Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

Sinopsis Film "NEGERI DONGENG" (2017)

Sebuah film mengenai perjalanan melihat Indonesia, melihat sahabat dan rekan-rekan seperjalanan, juga melihat diri sendiri. NEGERI DONGENG berkisah mengenai 7 sineas muda Indonesia yang mendaki 7 puncak gunung tertinggi di Nusantara berbekal 7 buah kamera, bersama-sama. "Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah, kami naik gunung." -Soe Hok Gie-

Perjalanan panjang membuat mereka mengupas cerita pada setiap tempat yang disinggahi. Beragam emosi berkecamuk dalam perjalanan. Pertemuan dengan orang-orang baru selama penjelajahan darat, laut, dan udara. Setiap potongan kisahnya akan memperlihatkan betapa Indonesia begitu kaya dan luas untuk dijelajahi bersama-sama. Dan di ujung perjalanan itu, kita akan menemukan arti sebuah perjalanan.

Saksikan cerita seutuhnya di NEGERI DONGENG.

Jenis Film : Adventure
Produser : Dr. Chandra Sembiring
Sutradara : Anggi Frisca
Penulis : Anggi Frisca
Produksi : Aksa 7

Casts: Nadine Chandrawinata, Anggi Frisca, Teguh Rahmadi, Rivan Hanggarai, Wihana Erlangga, Yohannes Pattiasina

Sumber: 21cineplex

Sinopsis Film "MOLULO" (2017)

Di kota Makassar, Dua pengusaha toko pakaian, Keluarga Haji Sise (Arnold Sisham) sepakat dengan keluarga Haji Matto (Luthfi Sato) untuk menjodohkan Tiar (Andi Arsyil Rahman) dengan sepupunya sendiri Musdalifah (Musdalifah Basri) dengan impian ingin menyatukan usaha mereka supaya besar kelak. Diluar dugaan ternyata Tiar menolak keras untuk dijodohkan, lain halnya dengan Musdalifah yang sangat berharap.

Suatu ketika Tiar bertemu dengan Ros (Arlita Reggiana Viola Huswan) seorang wanita dari Kendari yang berhasil menarik perhatiannya. Saat itu Ros hendak pulang ke Kendari. Tepat di hari pelamarannya, Tiar mendadak kabur bersama sahabat akrabnya Dodi (Dodi Mahuze) Pelarian ini dilakukan bersama Truk milik Zakka dan Ali (Duo Bolang Makassar) yang ternyata menuju ke Kota Palu. Hingga berakhir di Kendari. Ternyata Ros bukan tipe wanita yang mudah untuk diajak berbicara, lewat perantaraan temannya Arham di kota Kendari, Tiar terpaksa harus berlatih tarian Molulo untuk bisa mendekati Ros disebuah pesta.

Kisah ini diinspirasi dari kisah nyata yang pernah terjadi di tahun 1972, sebuah Romantika antara dua pasangan berlainan budaya yakni (Sulsel) Makassar dan (Sultra) Kendari sekaligus memperkenalkan kultur dan adat dari dua daerah tersebut, diantaranya mengangkat budaya tari Molulo yang menjadi trend modern masyarakat Kendari.

Jenis Film : Drama, Comedy
Produser : Partono Wiraputra, Irham Acho Bahtiar
Sutradara : Irham Acho Bahtiar
Penulis : Irham Acho Bahtiar, Halim Gani Safia, Arham Kendari, Agit Romon, Indahelm
Produksi : DCU Production & Rumah Semut Film
Casts : Andi Arsyil, Muhadkly Acho, Musdalifah Basri, Arlita Reggiana, Arham Kendari, Dodi Mahuze

Sumber: 21cineplex

Dua Pemain Naturalisasi Baru Akan Warnai Timnas Indonesia

Kini, timnas Indonesia punya dua calon pemain dari WNA yang dinaturalisasi. Belum pasti memang karena bergabung atau tidak di timnas merupakan hak pelatih yang menentukan. Namun setidaknya, ini menjadi motivasi tersendiri bagi setiap pemain untuk meningkatkan kemampuan agar terpilih. Banyaknya pemain berkualitas juga bakal meningkatkan level kualitas permainan.

Sebenarnya, pemain naturalisasi di Indonesia sudah ada sejak era 50-an. Namun, saat itu jumlahnya tidak sebanyak perekrutan yang terjadi dari 2010 sampai dengan sekarang.

Tujuan awalnya, kehadiran mereka diharapkan mendongkrak prestasi Timnas Indonesia. Namun, pada faktanya hanya sedikit di antara mereka yang kontinu membela Tim Merah-Putih.

Tercatat sudah 15 pemain asing asal Eropa, Afrika, serta Amerika Latin, telah resmi jadi WNI. Mereka, yakni Cristian Gonzales (Uruguay), Greg Nwokolo (Nigeria), Raphael Maitimo (Belanda), Diego Michiels (Belanda), Victor Igbonefo (Nigeria), Sergio van Dijk (Belanda), Bio Paulin (Kamerun), Irfan Bachdim (Belanda), Kim Jeffrey Kurniawan (Jerman), Stefano Lilipaly (Belanda), Tonnie Cussel Lilipaly (Belanda), Ruben Wuarbanaran (Belanda), Jhonny van Beukering (Belanda), Ezra Walian (Belanda), dan Guy Junior (Kamerun).

Kebijakan menaturalisasi pemain sudah tertera dalam UU No.12 Tahun 2006. Beberapa syaratnya adalah minimal tinggal di Indonesia selama lima tahun, sudah berusia 21 tahun, dan telah berjasa kepada negara.

1. Kevin Scheunemann (Jerman)

Naturalisasi Kevin Joshua Scheunemann diketahui dari unggahan paman kevin yang juga merupakan mantan pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann.

"Akhirnya!!! Selamat, setelah 2 tahun melalui proses berbelit dan melelahkan Kevin Scheunemann resmi jadi WNI, semoga dapat klbu bagus, amin," tulis Timo di media sosial Twitter.

Kevin merupakan pesepak bola berketurunan Jerman, sama seperti Coach Timo, sapaan akrab mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.

Putra pasangan Swen dan Joy Scheunemann itu sempat mengikuti seleksi di klub yang diasuh pamannya yakni Persiba Balikpapan pada awal 2017 lalu.
Sayangnya, Kevin justru belum memenuhi ekpektasi sang paman sehingga ia tak lolos di skuat utama.

Menurut akun Twitter Timo, Kevin disumpah sebagai WNI pada hari Selasa (24/10/2017).

Saat ini, ia sedang disibukkan dengan proses seleksi pemain Persiba Balikpapan yang dipimpin oleh pelatih sekaligus pamannya sendiri, Timo Scheunemann. Pengalaman Kevin sebagai penggawa timnas memang belum ada. Namun, ia mengklaim tertarik dan siap membela timnas.

2. Ilija Spasojevic (Montenegro)

Spasojevic resmi menjadi WNI pada Rabu 25 Oktober 2017. Motivasinya melepas kewarganegaraan Montenegro dikarenakan semakin cinta dengan Indonesia. Sambil berkarier di Tanah Air sejak 2011, Spasojevic menikahi wanita asal Makassar dan sudah dikaruniai dua anak. Rencana Spaso dalam waktu dekat ini adalah membantu Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 Indonesia 2017 dan berkesempatan membela timnas Indonesia.

Pemain kelahiran Bar, Montenegro, 11 Maret 1987 ini memiliki impian bisa mencetak gol dengan menggunakan seragam Garuda.
"Ya, tentu ada keinginan besar bagi saya. Ada dua, pertama saya punya kebangsaan seperti keluarga saya, yaitu Indonesia. Lalu yang kedua saya bisa dipanggil timnas jika dibutuhkan. Jadi tidak ada lagi halangan kalau dibutuhkan saya siap. Karena itu mimpi saya bisa bermain di Timnas Indonesia dan mencetak gol untuk timnas," kata dia di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (26/10/2017).

Spaso pun mengaku pernah menolak ajakan masuk ke Timnas Montengero untuk mengikuti kualifikasi Piala Dunia . Pemain yang pernah berseragam PSM Makassar itu menolak dengan alasan lebih memilih Indonesia.
"Saat saya dapat penghargaan Sepatu Emas kala saya bermain untuk Malaka United (di Malaysia), saya mendapat panggilan dari Timnas Montenegro karena mereka senang saya dapat mencetak 27 gol. Mereka juga bilang saya masuk dalam rencana mereka untuk kualifikasi Piala Dunia," ujar Spaso, menceritakan.
"Tetapi saya kenal dengan orang sana, saya jelaskan dengan baik bahwa saya mau tunggu panggilan dari Indonesia, karena keluarga saya di sini, saya pun mencintai Indonesia."
"Saya tadi malam sudah menelpon mereka (Federasi Sepakbola Montenegro/FSCG) dan jangan sampai mereka tahu dari media. Maka saya langsung menelpon presiden federasi mereka (Dejan Savicevic, mantan pemain
AC Milan era 1990-an-- red) dan dia menerima dengan baik karena saya sudah lama di sini dan memiliki hubungan spesial dengan Indonesia," pungkasnya.

Karir Spaso
Atmosfer liga di Indonesia memang sudah dicicipi Spaso sejak tujuh tahun silam. Dia pun sudah merasakan mengangkat trofi juara Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.
Tapi, dalam laga-laga bersama Persib, Putra Samarinda, Mitra Kukar, PSM Makassar, dan Bali Devata itu, Spaso berstatus sebagai pemain asing, Predikat itu juga masih melekat di awal musim saat Spaso didaftarkan sebagai pemain Bhayangkara FC.

Dia lahir di Yugoslavia, sempat membela Timnas Yugoslavia di kelompok umur U-19 dan U-17 kemudian dia membela Timnas Montenegro.
Sejak Rabu (25/10), Spaso sah sebagai WNI. Dia bahagia tak terkira.
"Seluruh hidup saya selalu berhubungan dengan Indonesia. Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini, empat tahun menikah dengan istri asal Indonesia, dua anak saya lahir di sini. Tidak banyak perbedaan dengan orang Indonesia yang lain," tutur Spaso.

Spaso, yang lahir pada 11 September 1987 memulai karier di sepakbola Indonesia pada 2011 lalu ketika itu dia bergabung dengan Bali Devata. Selama semusim membela Bali Devata, Spaso mencatatkan 10 gol dari 14 penampilan. Dia pun akhirnya memilih hijrah ke PSM Makassar. Spaso kemudian hijrah ke PSM Makassar dan betah berada di di Kota Daeng itu selama dua musim. Bersama PSM itulah penampilan Spaso mulai membetot perhatian publik. Dia membukukan 19 gol dari 29 penampilannya.

Setelah membela PSM, Spaso bergabung ke Mitra Kukar dan Putra Samarinda. Dia menorehkan 10 gol di dua klub tersebut. Spaso akhirnya berlabuh ke Persib Bandung saat Piala Presiden 2015. Nama pemain 30 tahun itu kian naik dan sukses mengantarkan Persib juara di turnamen itu.
Pada 2016, Spaso memilih berkarier di luar Indonesia. Dia bergabung ke Liga Malaysia membela Melaka United. Selama satu setengah musim, Spaso mencetak 30 gol dari 35 laga . Nah, pada akhirnya Spaso kembali ke kompetisi Indonesia dengan bergabung ke Bhayangkara FC. Dia sudah mencatatkan tujuh gol. Gol itu dibuatnya sebagai pemain asing.
"Besok pertandingan pertama saya sebagai WNI, saya mau bantu Bhayangkara juara. Saya juga masih bahagia karena akhirnya mimpi menjadi bagian dari negara yang saya cintai bisa terwujud," Spaso bertekad.
Biodata Ilja Spasojevic
Lahir: Yugoslavia 11 September 1987
Usia: 30 tahun
Posisi: striker
Karier profesional:
2004/2005: Vojvodina
2005/2006: FK Sutjeska Niksic
2006/2007: FK CSK Pivara
2007/2008: Dinamo Tbilisi
2009: FK Borac Cacak
2010: FK Liepajas
2010: Trikala FC
2011: Bali Devata
2011/13: PSM Makassar
2013/14: Mitra Kukar
2014: Putra Samarinda
2015/16: Persib Bandung
2016/17: Melaka United
2017: Bhayangkara FC
Karier Timnas:
2002-2004 Yugoslavia U-17
2004-2006 Yugoslavia U-19
2006-2007 Serbia-Montenegro U-21
2007-2008 Montenegro U-21

Sumber: metrotvnews.com, suara.com, detik.com

Juara Suca (Stand Up Academy) 3 Indosiar 2017: Bintang Emon

Ajang pencarian bakat pelawak tunggal bikinan Indosiar, Stand Up Comedy Academy (SUCA) akhirnya melahirkan juara baru pada Grand Final yang digelar Minggu (22/10/2017) tadi malam. Setelah hampir dua bulan jalannya kompetisi, satu komika terbaik pun keluar sebagai sang pemenang.

Di Grand Final, ketiga komika (Bintang, Karyn, dan Yewen) harus menampilkan materi dengan tantangan durasi waktu selama 7 menit. Tak hanya itu, materi tersebut juga harus menyertakan tiga teknik stand up: Callback, Rule of Three, dan Act Out atau Impersonate. Baik Bintang, Karyn, maupun Yewen sebenarnya sama-sama berhasil mengeksekusi tantangan.
Namun, Bintang memang jauh lebih unggul ketimbang keduanya. Setelah membuat juri standing applause di Babak 4 Besar lalu, Bintang kembali meraih hasil serupa di penampilannya pada Grand Final. Ia tampil pecah meski hanya bermodal materi yang apa adanya. Ge Pamungkas di antaranya memuji aksi Bintang sebagai penampilan paling brilian sepanjang ia menjadi juri di SUCA 3 . Ge pun menghaturkan rasa bangganya pada David Nurbianto yang sukses mementori Bintang.
Perlawanan terberat Bintang di Grand Final SUCA 3 juga sesuai dengan prediksi, datang dari si kecil cabai rawit, Karyn. Anak didik Mosidik ini tak gentar meski harus tampil seusai Bintang yang memecahkan panggung. Karyn lagi-lagi juga tampil spektakuler, meski hanya mendapat standing applause dari Soimah dan para mentor saja. Raditya Dika memuji materi Karyn komplet. Raditya juga kagum pada Karyn yang masih muda, tapi sudah berprestasi. Karyn disebutnya bakal jadi role model untuk anak seusianya yang bisa menciptakan sejarah di SUCA .
Sementara itu, Yewen yang masih konsisten dengan materi keresahannya pada daerah asal, juga tampil memukau. Ia pantang menyerah dan tak mau kalah dari dua komika favorit lawannya. Penampilan komika yang juga jadi anak didik Mosidik itu disebut Dodit Mulyanto sudah keren. Teknik stand up pun juga sudah lengkap. Jarwo Kwat juga memuji aksi stand up Yewen lancar dengan banyak punchline lucu. Namun sayang, Yewen dianggap tak semengkilau dua lawannya.
Pada akhirnya, Bintang-lah yang diumumkan para juri sebagai juara SUCA 3 . Atas kemenangannya, Bintang pun akhirnya berhak atas piala SUCA dan uang tunai sebesar 100 juta. Sedang Karyn dan Yewen yang menjadi juara 2 dan 3, masing-masing mendapat uang tunai 50 juta dan 25 juta. Namun tak seperti dua penyelenggaraan sebelumnya, kali ini juara 2 dan 3 juga mendapat piala untuk keberhasilan mereka masuk Top 3 di SUCA 3.

Profil Ketiga Grandfinalis

Bintang Emon (Jakarta)
Bukan tanpa alasan menempatkan nama ini di urutan pertama. Gusti Bintang atau memakai nama Bintang Emon dalam keikutsertaannya di SUCA 3, mengingatkan pemirsa setia pada juara tahun lalu, Aci Resti. Seperti Aci, Bintang yang merupakan anak didik David Nurbianto yang berasal dari Komunitas Stand Up Bandung ini juga baru mencuat di penghujung kompetisi.
Aksi stand up Bintang awalnya tak dilirik. Penampilannya yang cuek dan terkesan semaunya bahkan sempat dikritisi lantaran dianggap main-main. Perlahan, Bintang membuktikan ia memang serius mengikuti SUCA 3. Penampilannya sendiri mulai bersinar saat ia mengaku tak punya materi dan memilih tampil apa adanya di Babak 8 Besar lalu. Puncaknya, kala ia akhirnya mendapat standing applause dari seluruh mentor dan juri di Babak 4 Besar kemarin.

Karyn (Medan)
Karin Putri Lestari, si mata minimalis juga hidung ekonomis, berwajah cantik dan rajin menabung. Demikian Karyn selalu memperkenalkan diri saat tampil. Tak lupa selayaknya khas orang Medan, Karyn pun selalu menyelipkan pantun.
Frase 'Perahu Papan di Atas Awan' dihapal pemirsa setia sebagai jargon Karyn. Ya, Karyn dikenali lantaran banyaknya diksi-diksi unik yang ia munculkan di panggung.
Setelah Nopek gantung mic di Babak 15 Besar lalu, Karyn menyandang beban sebagai 'maskot' SUCA 3. Ia yang paling populer diantara komika lain. Akun Instagramnya paling banyak diikuti. Video aksi stand upnya di channel Youtube Indosiar pun beroleh ratusan ribu penonton, menyusul video Nopek yang dipirsa jutaan pasang mata.
Baru berusia 10 tahun, Karyn yang kelahiran 20 Juni 2007 ini sejak awal sudah ditasbihkan sebagai komika termuda dalam tiga tahun penyelenggaraan SUCA.

Yewen (Papua)
Seperti pernah ditulis sebelumnya, karakter Yewen sering mengingatkan pemirsa pada sosok Raim Laode, juara 4 SUCA tahun lalu. Ia lucu, terkesan aneh tapi tidak absurd, dan selalu tampil pecah dengan materi yang kental dengan kekritisan akan daerah asalnya. Masuknya Yewen sendiri sekaligus memperbaiki kiprah komika asal Timur di ajang SUCA.
Dengan fokus materinya yang lebih banyak mengurai keresahan akan daerah asal pula yang membuat Yewen nampak berbeda. Lantaran itu, pemilik nama lengkap Yohanes Yewen ini dianggap sebagai salah satu komika di SUCA 3 yang sudah menemukan jati diri. Hanya perlu polesan sedikit saja untuk membuatnya sempurna.
Sayang di SUCA 3, Yewen sepertinya masuk dalam kategori si kuda hitam. Pasalnya, pria kelahiran Manokwari, 15 April 1995 ini tak seterkenal Karyn. Progresnya pun juga tak semelesat Bintang. Namun bukan berarti pula ia tak punya peluang. Selalu ada jalan bagi sang kuda hitam untuk bisa melewati lawan-lawannya.

Sumber: Liputan6.com

Empat Pemain Sepakbola Indonesia yang Meninggal Akibat Insiden di Lapangan

Dunia sepakbola Indonesia berduka dengan meninggalnya Choirul Huda. Kiper Persela Lamongan itu jadi pemain keempat yang tutup usia di pertandingan.

Choirul Huda mengembuskan napas terakhir di RSUD dr Soegiri, Lamongan, Minggu (15/10/2017) malam WIB. Dia mengalami insiden di pertandingan karena bertabrakan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues, saat Persela menjamu Semen Padang.

Yudistiro Andri Nugroho, dokter spesialis anestesi yang juga kepala unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soegiri, menyatakan, Huda sebelumnya masih bernapas saat tiba di rumah sakit. Huda dinyatakan meninggal dunia 16.45 WIB.

Kepergian kiper 38 tahun ini menambah daftar pesepakbola di Indonesia yang meninggal dunia akibat kecelakaan di pertandingan sejak tahun 2000. Berikut daftar nama-nama pemainnya.

Eri Irianto
Eri Irianto meninggal pada 3 April 2000 di usia 26 tahun saat membela Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta. Eri tergeletak tak sadarkan diri setelah bertabrakan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga.

Dia kemudian langsung dilarikan ke RSUD Dr Soetomo untuk menjalani perawatan. Namun, nyawanya tak tertolong setelah dinyatakan meninggal dunia di malam hari pada waktu yang sama dengan pertandingan.

Untuk menghormati Eri, mess Persebaya kemudian dinamai Wisma Eri Irianto. Nomor punggung 19 di klub kebanggan kota Surabaya itu juga dipensiunkan.

Jumadi Abdi
Jumadi Abdi mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 15 Maret 2009, usai mendapat perawatan di Rumah Sakit PKT Bontang. Dia meninggal tepat satu hari setelah menginjak usia 26 tahun.

Nasib nahas menimpa Jumadi usai bertabrakan dengan pemain Persela, Denny Takras, 7 Maret 2009. Dalam benturan itu, kaki Denny mengenai bagian perut Jumadi sehingga pemain yang pernah juga pernah bermain untuk Pelita Jaya Jakarta itu tersungkur di lapangan.

Akibat terjangan itu, Jumadi mengalami kerusakan di sejumlah organ vital bagian dalam akibat infeksi berat.

Akli Fairuz
Akli Fairuz merupakan pemain Persiraja Banda Aceh yang meninggal dunia di usia 26 tahun. Dia dirawat beberapa hari di rumah sakit setelah bertabrakan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rochman, pada 10 Mei 2014.

Sesaat setelah mengalami benturan, Akli tidak langsung dibawa ke rumah sakit, melainkan masih dibiarkan menahan sakit di bangku cadangan. Barulah pada malamnya dia dilarikan ke rumah sakit, tapi itupun bukan oleh pengurus klub.

Bahkan ketika pertandingan berlangsung tidak terlihat dokter tim ataupun mobil ambulans yang biasanya ada di pinggir lapangan. Akibat kejadian itu, Agus dihukum larangan bertanding selama satu tahun.

Choirul Huda
Huda, yang merupakan kiper sekaligus kapten Persela, jatuh dan meringis kesakitan usai berbenturan dengan rekan satu timnya dalam pertandingan di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017). Huda, 38 tahun, segera dilarikan ke RSUD dr Soegiri dengan ambulans. Namun, di rumah sakit nyawanya tak tertolong. Tim dokter menyebut Huda meninggal karena mengalami benturan dada dan rahang.

Kepergian Huda menjadi luka yang mendalam untuk LA Mania selaku kelompok suporter Persela. Pemain asli Lamongan ini tak pernah meninggalkan Laskar Joko Tingkir sejak memulai karier profesional pada 1999.

MENGENAI HIPOKSIA
Kabar soal hipoksia mengiringi kematian kiper legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda. Choirul disebut mengalami lidah tertelan yang berujung pada hipoksia. Hipoksia sendiri adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan oksigen. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari trauma, keracunan gas, kadar oksigen rendah, gangguan irama jantung, gangguan paru-paru hingga anemia dan pengaruh obat-obatan dapat menyebabkan hipoksia.

Sementara itu, lidah tertelan atau 'tongue swallowing' adalah sebuah istilah yang digunakan ketika terjadinya penyumbatan saluran pernapasan terjadi ketika seseorang tidak sadarkan diri karena lidah.
Saat kesadaran menurun, otot pada tubuh akan meregang termasuk lidah sehingga ia bisa menghalangi saluran pernapasan.
Jika tidak ditangani, lidah tertelan bisa membuat seseorang sesak napas, dan secara otomatis kekurangan oksigen. Hal inilah yang disebut-sebut terjadi pada Choirul sebelum meninggal.

Kondisi lidah tertelan pernah dialami oleh beberapa pemain sepakbola terkenal lainnya. Fernando Torres dan John Terry adalah dua nama yang pernah mengalami lidah tertelan namun selamat dari bahaya fatal karena mendapat pertolongan yang tepat.

Kepada detikHealth, fisioterapis dari ARA Physiotherapy, Tangerang, Abdurrasyid SSt, M. Fis, FMSC, mengatakan saat seseorang mengalami trauma dan tidak sadarkan diri, yang pertama kali dilakukan adalah membuka jalur napasnya agar pasokan oksigen ke tubuh tidak terganggu.
"Lihat lidahnya tertelan atau tidak. Kalau tertelan langsung dikeluarkan," ujar Abdurrasyid, baru-baru ini.

Saat membuka celah mulut untuk jalan bernapas, kepala harus sedikit didengakkan agar jalur napas bisa lebih lancar. Hal ini proses paling penting agar tidak memperburuk kondisi pemain.

detik.com

Jadwal dan Hasil Pertandingan Timnas Indonesia (Matchday 4 dan 8 Oktober 2017)

PekanTimnas, menjadi hastag yang digunakan oleh PSSI dalam rangka menggaet animo masyarakat untuk menyaksikan serangkaian uji coba tim nasional sepak bola Indonesia.

Berikut jadwal dan hasil lengkap pekan timnas :

Rabu, 4 Oktober 2017

Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi

Jam 18.30 WIB:
Timnas Indonesia U-19 2-0 Kamboja U-19
Gol Indonesia: Rafly (87'), Egy (89').

Jam 21.00 WIB: Timnas Indonesia 3-1 Kamboja
Gol Indonesia: Learby (31'), Rezaldi (33'), Septian David (48')

Minggu, 8 Oktober 2017

Stadion Wibawa Mukti, Cikarang

Jam 15.30 WIB: Timnas Indonesia U-16 vs Malaysia U-16, disiarkan langsung oleh Global TV
(BATAL)

Jam 18.30 WIB: Timnas Indonesia U-19 3-0 Thailand U-19, langsung oleh RCTI
Gol Indonesia: Witan S.(44'), Abimanyu (79'), Sadil (87')

Pertandingan pertama tgl. 4 Oktober 2017:
Tim nasional Indonesia U-19 memetik kemenangan 2-0 dalam uji coba kontra Kamboja. Gol-gol dicetak oleh Rafly Mursalim dan Egy Maulana Vikri di menit-menit akhir.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga itu, Indonesia dan Kamboja bergantian mendapatkan momentum bagus saat menyerang.

Saat laga berjalan empat menit, Indonesia punya peluang bagus untuk memimpin. Witan Sulaeman mendapatkan bola di sisi kanan dan melepaskan umpan tarik yang disambar Asnawi Mangkualam, tpai sepakannya melambung saja.
Dari skema serangan serupa, Kamboja balas mengancam timnas pada menit ke-9. Sepakan Teat Kimcheng menyambut umpan mendatar cuma lemah dan mudah diantisipasi Gianluca Pagliuca Rossy.
Babak pertama berakhir dengan kedudukan masih 0-0.

Indonesia baru mulai lebih memegang kontrol di babak kedua.
Indonesia memecah kebuntuan di menit ke-87. Sepakan keras Rafly Mursalim dari depan kotak penalti tak mampu dibendung kiper Kamboja.
Dua menit berselang, Egy menggandakan keunggulan Indonesia. Menerima umpan terobosan Feby Eka Putra, Egy dengan lincah melewati kiper Kamboja yang bergerak maju dan menceploskan bola ke gawang kosong.

Di masa injury time, Indonesia punya kesempatan menambah gol lewat titik penalti usai Egy dilanggar kiper. Tapi eksekusi Saddil Ramdani bisa ditepis Chea Vansak.
Tak lama kemudian, keributan kecil terjadi di samping kotak penalti Kamboja, yang melibatkan Egy dan dua bek Kamboja. Belakangan insiden itu berujung kartu merah Phach Socheavila karena dianggap melakukan injakan.
Laga berakhir beberapa saat kemudian.

Susunan pemain:

Indonesia: Gianluca Pagliuca Rossy, Kadek Raditya Maheswara (Rachmat Irianto 67'), Samuel Christianson, Nurhidayat Haris, Dedi Tri Maulana (Marasabessy 43'), Iqbal, Luthfi Kamal, Witan Sulaeman (Saddil Ramdani 67'), Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam (Syahrian Abimanyu 43'), Hanis Saghara (Rafly Mursalim 69')

Kamboja: Chea Vansak, Kim Chhaya, Chhoeung Visinu, Phon Tayninh, Lorn Then, Teat Kimheng, Tray Vicheth, San Kimheng (Touch Kimchay 44'), Phorn Oy, Seth Mannsouth, Sieng Chanthea.

Pertandingan kedua:
Tim nasional Indonesia sukses mengalahkan Kamboja dengan skor 3-1 dalam pertandingan uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu 4 Oktober 2017 malam WIB.

Rezaldi Hehanusa dan Septian David Maulana mencatatkan sejarah. Keduanya mencetak gol debut untuk Timnas Indonesia senior di laga kali ini.

Sejak wasit meniupkan peluit tanda babak pertama dimulai, tim tuan rumah menerapkan tempo permainan cepat. Sisi sayap menjadi andalan Timnas Indonesia untuk membongkar pertahanan Kamboja.
Namun, baru pada menit 31, Skuat Garuda mampu memecah kebuntuan melalui Lerby Eliandry. Dia menanduk bola dengan sangat baik menyambut sepak pojok.
Selang tiga menit kemudian, Rezaldi Hehanusa menggandakan keunggulan. Umpan silang Andik Vermansyah
diteruskan dengan tendangan terukur.
Usai turun minum, kedua tim saling berbalas gol. Babak kedua baru begulir tiga menit, Kamboja membobol gawang Timnas Indonesia melalui Can Vathanaka.

Timnas Indonesia membalasnya selang satu menit kemudian. Septian David Maulana melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, yang membuat kiper Kamboja, Sou Yaty tak berkutik.
Skor 3-1 untuk keunggulan Timnas Indonesia bertahan hingga wasit meniupkan peluit tanda pertandingan usai. Meskipun menang, namun skuat asuhan Luis Milla Aspas mesti berjuang ekstra keras di pertandingan kali ini.

Susunan Pemain

Timnas Indonesia: Andritany Ardhiyasa; Beny Wahyudi, Fachruddin Aryanto (Ricky Fajrin 79'), Achmad Jufriyanto, Rezaldi Hehanusa, Muhammad Taufik (Fadil Sausu 46’) (Stefano Lilipaly 77'), Bayu Pradana, Andik Vermansyah (Ilham Udin 46’), Septian David Maulana (Evan Dimas 63'), Febry Haryadi (Rizky Rizaldi Pora 77'), Lerby Eliandry (Irfan Bachdim 63').

Timnas Kamboja: Sou Yaty ; Nen Sothearoth, Rous Samoeun, Soeuy Visal (Orn Chanpolin 46'), Chum Pisa, Keo Sokpheng, Can Vathanaka (In Sodavid 72'), Tit Dina, Chhin Chhoeun, Sos Suhana, Bin Chanthaeheary.

Pertandingan Minggu
Timnas U-19 Indonesia membantai Timnas U-19 Thailand dengan skor 3-0 dalam laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2017) malam.
Tiga gol Garuda Nusantara diciptakan Witan Sulaeman (44'), Syahrian Abimanyu (79'), dan Saddil Ramdani (88').
Ini menjadi kemenangan kedua Indra Sjafri mengalahkan Timnas U-19 Thailand.

Sebelumnya, mantan pelatih Bali United itu sempat membawa Timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas mengalahkan Timnas U-19 Thailand di ajang Piala AFF U-18 2013.
Selain itu, kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan Timnas U-19 Indonesia dari Timnas U-19 Thailand pada pertandingan semifinal Piala AFF U-18 2017 di Myanmar pada September lalu.

Timnas U-19 Indonesia sukses mencetak gol perdana lewat Witan Sulaeman di menit ke-44 usai memanfaatkan blunder kiper Timnas U-19 Thailand, Suthipong Pisanbub. Gol pembuka ini sekaligus menghadirkan kegembiraan bagi Witan karena di hari yang sama usianya genap 16 tahun.
Dua gol sisanya dilesakkan Syahrian Abimanyu dan Saddil Ramdani di babak kedua.
Ini menjadi kemenangan kedua bagi tim berjulukan Garuda Nusantara itu.

Sumber: topskor.id, detik.com, vivanews.com, tribunnews.com

Sinopsis Film "Merah Putih Memanggil" (2017)

Cerita film ini dimulai dengan adanya pembajakan kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia, Merah Putih diperairan wilayah Indonesia oleh teroris internasional.
Satu orang awak kapal ditembak mati di kapal karena melakukan pembangkangan. Empat orang awak kapal termasuk kapten beserta tiga orang warga negara Perancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara tetangga.
Pimpinan penculik meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia. TNI tidak bisa berbuat apa-apa karena teroris itu berada di negara lain/tetangga. Negara tetangga tersebut juga sedang kewalahan menghadapi para teroris ini karena Pemerintahnya sendiri mengalami banyak masalah dalam negeri. Namun karena pendekatan dari Pemerintah Indonesia negara tetangga tersebut memberi ijin dan kesempatan kepada TNI untuk masuk ke daerahnya untuk membebaskan sandera dibatasi dalam waktu 2x24 jam.
Untuk itu TNI membuat rencana Operasi Gabungan yang melibatkan semua Angkatan. TNI AD melakukan operasi tertutup/pendadakan dengan mengirimkan 1 team dari Batalyon Anti Teror Kopassus yang diterjunkan malam hari secara free fall. Dalam keadaan siap siaga akan dibantu pesawat tempur dari TNI AU serta kapal-kapal perang TNI AL di pantai serta operasi Kopaska atau Pasukan Katak dan Batalyon Marinir untuk didaratkan. Semua satuan-satuan TNI ini akhirnya dilibatkan.

Sumber: 21cineplex

Kisruh Liga 1: Klub Ancam Mogok, PSSI Tak Gentar

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyatakan tak akan gentar untuk membubarkan Liga 1.

Hal ini diucapkannya terkait adanya ancaman mogok bermain oleh 15 klub Liga 1.

Jika hal ini benar-benar terjadi, bisa saja klub-klub liga 2 yang kini sedang menjalani babak 16 besar naik kasta secara instan.

Dikutip dari BolaSport, Edy Rahmayadi berencana membubarkan Liga 1.

"Itu ancaman mogok, cuma cari sensasi saja mereka itu. Nggak ngerti saya mau mereka ini apa," kata Edy Rahmayadi.

"Silakan kalau mereka mau mogok bertanding. Berarti Liga 1 kita bubarkan saja. Tak usah lagi mereka main," kata Edy Rahmayadi.

Menurut Edy Rahmayadi masih banyak klub-klub di Indonesia yang ingin main di Liga 1.

Jika 15 klub mengancam mogok di Liga, maka kasta utama kompetisi nasional akan mempertandingkan klub-klub di luar peserta 15 klub itu.

15 klub yang mengancam mogok tersebut adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, dan Persela Lamongan.

Selanjutnya adalah Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.

15 klub itu telah memiliki sebuah nama, yakni Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia (FKSPI).

Mereka meminta tiga aspek kepada operator yang menurutnya sangat penting dan fair dalam kompetisi Liga 1 2017

Ketiga aspek tersebut adalah aspek bisnis, teknis, dan legal yang ternyata masih jauh dari harapan.

Jika dalam waktu 14 hari (dihitung sejak 4 Oktober 2017) tidak ada tanggapan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), 15 klub itu mengancam mogok bertanding di kompetisi Liga 1 2017.

Nah, di antara peserta Liga 2 yang bakal naik instan bila Liga ini dibubarkan adalah Persis Solo dan PSMS Medan.

Dua klub legendaris ini bisa saja langsung menanjak ke kasta tertinggi, bila 15 klub itu tak mau lagi di Liga 1, atau diberi sanksi berupa turun kasta.

Sumber: tribunnews

Rapor Luis Milla di Timnas Indonesia

Pelatih Timnas U-22 dan Senior Indonesia Luis Milla mengungkapkan kebahagiannya dengan kemajuan perkembangan para pemain yang dia panggil.

Milla mengungkapkannya melalui akun media sosial Instagram pribadinya @luismillacoach, Jumat (6/10).
"Dengan kerja sama yang baik, semua jadi lebih mudah. Kami akan terus berjuang," kata Milla singkat.

Mantan penggawa Real Madrid dan Barcelona itu resmi ditunjuk PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia, Januari 2017. Setelah itu, dibantu PSSI dia mulai mencari pemain berusia di bawah 22 tahun di kompetisi sepak bola nasional, Liga 1 2017.

Sepanjang perjalanannya, Milla kerap kali bongkar pasang pemain. Tak lain, itu dilakukan demi mendapatkan pemain terbaik yang akan mewakili Indonesia di turnamen level internasional.
Namun, sepanjang kiprahnya bersama Timnas Garuda, Milla belum mendapatkan prestasi gemilang. Dia justru gagal mempersembahkan medali emas SEA Games 2017 Malaysia yang menjadi targetnya.

Milla juga gagal membawa Timnas U-22 lolos ke Piala Asia U-23 2018. Indonesia hanya mampu menempati peringkat ketiga usai kalah dari Malaysia di laga terakhir babak penyisihan Grup H.

Sementara pada pertandingan uji coba persahabatan resmi ayang tercatat di FIFA, Milla hanya menang di dua laga dari empat laga yang dimainkan. Dua-duanya saat timnas jumpa Kamboja.

Pada debutnya menjadi pelatih, Milla gagal membawa kemenangan saat menjamu Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor dengan skor 1-3, Maret lalu. Luis Milla mengantarkan kemenangan pertamanya di laga uji coba kala menghadapi Kamboja dengan skor 2-0 di Phnom Penh National Olympic Stadium, 8 Juni 2017.

Skuat Luis Milla meraih hasil imbang di dua laga lainnya yang digelar di Indonesia, yakni saat jumpa Puerto Rico dan Fiji.

Terakhir, Luis Milla membawa kemenangan buat Timnas saat kembali menjamu Kamboja pada laga uji coba yang digelar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10). Namun, laga itu tidak tercatat di agenda resmi FIFA.

Sumber: cnnindonesia.com

Sinopsis dan Review Film "Taken 3" (2015)

Sutradara : Olivier Megaton
Produser : Luc Besson
Penulis Naskah : Luc Besson, Robert Mark Kamen
Pemain: Liam Neeson, Forest Whitaker, Famke Janssen, Maggie Grace, Dougray Scott, Sam Spruell, Leland Orser
Musik: Nathaniel Méchaly
Sinematografi: Eric Kress
Editor: Audrey Simonaud, Nicolas Trembasiewicz
Produksi: EuropaCorp
Distribusi: EuropaCorp Distribution (Prancis), 20th Century Fox (Internasional)
Tanggal rilis: 09 Januari 2015
Durasi : 108 menit
Negara: Prancis
Bahasa: Inggris

Trilogi film Taken berakhir di tahun 2015 dengan dirilisnya Taken 3. Masih dibintangi oleh aktor kawakan Liam Neeson, film terakhir setelah Taken (2008) dan Taken 2 (2012) ini masih akan mempertontonkan keahlian dan kemampuan Bryan Mills sebagai seorang mantan agen CIA. Sutradara asal Prancis, Olivier Megaton yang bergabung sejak film Taken 2 juga masih akan berada di belakang layarnya, bekerja sama dengan produser Luc Besson.
Sama seperti dua film sebelumnya, film bergenre action crime ini membawa cerita yang berbeda. Jika film pertamanya memperlihatkan karakter Bryan Mills (Liam Neeson) menolong putrinya yang diculik, dan dalam film kedua giliran Bryan dan mantan istrinya yang menjadi sandera, maka di film ketiganya ini dia harus menghadapi tuduhan pembunuhan sadis dan kejam. Padahal, Bryan sama sekali tidak pernah melakukan, bahkan menyaksikannya.
Baca juga: Sinopsis Film "Taken", "Taken 2", dan "Taken 3"
Semuanya bermula ketika Bryan dijebak dalam pembunuhan terhadap mantan istrinya, Lenore (Famke Janssen). Hidupnya yang semula sudah tenang dan nyaman, merawat anaknya yang sudah remaja Kim (Grace) dan merasakan sedikit kemesraan dari mantan istrinya Lenore (Janssen), yang mengalami masalah dengan suami saat itu, Stuart (Scott). Namun dia tampaknya harus kembali ke jalan berlarian, sebab pada suatu ketika, mantan istrinya Lenore ditemukan tewas di apartemen Bryan pada satu sore dan kepala polisi menuduhya sebagai tersangka untuk pembunuhan itu. Tapi Bryan tidak terima dituduh, Mils pun harus bergerak sendiri untuk menemukan pembunuh Lenore itu, melindungi putrinya dan membuktikan dirinya tidak bersalah.

Bryan Mills bukanlah pria tangguh biasa. Dia memiliki keterampilan mematikan berkat latar belakang militer dan Agen CIA, tapi juga sangat etis dan cerdas tentang kapan dan bagaimana menggunakan keterampilan-keterampilan tersebut. Perhatian utamanya pada saat ini adalah mantan istrinya dan anak perempuannya. Dan ketika seseorang mengganggu keluarganya, maka ia akan seperti yang kita lihat di film-film Taken sebelumnya, ia dapat menemukan mereka dan menghilangkan mereka. Dia pasti mengejarnya dimana dan kemana pun pergi.

Hidup tampaknya yang cukup tenang dan damai untuk Bryan Mills, yang mengurus putrinya Kim dengan mantan istrinya Lenore. Namun, di awal film benar-benar memberi kita petunjuk tentang semuanya tidak bisa kita harapkan. Seorang pria terlihat di rumah pada malam hari, istrinya di kamar lain, ketika ia pergi untuk mengambilkan segelas air. Tiga mafia Rusia laki-laki muncul di dalam dan dari belakang dan membawanya pergi bersama mereka. Mereka pergi ke kantor pria itu di malam hari. Ternyata pria itu adalah akuntan seorang mafia Rusia yang berutang banyak uang. Mereka meminta akuntan untuk membuka tapi mereka tidak menemukan apa-apa di dalamnya. Pria itu ditembak dan dimasukkan di lemari besi yang aman.Sementara itu, ditempat lain Mills mengunjungi putrinya menjelang ulang tahunnya

Kembali lagi pada hari itu, Lenore Mills berkunjung pada satu malam dan mengatakan kepadanya bahwa dia masih berfantasi tentang dia. Dia mengatakan bahwa dia tidak merasa apa lagi terhadap suaminya Stuart saat ini dan ingin kembali bersama dengan Bryan Mills.

Beberapa hari kemudian, Stuart datang berkunjung mendadak ke rumah Mills di malam hari dan meminta Mills untuk berhenti berbicara dengan Lenore sampai ia benar-benar menyelesaikan pernikahannya. Mills setuju. Tanpa sepengetahuan Bryan Mills, Stuart mengirimkan Lenore sebuah teks dari ponsel Mills "memintanya untuk bertemu". Kemudian, Mills mendapat teks dari Lenore, mengatakan bahwa mereka harus bertemu disebuah tempat.
Baca juga: Sinopsis dan Ulasan Film 'Unknown" (2011), Kehilangan Identitas
Ketika Mills pulang, ia terkejut menemukan Lenore mati dan sebuah senjata pembunuhnya tergeletak dekatnya. Polisi menerobos dan mencoba untuk menangkapnya. Namun ia melakukan perlawan, memukul dan berhasil lolos. Maka sejak itu hidup dalam pelarian. Dia bertemu dengan teman-teman CIA tuanya dan mereka memanfaatkan banyak teknologi dan gadget untuk membantunya. Mills selanjutnya kemudian melakukan investigasi sendiri.

Polisi pikir dia adalah tersangka utama tetapi ketika mereka melakukan investigasi sendiri, muncul sebuah fakta penting, mereka menyadari bahwa Mills benar-benar korban, bukan pelakunya. Namun hal itu tidak menjadikan Mills datang dengan mereka karena ternyata Stuart sekarang ingin membunuh putrinya Kim. Rupanya keduanya, Kim dan Margaret memiliki $ 12.000.000 asuransi hadiah untuk setiap orang dan Stuart kondisinya saat ini sedang bangkrut. Dengan membunuh mereka dan menjadikan kesalahannya pada Mills, ia akan menerima sejumlah uang asuransi Kim dan Margaret. Sehingga keuangan Staurt pun akan kembali sehat lagi. Sehingga ia pun memiliki rencana dan memainkan Mills terhadap mafia Rusia dan berharap bahwa kedua (Mills dan Mafia Rusia) saling membunuh, sementara rupanya Stuart mempunyai utaang kepada Mafia Rusia terseut, sehingga dalam satu gerakan, dapat menyingkirkan musuh-musuhnya.

Ketika Mills menghadapi bos mafia Rusia Oleg Malankov, Malankov pun akhirnya sekarat memberitahukan cerita sebenarnya. Setelah meninggal dunia, Mills pergi setelah mengetahui Stuart yang telah menculik Kim dan sedang upaya untuk terbang bersamanya di jet pribadinya. Beruntung Mills berhasil menghentikan pesawat tepat pada waktu sebelum lepas landas dan menyelamatkan putrinya. Kemudian, Mills terbebas dari semua kecurigaan oleh polisi.

Sumber: miesornop.blogspot.com

Sandy Walsh Segera Dinaturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia?

Selangkah lagi, Sandy Walsh bakal bergabung dengan timnas Indonesia. Hal ini terindikasi dari sambutan PSSI merespon kode-kode yang ddikirimkan pemain berusia 22 tahun itu.
Sandy memang memiliki darah Indonesia dari sang ibu. Sedangkan sang ayah dari Inggris yang juga memilik campuran darah Republik Irlandia.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengaku telah berkomunikasi dengan agen Sandy dan responnya positif. Sebelumnya pelatih Luis Milla juga telah memberikan saran kepada PSSI terkait Sandy Walsh.
"Saya sendiri yang melakukan komunikasi. Indikasinya yang saya dapatkan juga positif," ungkap Joko.

Respon PSSI ini juga karena memang rekomendasi pelatih Luis Milla.
"Dari segi kebutuhan tim Milla merekomendasikan dia," sambung pria asal Ngawi itu.

PSSI belakangan memang memiliki program untuk mencari pemain-pemain dari pelosok dunia yang memiliki keturunan Indonesia. Terakhir, PSSI telah berhasil menaturalisasi Ezra Walian.
Baca juga: Ezra Walian Resmi Menjadi WNI, Siap Hadapi Myanmar
Sebelumnya, Sandy Walsh dikabarkan tertarik menjadi WNI. Pemain klub Belgia, SV Zulte Waregem itu kerap menunjukkan kecintaanya kepada Indonesia melalui unggahanya di media sosial.
Walsh, 22 tahun, merupakan pesepakbola berpaspor Belanda yang lahir di Belgia. Dia terlahir dari ayah kelahiran Inggris berdarah Irlandia dan ibunya berdarah campuran Swiss-Belanda yang mengalir darah Indonesia.

Dengan banyaknya campuran negara dalam darahnya, Walsh bisa memperkuat Timnas Belgia, Republik Irlandia, Swiss, Belanda, dan Indonesia. Bek Zulte Waregem (klub di Belgia) itu pernah tercatat sebagai pemain Timnas Belanda junior.

Di antara potensi yang dimilikinya, Walsh menunjukkan kedekatan dia dengan Indonesia. Yang paling kentara sih, saat dia mengucapkan selamat Hari Ulang tahun Indonesia tahun ini. Walsh memajang foto bendera Merah Putih dengan latar langit biru di akun Instagram @sandywalsh.

Baru-baru ini pemain kelahiran 14 Maret 1995 itu makin rajin mengunggah foto disertai aroma yang sangat Indonesia. Walsh memberi keterangan "I love this game" dengan disertai bendera Indonesia pada foto yang diunggah 23 September 2017.

I love this game ⚽️❤️🇮🇩

A post shared by Sandy Walsh (@sandywalsh) on


Juga saat merayakan gol pertamanya untuk Zulte Waregem. Dia menuliskan kalimat "first game, first goal" beserta bendera Indonesia.

First game, first goal ⚽️🇲🇨

A post shared by Sandy Walsh (@sandywalsh) on


Sinyal itu makin menguat dengan Walsh memakai deker berlogo Garuda dengan latar merah putih saat menghadapi Lazio di Liga Europa pada Jumat (28/9/2017). Dia memamerkannya lewat instastory.

Unggahan itu pun direspons netizen yang berharap Walsh bergabung dengan Timnas sesegera mungkin. pelatih Timnas, Luis Milla, juga senang-senang saja jika Walsh bersedia bergabung dengan skuat Merah Putih.
Milla menanggapi kdoe dari Sandy Walsh itu. Milla sih senang-senang saja jika makin banyak pemain bagus bisa bergabung dengan tim yang dibesutnya.
"Ya, saya sudah memantau Sandy Walsh dari jauh dan ini kabar bagus karena saya senang ada banyak pemain berkualitas," ujar Milla di Hotel Aston Bekasi, Selasa (3/10/2017).
"Masalahnya, dia mau tidak main untuk Indonesia? Coba tanyakan ke federasi (PSSI). Bisa tidak mereka menaturalisasikannya. Dan dokumennya juga harus dilengkapi," katanya.

Kepada CNNIndonesia.com, Walsh mengaku sengaja menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia untuk menghormati kakek-neneknya yang berasal dari Indonesia. Tak disangka, hal itu mendapat respons yang luar biasa dari para netizen asal Indonesia.
"Saya mengikuti bagaimana organisasi (PSSI) berjalan. Siapa tahu, di masa yang akan datang saya bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Keinginan itu muncul karena banyaknya dukungan yang saya terima melalui media sosial. Itu membuat saya ingin memberikan sesuatu untuk membalas mereka. Tapi saya belum memutuskannya," ucap Walsh.

Rekam jejak Walsh saat masih sebagai pemain di kelompok umur cukup menjanjikan. Dia masuk skuat Timnas Belanda junior, kelompok umur (U) 15, U-17, U-18, U-19, dan U-20. Dia paling sering main untuk U-17, sepuluh kali tampil. Satu-satunya gol di timnas Belanda dibuatnya saat memperkuat Timnas Belanda U-15.

Walsh, yang lahir di Brussels, meniti karier sepakbolanya di Belgia dengan masuk ke tim junior Anderlecht dan Genk. Debut profesionalnya sebagai bek bermula pada usia 17 tahun, saat bermain untuk Genk di musim 2012/2013. Di musim itu, dia cuma main dua kali.

Jumlah penampilan terbanyak Walsh bersama Genk di level tertinggi Liga Belgia baru dibuat pada musim 2015/2016 dan 2016/2017. Dia berhasil mencatatkan 28 penampilan di masing-masing musim di seluruh kompetisi. Walsh cuma menyumbang satu gol selama berkostum Genk.

Di musim 2017/2018 Walsh hengkang ke Zulte Waregem. Menurut catatan transfermarkt, Welsh baru bermain sebanyak empat kali di musim ini: tiga kali di liga dan satu di Piala Liga Belgia.

Debutnya bersama Zulte bisa dikatakan istimewa. Dia berhasil mencetak gol kemenangan 2-1 untuk timnya saat menjamu Royal Excel Mouscron pada 17 September 2017. Walsh kala itu main penuh.

Namun, selepas debut yang oke itu, Walsh belum mendapat kesempatan bermain yang memadai. Dia baru bermain dua menit dalam dua laga terakhirnya di liga bersama Zulte. Sementara itu, Walsh tampil selama 84 menit saat Zulte mengalahkan RFC Luttich 3-2 di Piala Liga Belgia.

Musim ini, Zulte tidak hanya tampil di kompetisi domestik. Klub yang kini duduk di posisi keempat dalam klasemen First Division A juga tampil di Liga Europa.

Zulte bergabung ke dalam Grup K bersama Lazio, Nice, dan Vitesse. Namun, dari dua laga yang sudah dilakoni Walsh cuma jadi penghangat bagku cadangan saat timnya dikalahkan Nice 1-5 dan Lazio 0-2.

Sumber: detiksport.com, CNNIndonesia.com

FIFA Matchday: Indonesia vs Kamboja

BTimnas Indonesia akan menjamu Kamboja pada laga internasional resmi FIFA, 4 Oktober nanti, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Pelatih Luis Milla pun sudah menetapkan 20 nama untuk menghuni skuat Merah-Putih.

Dari daftar pemain yang dipanggil, terdapat nama kejutan yakni Awan Setho Raharjo serta Ilham Udin Armaiyn. Keduanya memang menjadi pemain muda yang bersinar bersama Bhayangkara FC yang kini menghuni pucuk Liga 1.

“Saya memilih pemain terbaik yang ada di Indonesia untuk persiapan melawan Kamboja tanggal 4 Oktober nanti. Yang paling penting bagi saya adalah para pemain dapat menunjukkan kontribusi dan permainan yang baik bagi tim,” kata Milla.

Berbeda dengan saat melawan Fiji, skuat Garuda untuk laga ini benar-benar mengombinasikan pemain muda dan senior langganan timnas Indonesia. Namun, tak ada sosok Boaz Solossa yang biasa jadi kapten dan andalan di lini depan.

Berikut ini 20 nama pemain timnas Indonesia

Kiper: Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Satria Tama Hardianto (Gresik United), Awan Setho Raharjo (Bhayangkara).

Belakang: Beny Wahyudi (Arema), Fachrudin Wahyudi Aryanto (Madura United), Ricky Fajrin (Bali United), Rezaldi Hehanusa (Persija Jakarta), Achmad Jufriyanto (Persib Bandung).

Tengah: Evan Dimas (Bhayangkara), Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Fadhil Sausu, Taufiq (Bali United), Septian David Maulana, Bayu Pradana (Mitra Kukar).

Depan: Andik Vermansah (Selangor FA), Febri Haryadi (Persib Bandung), Ilham Udin (Bhayangkara), Rizki Rizaldi Pora (Barito Putera), Lerby Eliandry (Borneo FC).

Tak Masuk Kalender FIFA

Pertandingan ujicoba timnas Indonesia melawan Kamboja ternyata tidak masuk dalam kalender FIFA.
Indonesia akan berhadapan dengan Kamboja dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10/2017) ini.
Kamboja jadi lawan pengganti karena sebelumnya Indonesia dijadwalkan berhadapan dengan Mauritania. Jadwal tanding dengan Mauritania ketika itu sudah masuk FIFA dan tercantum di situs resmi mereka.
Baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Pekan Ini
Pergantian dari Mauritania ke Kamboja tersebut menjadi penyebab laga timnas Indonesia tidak akan masuk hitungan poin FIFA.
"Awalnya timnas akan melawan Mauritania pada jadwal FIFA match day. Kami juga sudah kirimkan datanya untuk registrasi ke FIFA," ujar Direktur Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo.
"Namun ternyata Mauritania membatalkannya. Makanya kami mencari lawan lain dan mendapatkan Kamboja, tapi tidak ada Respon dari FIFA," tambahnya.
Dalam situs resmi FIFA, laga terakhir Timnas Indonesia yang masuk dalam kalender FIFA adalah saat menjamu Puerto Riko di Sleman pada 13 Juni lalu. Itu artinya, laga melawan Fiji pada 2 September lalu tak diakui juga oleh FIFA.
Baca juga: Timnas Indonesia Tak Akan Sepelekan Kamboja
Indonesia saat ini duduk di ranking 169 dunia. Di Asia Tenggara, cuma Kamboja (172) dan Brunei Darussalam (186) yang punya ranking lebih rendah. Sementara Mauritania yang sebelumnya dijadwalkan berhadapan dengan Indonesia afda di urutan 98.

Sumber: goal.com, detik.com

Top