komite Banding membuat keputusan "cari aman" dengan menolak banding George Toisutta dan Arifin Panigoro serta menolak pencalonan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
KESALAHAN KOMITE PEMILIHAN:
Kisruh terjadi KARENA: Pencalonan Nurdin tidak dapat diterima publik karena bertentangan Standar Statuta FIFA tentang moralitas yang mendasar/pokok, yaitu seseorang yang tersangkut pidana dilarang memimpin asosiasi sepakbola di suatu negara. HANYA DI INDONESIA, mantan narapidana diloloskan..... Wkwkwkwkwk
KESALAHAN KOMITE BANDING:
Kisruh menjadi-jadi karena komite banding tak mampu membaca secara moral (statuta FIFA) bahwa mantan narapidana-lah yang seharusnya digugurkan, dan seharusnya menerima banding dua calon lainnya. Masalah berlarut jadinya.....
PADA AKHIRNYA....
FIFA telah meng-ultimatum PSSI agar segera melakukan pemilihan Ketum sebelum 30 April 2011 dengan mengikut pada Standar Statuta FIFA (yang melarang mantan narapidana dicalonkan kembali).
Kisruh yang makin keruh, karena pemerintah tak lagi mereka (PSSI) gubris dan petuah FIFA mereka pelintir dengan seribu dalih (tapi tetap saja kelihatan otak bejadnya).
Pada akhirnya, jika (Timnas) PSSI diberi sanksi oleh FIFA, itu adalah karena pengurus PSSI sekarang TIDAK IKHLAS UNTUK MUNDUR. TIDAK MEMIKIRKAN KEPENTINGAN SEPAKBOLA NASIONAL, hanya memikirkan AMBISI PRIBADI (sebagaimana yg Nurdin katakan: Ia bertahan untuk kehormatan PSSI. Notabene itu adalah ambisi pribadinya).
Okelah, bravo PSSI...... No for Nurdin dan kroni-kroninya.....
KISRUH PSSI: Pada Awalnya dan Pada Akhirnya.....
loading...
loading...
loading...
