Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

Timnas Indonesia Tembus Perempatfinal Piala Dunia U-12

Kabar gembira datang dari Timnas Indonesia U-12 yang mengikuti ajang Danone Nations Cup (DNC) atau yang bisa dibilang sebagai gelaran Piala Dunia untuk usia 10 sampai 12 tahun.

Indonesia yang diwakili oleh SSB Batu Agung dari Kalimantan Selatan berhasil mengalahkan tim kuat dari Asia Timur, Timnas Jepang dengan skor tipis 2-1 di babak 16 besar Danone Nations Cup di Amerika Serikat.

Sebelumnya, Timnas U-12 yang tergabung di Grup D bersama Inggris, Afrika Selatan, dan Uni Emirat Arab berhasil tampil superior dengan menyapu bersih semua kemenangan dalam tiga laga. Pada laga perdana di Stadion RedBull, Timnas U-12 sukses mengalahkan Inggris dengan skor 2-0.

Lalu, Garuda Muda sukses melanjutkan tren positif dengan masing-masing mengalahkan Uni Emirat Arab 3-0 dan membabat habis Afrika Selatan dengan skor serupa 3-0.

Rekor sempurna itu pun membuat Timnas U-12 berhasil mengamankan tiket ke babak 16 besar. Timnas U-12 pun jadi tim yang tidak pernah kebobolan selama fase penyisihan grup serta selalu meraih kemenangan.

Pada babak perempat final nanti, Timnas U-12 akan menghadapi Timnas Meksiko yang pada babak 16 besar menyingkirkan Prancis lewat babak adu penalti dengan skor 4-3 setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal.

Sumber: indosport.com

Jadwal dan Hasil Pertandingan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-16

Timnas Indonesia U-16 berjuang di Kualifikasi Piala Asia U-16 di Thailand. Tim berjuluk Garuda Asia itu telah memulai perjuangannya dengan melawan Kepulauan Mariana Utara. Selanjutnya, tim besutan Fakhri Husaini itu akan berhadapan dengan Timor Leste, Thailand, dan Laos, yang tergabung di Grup G.
Jika dilihat dari peta kekuatan sepakbola tiap-tiap negara, lawan terberat Garuda Asia adalah Thailand, yang berstatus sebagai tuan rumah. Indonesia akan menghadapi Thailand di laga ketiga.

Menghadapi Kepulauan Mariana Utara, skuat 'Merah-Putih' menang 18-0.

Bertanding di Rajamangala Stadium, Bangkok, Thailand, Sabtu (16/9/2017), Indonesia menunjukkan diri unggul kelas dari Kepulauan Mariana Utara. Di babak pertama saja, tim asuhan Fachri Husaini itu unggul 6-0.

Gol di babak pertama dicetak Mochamad Supriadi di menit ke delapan, Amiruddin Bagus pada menit ke-12, 24, dan 41 lalu Rendy Juliansyah di menit ke- 13 dan 21.

Di babak kedua, Indonesia lebih menggila. 12 gol tambahan dilesakkan ke gawang lawan yang federasi sepakbolanya baru mentas ke turnamen internasional pada 1998 lalu tersebut.

Selusin gol tambahan itu dicetak Supriadi di menit ke-46 dan 89, Sutan Zico pada 48, 62, 65, 66, 81, kemudian Amanar Abdillah di menit ke-68, diikuti Hamsa Lestaluhu pada menit ke-69, 72, dan 87 serta terakhir Andre di menit ke-90.

Hasil ini sudah tentu membawa Indonesia untuk sementara memimpin klasemen Grup G dengan poin 3, diikuti Timor Leste yang mengalahkan Laos 5-2.

Susunan pemain:

Indonesia: Ernando Ari Sutaryadi, Amiruddin Bagus, Mochamad Yudha Febrian, Ahmad Rusadi, Fadilah Nur Rahman, David Maulana (c) (Bryilan Negiehta 66'), Mochammad Supriadi, Amanar Abdillah, Andre Oktaviansyah, Rendy Juliansyah (Sutan Zico 46'), Amiruddin Bagus Alfikri (Hamsa Lestaluhu 46')

Kepulauan Mariana Utara: Jason Senobio, Joseph Rasa (Ian Karl Noble 20'), En Syu Hanh, Terrance Montenegro, Kirt Andon, Ichiro Borja (John Guiller 87'), Taka Horimoto (Reginald Aljo 46'), Joshua Mendez, John Michael, Mark Jericho, Sebatian Matthew

Di matchday kedua, Timnas Indonesia mengemas kemenangan dengan susah payah melawan Timor Leste dengan skor 3-1.

Kemenangan penting berhasil dipetik Timnas Indonesia U-16 dalam matchday 3 Grup G kualifikasi Piala Asia 2018 Malaysia, kontra Thailand U-16. Timnas U-16 memetik kemenangan tipis 1-0 atas Thailand di Rajamangala Stadium, Rabu 20 September 2017.
Meski berstatus tim tamu, Rendy Juliansyah cs mampu mendominasi jalannya pertandingan. Timnas U-16 berhasil mencuri gol lebih dulu di menit 20 lewat gol Amanar Abdillah. Abdillah sukses mengonversi umpan silang Mochamad Supriyadi, dan membawa Timnas U-16 unggul.
Skor 1-0 kemudian mampu dipertahankan pasukan Fakhri Husaini hingga babak pertama berakhir.

Babak kedua baru dimulai Timnas U-16 sudah dua kali mengancam gawang Thailand. Umpan Hamsa Lestaluhu mampu ditanduk Sutan Diego Zico. Namun, bola tandukkannya berhasil ditepis kiper Thailand, Natthawut Paengkrathok.
Pun dengan sepakan Bagus Kahfi. Bagus yang sudah berhadapan dengan Paengkrathok gagal menaklukkan kiper Thailand ini. Sepkan Bagus berhasil diblok Paengkrathok.
Peluang Timnas U-16 lewat sepakan Zico menit 61 kembali gagal. Padahal, serangan cepat dengan kombinasi Hamsa dan Zico berhasil merangsek ke pertahanan Thailand. Sepakan Zico justru malah melambung di atas gawang Thailand.
Bagus Alfikri kembali membuang peluang bagi Timnas U-16 menit 79. Bagus yang sudah berhadapan langsung dengan kiper Thailand malah gagal membuat gol. Sepakannya melenceng tipis di sisi kiri gawang Paengkrathok.
Memasuki lima menit akhir pertandingan. Thailand menggempur pertahanan Timnas U-16. Dua peluang lewat sepakan Nattakit Butsing masih membentur mistar gawang Ernardo Sutaryadi.
Akhirnya, Timnas U-16 mampu mempertahankan keunggulan 1-0 hingga akhir laga. Berkat hasil ini, Timnas U-16 kokoh di puncak klasemen Grup G dengan poin 9. Pasukan Fakhri Husaini juga selangkah lagi bisa lolos ke putaran final, andai mampu mengalahkan Laos di laga terakhir.

Susunan Pemain:
Thailand U-16: Natthawut Paengkrathok (gk); Arthit Bua-Ngam, Ruengthanarote Chatmongkol, Jakkrapong Sanmahung, Pongsakorn Innet, Thanarin Thumsen (Punnawat Chote-Jirachaiton), Sarawut Saowaros, Kitthipong Khetpara, , Thanakit Thongsri, Thakdanai Jaihan, Natthakit Butsing.
Indonesia U-16: Ernando Ari Sutaryadi (gk); Amiruddin Bagas, Mochamad Yudha Febrian, Ahmad Rusadi, David Mualana, Amanar Abdillah (Amiruddin Bagus Alfikri'46), Andre Oktaviansyah, Sutan Diego Zico, Rendy Juliansyah (Hamsa Lestaluhu'46), Mochamad Supariadi.


Indonesia memastikan diri lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2018. Kepastian itu didapat setelah Indonesia mengalahkan Laos 3-0.
Indonesia tampil mendominasi atas Laos di laga terakhir Grup B. Indonesia bahkan memimpin 1-0 di babak pertama laga yang digelar di Rajamangala Stadium, Bangkok, Jumat (22/9/2017).
Setelah beberapa peluang gagal berbuah gol, Sutan Zico sukes memecah kebuntuan di menit ke-25. Memanfaatkan bola
rebound, dengan mudah Zico merobek gawang Laos. Indonesia memimpin 1-0.
Setelahnya, beberapa peluang lagi diciptakan anak asuh Fakhri Husaini. Namun hingga jeda, tidak ada gol tambahan tercipta.
Di babak kedua, Laos mulai berani keluar menyerang. Hal itu membuat Indonesia cukup keteteran.
Di menit ke-55, peluang didapat Laos. Lewat tendangan bebas Khamsavananh Louanthammakhanh masih melenceng.
Namun Indonesia tetap bisa menggandakan kedudukan pada menit ke-59. Penyelesaian dingin Sutan Zico setelah mendapat umpan dari sisi kiri membawa skuat Merah Putih memimpin 2-0.
Di menit ke-67, Laos mengancam lewat Phoutthalak Thongsanith. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih melenceng di samping gawang Ernando Ari Sutaryadi.
Di menit ke-70, Zico nyaris mencetak hat-trick. Mendapat umpan terobosan dari belakang, sontekannya cuma menerpa mistar gawang Laos.
Laos membalas di menit ke-74. Mistar gawang Ernando gantian dibuat bergetar sebelum bola disapu barisan belakang Indonesia.
Di menit ke-85, Zico kembali mendapat peluang bagus. Namun tendangannya di dalam kotak penalti masih membentur pemain Laos.
DI menit-menit akhir, Laos masih juga membahayakan gawang Indonesia. Tendangan Akkhom Thoranin bisa ditepis Ernando.
Namun Indonesia bisa menambah gol di masa injury time . Pelanggaran kiper Laos Dim Phouttavong kepada Mochamad Supriadi berbuah penalti. Rendy Juliansyah yang jadi eksekutor dengan dingin menyelesaikannya untuk membawa Indonesia menang 3-0
Hasil ini membuat Indonesia menyapu bersih empat laga di Grup B dengan kemenangan dan memastikan diri lolos ke Piala Asia U-16, yang berlangsung 20 September sampai 7 Oktober 2018 di Malaysia.
Susunan Pemain
Laos: Dim Phouttavong, Singkan Sichanthavong (c), Hatsachanh Phonephavanh, Anoulack Vannalath, Ananthana Chanthamaly, Phoutthalak Thongsanith, Soubanh Keopeth, Akkhom Thoranin, Chony Wenpaserth
Indonesia: Ernando Ari Sutaryadi (c), Amiruddin Bagas, Mochamad Yudha, Ahmad Rusadi, Muhammad Salman AlFarid, Komang Teguh, Brylian Negiehta, Miftahul Husyen, Amanar Abdillah, Andre Oktaviansyah, Sutan Zico.

Kualifikasi Piala Asia U-16 terdiri dari 10 grup, yang tiap-tiap juara grupnya berhak melaju ke putaran final di Malaysia pada 20 September sampai 7 Oktober 2018. Lima tiket lagi akan diberikan kepada lima runner-up terbaik di fase ini.

Jadwal dan Hasil Pertandingan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018:

Sabtu, 16 September 2017
Indonesia vs Kepulauan Mariana Utara - Pukul 19.30 WIB - Rajamangala Stadium, Bangkok.
Gol Indonesia: Mochamad Supriadi 8', Amiruddin Bagus 12', 24', dan 41', Rendy Juliansyah 13' dan 21', Supriadi 46' dan 89', Sutan Zico 48', 62', 65', 66', 81', Amanar Abdillah 68', Hamsa Lestaluhu 69', 72', dan 87', dan Andre 90'.

Senin, 18 September 2017
Indonesia 3 - 1 Timor Leste- Pukul 16.00 WIB - Rajamangala Stadium, Bangkok.
Gol Indonesia: Sutan Zico (menit 60', 63', 89')

Rabu, 20 September 2017
Thailand 0-1 Indonesia - Pukul 19.30 WIB - Rajamangala Stadium, Bangkok.
Gol Indonesia: Amanar Abdillah (20')

Jumat, 22 September 2017
Laos 0-3 Indonesia - Pukul 16.00 WIB - Rajamangala Stadium, Bangkok.
Sutan Zico (25' dan 59'), Rendy Juliansyah (90')

Skuat timnas Indonesia U-16

Kiper: Ahludz Dzikri Fikri (ASAD 313, Purwakarta), Ernando Ari Sutaryadi (SSB Bina Bakat, Kalteng Putra), Muhammad Risky Sudirman (SSB Villa 2000)

Belakang: Mochammad Yudha Febrian (SSB Cibinong Putra), Liba Valentino Imwahyusyah (ASIFA, Malang), Muhammad Reza Fauzan (SSB Patriot Panton Labu, Aceh), Ahmad Rusadi (SSB Prima Utama Palaran, Samarinda), Fadilah Nur Rahman (Nagari Ketaping, Padang Pariaman), Miftakhul Septa Anjar Pradika (Apacinti Akademi, Semarang), M. Salman (SSB JFA)

Tengah: Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi (PPSM Junior, Magelang), Brylian Negiehta Dwiki Aldama (Gelora Putra, Sidoarjo), David Maulana (PTP W 1, Sumatera Utara), Hamsa Lestaluhu (ASAD 313 Purwakarta), Komang Teguh Trisnanda (Diklat Ragunan), Fatah Aji Pratama (PPLP, DKI Jakarta)

Depan: Miftahul Husyen Rahmatullah (SSB Bromo), Rendy Juliansyah (ASIOP Apacinti), Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri (PPSM Junior, Magelang), Andre Oktaviansyah (SSB Pelita Jaya Soccer School), Mochammad Supriadi (SSB Blue Eagle, Jakarta), Sutan Zico Armando (SSB Bina Taruna, Jakarta), Amanar Abdillah (Tim Pelajar).

Sumber: sport.detik.com

Piala AFF 2018 Gunakan Format Kandang dan Tandang untuk Fase Grup

Piala AFF 2018 akan digelar 8 November hingga 15 Desember 2018. Ajang timnas negara-negara Asia Tenggara itu akan diselenggarakan dengan format yang berbeda dari sebelumnya untuk fase grup.

Hal ini seperti diinformasikan oleh Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF). Untuk edisi 2018, Piala AFF melibatkan 10 tim yang akan dibagi kedua grup.

Timnas Thailand yang berperingkat pertama, disusul Vietnam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapura, Kamboja, dan Laos akan lolos langsung ke putaran final Piala AFF 2018. Kesembilan tim tersebut lolos berdasarkan peringkat AFF sesuai hasil di Piala AFF 2014 dan 2016.

Adapun dua tim lain, yaitu Timor Leste yang berperingkat 10 dan Brunei Darussalam yang berada di posisi 11 akan memperebutkan satu slot sisa melalui play-off yang berlangsung Oktober 2018. Ke-10 tim pun akan diundi dalam penempatan di grup.

Setiap tim akan menjalani empat laga di fase grup. Dua akan digelar di kandang, sementara dua lain di luar kandang. Jadwal pertandingan akan ditetapkan Mei 2018.

“Fitur baru yang penting adalah tidak akan ada negara tuan rumah di penyisihan grup seperti turnamen sebelumnya. Sebagai gantinya masing-masing tim akan bermain empat pertandingan di babak penyisihan, termasuk dua laga kandang dan dua laga tandang,” tulis VFF.

“Tim peringkat pertama dan kedua masing-masing grup akan lolos ke semifinal. Semifinal dan final dimainkan dua putaran (kandang dan tandang) untuk menentukan tim pemenang berdasarkan hasil akhir (gol).”

Hal ini diinformasikan VFF sesuai rapat dewan AFF ke-12 di Bali, 22-23 September 2017.

Sumber: sportsatu.com

Timnas U-19 Mulai Fokus ke Kualifikasi Piala Asia 2018

Ajang Piala AFF U-18 tahun 2017 telah usai. Indonesia langsung fokus ke pertandingan kualifikasi Piala Asia 2018.

Kualifaksi Piala Asia U-19 akan berlangsung bulan depan di Korea Selatan. Sebagai catatan, Indonesia hanya ikut serta, hasil di kualifikasi tidak berpengaruh karena Timnas U-19 sudah lolos otomatis karena berstatus tuan rumah Piala Asia U-19 di 2018.

Meski sudah otomatis lolos karena status tuan rumah, Indonesia yang tergabung di Grup F, harus menjalani laga melawan Brunei Darussalam, Timor Leste, tuan rumah Korea Selatan, dan Malaysia. Kualifikasi ini akan dimulai tepatnya pada 31 Oktober mendatang.
"Usai ini kami fokus ke kualifikasi Piala Asia U19 akhir Oktober nanti di Korea," kata Indra Sjafri lagi.
"Saya bahagia, hampir semua pemain kami mainkan di turnamen ini minus Rossy. Tidak ada perbedaan, kualitas hampir sama di tim kita. Ini penting karena kami menyiapkan generasi baru individu pemain," dia menambahkan.

Sumber: detik.com

Jadwal dan Hasil Pertandingan Piala AFF U-19

Thailand menegaskan dominasinya di pentas Piala AFF U-18 (sebelumnya bernama Piala AFF U-19). Pada final AFF U-18 2017 yang digelar di Thuwunna Stadium, Yangon, Minggu (17/9) malam WIB, Thailand menang atas Malaysia dengan skor 2-0.

Dua gol Thailand dilesakkan hanya dalam tempo 2 menit yakni oleh Ekanit Panya pada menit 49 dan kemudian Kritsada Kaman pada menit 51. Thailand pun tercatat sebagai negara paling sering juara di Piala AFF U-18 yakni sebanyak 5 kali.

Raihan gelar Thailand di ajang ini direngkuh pada 2002, 2009, 2011, 2015, dan 2017. Thailand berhasil melampaui pencapaian Australia yang berhasil 4 kali meraih juara pada 2006, 2008, 2010, dan 2016. Indonesia sendiri baru sekali meraihnya pada 2013 silam.

Tim yang diasuh Marc Alavedra Palacios tersebut sebelumnya menang atas Indonesia di partai semifinal lewat drama adu penalti. Indonesia sebenarnya mampu memberikan banyak ancaman. Bahkan, saat Saddil Ramdani diusir pada akhir babak pertama, Garuda Nusantara mampu tetap dominan. Namun, Thailand memang sepertinya tengah dinaungi keberuntungan.

Puncaknya terjadi di final. Menghadapi Malaysia, dalam tempo dua menit mereka mampu mencetak 2 gol. Malaysia yang menyingkirkan tuan rumah Myanmar di semifinal harus menunda ambisi untuk juara pertama kali di ajang ini.

Dalam laga ini, Thailand harus bermain dengan 10 pemain sejak menit 68. Pasalnya Wudtichai Kumkeam mendapat kartu kuning kedua pada menit 67 alias kartu merah. Namun, mereka tetap mampu mempertahankan keunggulan 2-0.

"Ini adalah turnamen yang ketat dan melelahkan. Tapi, kami mampu tumbuh sebagai tim dan juara ini menumbuhkan kepercayaan diri kami pada masa mendatang," sebut Ekanit Panya seperti dilansir Aseanfootball.org.

Timnas Indonesia U19 menjadi tim yang terbuas. Meski gagal menembus final, namun Indonesia telah mengoleksi 26 gol dalam enam pertandingan.
Jumlah total 26 gol ini jauh di atas pesaing lainnya, diantaranya Myanmar dengan 18 gol dan Malaysia dengan 13 gol.

Tak hanya itu, Egy Maulana Vikri dari Indonesia juga meraih top scorer atau pencetak gol terbanyak. Sepanjang laga, Egy Maulana Vikri mengoleksi delapan gol, unggul dibanding Win Naing Tun dari Myanmar yang hanya mengoleksi tujuh gol.

Sementara di bawahnya, masih ada Muhammad Rafli dari Indonesia dan Myat Kaung Khant dari Myanmar, yang sama-sama telah mengoleksi enam gol.

Perjalanan Indonesia

Di babak penyisihan grup, skuat asuhan Indra Sjafri keluar sebagai juara Grup B.
Dari empat pertandingan yang dilakoni, Timnas U-19 mengumpulkan sembilan poin. Jumlah tersebut sama dengan raihan Myanmar dan Vietnam. Akan tetapi, dari segi selisih gol, Garuda Nusantara lebih baik karena surplus 15.

Sementara Vietnam, menjadi tim yang diunggulkan melaju ke semifinal, malah harus gigit jari. Mereka harus puas berada di tempat ketiga karena perhitungan selisih gol dan agresivitas sama dengan Myanmar.
Dalam regulasi turnamen yang ditetapkan oleh Asosiasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF), kemudian penentuan siapa yang lolos dihitung dengan metode head to head. Kemenangan 2-1 Myanmar atas Vietnam di laga terakhir pun jadi penentu.
Di Grup A, persaingan tidak terlalu berat. Malaysia sebagai juara memiliki raihan poin sama dengan Thailand. Tetapi skuat Harimau Malaya unggul selisih gol karena surplus 10. Mereka akan berhadapan dengan Myanmar selaku tuan rumah di babak semifinal.

Lalu, melawan Thailand di semifinal pertama, Indonesia mendominasi permainan. Berkali-kali peluang emas diciptakan namun penjaga gawang lawan memiliki refleks yg nyaris tanpa cela.
Petaka datang untuk timnas Indonesia U-19 pada masa injury time babak pertama. Saddil Ramdani yang baru masuk 45+2, malah harus diusir wasit setelah peluit babak pertama ditiupkan. Dia terlibat friksi dan menyikut pemain Thailand.

Dalam pertandingan di stadion Thuwuna, Jumat (15/9/2017) sore WIB, Saddil terlibat insiden dengan Wudtichai Kumkean di masa injury time. Skor pertandingan pun berakhir imbang tanpa gol (0-0) hingga waktu normal.

Laga harus dilanjutkan melalui babak adu pinalti, timnas U-19 pun menyerah dengan skor 2-3 dari Thailand.

Tim nasional Indonesia U-19 berjuang di ajang Piala AFF U-18 di Myanmar pada 4-17 September 2017. Pasukan Indra Sjafri ini memasang target juara pada ajang ini. Indonesia sendiri tergabung dalam Grup B bersama Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam dan tuan rumah Myanmar. Sedangkan Grup A diisi Thailand, Malaysia, Timor Leste, Laos, Kamboja, dan Singapura.

Tim berjuluk Garuda Nusantara saat ini dipimpin manajer baru, Roni Fauzan dan asisten manajer Kamal Eky Fikri. Harapan tinggi diapungkan PSSI kepada timnas Indonesia untuk ajang ini. Sosok Indra Sjafri sebagai pelatih diharapkan bisa mengulang prestasinya yang terukir empat tahun lalu, ketika timnas U-19 dihuni angkatan Evan Dimas cs. Maka itu, Roni Fauzan meminta doa masyarakat Indonesia untuk kesuksesan timnya di Myanmar.
"Kalau ditanya target semua masyarakat Indonesia pasti maunya juara, saya juga sama pasti," ujar Roni dalam rilis ke VIVA.co.id
"Terlebih nanti Piala Dunia U-20 2019. Kita 2018 nanti tuan rumah (Piala Asia U-19) dan semoga nanti bisa masuk Piala Dunia U-20" lanjutnya.

Jalan tersebut terbuka untuk kali kedua untuk skuad Merah Putih. Pada 2018 nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Asia U-19. Jika mampu melaju hingga semifinal, maka Piala Dunia U-20 dua tahun yang akan datang, Indonesia dipastikan tampil untuk kali pertama.

JADWAL DAN HASIL PIALA AFF U-18 :
Selasa, 5 September 2017
INDONESIA 2-1 Myanmar, pukul 18.30 WIB
Pencetak gol Indonesia: Egy Maulana Vikri (91' dan 92')

Kamis, 7 September 2017
INDONESIA 9-0 Filipina, pukul 18.30 WIB
Pencetak gol Indonesia: Feby Eka Putra (7', 67', 87,), Egy Maulana Vikri (21' dan 36'), Muhammad Iqbal (25' dan 39'), M Rafli Nursalim (90'), Resky Fandi (92').

Senin, 11 September 2017
INDONESIA 0-3 Vietnam, pukul 15.30 WIB

Rabu, 13 September 2017
INDONESIA 8-0 Brunei Darussalam, pukul 15.30 WIB
Pencetak gol Indonesia: Rafli Nursalim (1', 41', 45'), Egy Maulana Vikri (18' dan 22'), Witan (40' dan 67'), Hanis Saghara (68').

Jumat, 15 September 2017
SEMIFINAL
15.30 WIB Indonesia 2-3 Thailand (adu penalti)
18.30 WIB Myanmar 4-5 Malaysia (adu penalti)

Minggu, 17 September 2017
PEREBUTAN TEMPAT KETIGA
15.30 WIB Indonesia 7-1 Myanmar
FINAL
18.30 WIB Thailand 2-0 Malaysia

Top Skorer:
Egy Maulana Vikri (8 gol).

Sumber: jawapos.com, viva.co.id, detik.com

AFF U-19: Ditemani Pendukung Gadis Belia, Myanmar Gagal Balas Dendam

Tidak ada lagi selebrasi kocak Myanmar seperti pada gambar ini. Tanpa ampun, mereka menyerah 1-7 dari Indonesia. Ini sekaligus menjawab rasa penasaran pelatih Myanmar, Rabah Benlarbi, yg mengatakan kemenangan Indonesia 2-1 di fase grup adalah keberuntungan belaka. Terbukti, mereka tak mampu membalas ketika kedua tim kembali bertemu di perebutan tempat ketiga ajang Piala AFF U-18.
"Saya ingin membalas kekalahan pada pertemuan pertama. Saya harapkan itu terjadi," ucap Rabah Benlarbi selepas timnya dikalahkan Malaysia, Jumat (15/9/2017).
"Indonesia memiliki winger yang bagus. Terutama pemain bernomor punggung 10 (Egy). Dia pemain yang sangat bagus, cepat, pintar, dan berteknik tinggi," kata dia.

Pun juga kehadiran suporter gadis belia berparas lumayan yang berulang kali di-shoot kamerawan, tidak cukup memompa semangat pemain Myanmar untuk mengimbangi ataupun mengalahkan Garuda Nusantara.

Dalam pertandingan tersebut, tak hanya mudah kehilangan bola dan kebobolan, para pemain Myanmar juga bermain sangat kasar dan cenderung memperlihatkan permainan yang frustrasi.

Bermain di stadion Thuwunna, Yangon, Minggu (17/9/2017) sore WIB, Garuda muda bermain cantik dan efektif. Egy Maulana Vikri mendapatkan peluang pada menit ke-13 namun tendangannya dari jarak dekat bisa ditepis kiper Myanmar, Htet Wei Yan Soe.
Dua menit berselang, Muhammad Rafli, mencatatkan namanya di papan skor. Dia memanfaatkan umpan sodoran Egy untuk membawa Indonesia unggul 1-0.
Myanmar melakukan percobaan pada menit ke-17. Percobaan jarak jauh Lwim Moe Aung bisa ditangkap sempurna oleh kiper tim Merah-Putih, Muchamad Aqil Savik.
Moe Aung mendapatkan peluang emas pada menit ke-20. Dia sudah berdiri bebas saat menerima umpan dari sayap kanan, tapi Savik masih sigap.
Indonesia menggandakan keunggulan pada menit ke-29. Asnawi Mangku Alam bisa mengirim umpan terobosan, Witan Sulaiman melakukan solo run dari tengah lapangan, mengecoh Yan Soe, lalu membukukan gol.
Tendangan bebas pemain Myanmar, Myat Kaung Khant, ditangkap kurang sempurna oleh Savik. Bola rebound di sambut,Aung Wunna Soe, tapi gagal mengarah ke gawang.
Indonesia kian tak terkejar pada menit ke-35. Egy yang mencatatkan namanya di papan skor. Rafli merebut bola dari pemain belakang Myanmar di sisi sayap kiri, lalu menyodorkan bola ke Witan. Umpan silang Witan bisa disundul oleh Egi masuk ke gawang.
Di sisa babak pertama tak ada gol tambahan lagi meski ada ada beberapa peluang tercipta. Indonesia unggul tiga gol atas Myanmar.

Setelah restart, Myanmar langsung mengancam. Wing Naing Tun melakukan tembakan yang masih bisa diantisipasi oleh kiper Indonesia, Muchamad Aqil Savik.
Myanmar terus menekan. Pada menit ke-56, Myat Kaung Khant melepaskan tembakan. Savik masih sigap menangkapnya.

Pemain Myanmar, Soe Moe Kyaw, nyaris membuat gol gol bunuh diri di menit ke-58. Rafli membawa Indonesia menjauh pada menit ke-60. Dia meneruskan umpan Egy untuk menaklukkan kiper Myanmar, Htet Wei Yan Soe.
Suatu keributan sempat terjadi pada menit ke-65. Witan dilanggar oleh pemain Myanmar, lalu dihantam dengan bola yang ditendang Pyae Phyo Maung.
Lwin Mie Aung gagal membawa Myanmar unggul semenit kemudian. Tendangannya masih membentur mistar. Savik melakukan penyelamatan pada menit ke-70. Dia menangkap bola tendangan Pyae Sone Naing.
Hanis Saghara membawa Indonesia kian tak terkejar para menit ke-73. Dia melakukan tendangan kaki kiri yang sangat keras meneruskan umpan tarik dari Muhammad Iqbal.
Iqbal sedikit egois di menit ke-75. Tendangan kaki kirinya masih menyamping ke sisi kiri gawang Myanmar.
Naing Tun gagal memanfaatkan peluang emas pada menit ke-77. Tembakannya dari jarak dekat masih melesat jauh.
Egy mencetak gol keduanya ke gawang Myanmar pada menit ke-86. Dia mencetaknya dengan tendangan kaki kiri dari jarak dekat, melalui sela-sela kaki Yan Soe.
Tendangan Moe Aung dari jarak dekat masih melambung. Dia melakukannya di masa injury time babak kedua.
Myanmar akhirnya mencetak gol semenit kemudian. Gol itu dibukukan oleh Soe Niang dengan tendangan keras.
Gol itu dibayar tuntas oleh Hanis Saghara. Meneruskan suatu bola daerah, dia menyelesaikannya dengan tendangan keras dari kotak penalti.
Tak lama kemudian laga selesai, Indonesia menang 7-1 untuk mengamankan posisi ketiga di ajang AFF U-18.

Dipecundangi Indonesia, suporter Myanmar U-18 kecewa berat. Permainan frustasi pemain Myanmar menular kepada pendukung mereka. Puncak kekecewaan mereka tampak usai Hanis Saghara mencetak gol di menit ke-73.

Reaksi mereka begitu kecewa menyaksikan Myanmar dilumat Indonesia sehingga terlihat di layar kaca para suporter yang mayoritas mengenakan baju merah warna tim tuan rumah ‘menyerah’ lalu mencari pintu keluar.

Susunan Pemain
Myanmar: Yan Soe, Moe Khant, Moe Kyaw, Htike Zin, Ko Ko, Wunna Soe, Phyo Maung, Moe Aung, Sone Naing, Naing Tun, Phyoe Wai
Indonesia: Savik, Pratama Nono, Samuel, Nurhidayat, Rifad Marasabessy, Rahman Lestaluhu, Lutfi, Witan, Asnawi, Egy, Rafli.

Kekalahan Myanmar juga mengundang netizen Myanmar menyerbu akun Facebook resmi Myanmar Football Federation.

@Myo Thit "Maaf Indonesia, pemain u-18 Myanmar memang jelek. Bahkan kami tak menyukai kecurangan-kecurangan itu. U-18 Myanmar membuat malu Myanmar dan supporter sepka bolanya."

Hope Love "Maaf! Selamat untuk Indo, tima kalian seharusnya juara!!!

Yell Htet "Maaf sekali karena pemain kami bermain begitu kasar"

Thiha Zaw "Bola itu bundar. Jadi segalanya mungkin. Vietnam menang atas Indonesia 3-0, dan Myanmar menang atas Vietnam 2-1"

Phyo Lin Aung "Saya sangat menyesal atas kelakuan pemain kami"

Aung Bhone Myat "Yeah. Tindakan sperti itu lebih memalukan dari kekalahan kami"

Sai Nyi "Tim Indonesia u-18 adalah tim terbaik di turnamen ini dan bisa masuk kualifikasi untuk Piala Dunia u-20. Semangat Garuda, dari Myanmar"

May Thu "Selamat untuk Indo u-18!!!"

Phyo Lin Aung "Kami minta maaf sekali bagi masyarakat Indonesia. tim Indonesia memang terbaik. pemain Myanmar telah bertindak bodoh. maaf sekali lagi."

Kritik netizen Myanmar ini terkait dengan performa agresif timnas U-19 Myanmar yang berujung dengan pemberian 4 kartu kuning.

Sebelumnya, netizen indonesia pun menyerbu akun media sosial Myanmar Football Federation dengan komentar-komentar pedas.

Sumber: detik.com, bolasport.com

Tampil Bagus Namun Kurang Beruntung, Timnas U-19 Tetap Dipuji

Timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke final ajang Piala AFF U-18 2017. Garuda Mudah kalah adu penalti 2-3 dari Thailand di babak empat besar.

Setelah bermain 0-0 dalam 90 menit dalam pertandingan yang berlangsung di stadion Thuwuna, Jumat (15/9/2017) sore WIB, laga lanjut ke babak tos-tosan

Egy Maulana Vikri menjadi penendang pertama Indonesia, eksekusinya masuk. Sementara eksekutor pertama Thailand, Kritsana Kaman, mengirim bola menyamping.
Eksekutor Indonesia, Mohammad Iqbal, gagal memasukkan bola ke dalam gawang. Bolanya dihalau oleh kiper Thailand, Kantaphat Manpati. Eksekutor kedua Thailand, Nattawut Chootiwat, bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Muhamad Lutfi kembali membawa Indonesia unggul. Ekeskusi ke arah tengah bisa mengecoh Manpati. Chokanan Saima-In juga berhasil memasukkan bola, skornya masih sama 2-2.

Indonesia memberi tanggung jawab pada Nurhidayat untuk menjadi penendang ketiga, bolanya ditepis oleh Manpati. Teerapat Laohabut berhasil membawa Thailan berbalik unggul 2-3.

Manpati menjadi bintang kemenangan Thailand setelah berhasil memblok eksekusi Rifad Marasabessy. Indonesia pun kalah adu penalti dari Thailand.

Kegagalan Indonesia karena Kiper Thailand

Apa resep kemenangan Thailand atas timnas U-19 Indonesia pada semifinal Piala AFF U-18 2017? Jawabannya adalah kesaktian kiper Kantaphat Manpati.
Dalam laga yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Myanmar, Jumat (15/9/2017), Kantaphat Manpati tampil bak batu karang yang sulit ditembus.

Data dari Labbola menunjukkan bahwa pemain bernomor punggung satu itu melakukan DELAPAN kali penyelamatan selama 90 menit. Gila!
Aksi terbaik Manpati terjadi pada menit ke-25.

Dalam posisi berduel satu lawan satu, ia mampu menahan tendangan jarak dekat Egy Maulana Vikri dengan kakinya.
Kekokohan Manpati di bawah mistar gawang Thailand membuat laga berakhir 0-0 di waktu normal.

Dalam adu penalti, Manpati kembali tampil brilian dengan menahan tendangan Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haris, dan Rifad Marasabessy.
Jadilah Thailand memenangi babak adu tos-tosan dengan skor 3-2 dan melenggang ke final.



Sama seperti laga-laga sebelumnya yang telah dilakoni Tim Garuda Nusantara, pada duel kontra Thailand, Egy juga tampil cukup baik. Ia bahkan menjalani perubahan posisi menjadi striker setelah M. Rafli Mursalim ditarik pelatih Indra Sjafri dan digantikan dengan Muhammad Iqbal.

Hanya, keberuntungan memang tidak menghinggapi dirinya pada laga kali ini. Beberapa peluang yang dihasilkannya tidak ada yang membuahkan gol.

Pendapat Pelatih Malaysia, Bojan Hodak Soal Kartu Merah Saddil dan Adu Penalti

Pelatih Mayalsia U-19, Bojan Hodak, menyesalkan kartu merah yang didapat Saddil Ramdani dalam duel Indonesia U-19 kontra Thailand U-19.
MalaysiaU-19 bakal menantang Thailand U-19 di partai final Piala AFF U-18 2017, pada Minggu (17/9) malam WIB. Hasil itu Negeri Jiran dapat usai membungkam tuan rumah Myanmar U-19 lewat babak adu penalti.

Pelatih Malaysia, Bojan Hodak, kemudian merendah bahwa timnya lolos lebih dikarenakan faktor keberuntungan. Sosok asal Kroasia itu juga sedikit menyesalkan tak bertemu Timnas Indonesia U-19 di final, sembari menyoroti kartu merah Saddil Ramdani.
"Para pemain Myanmar memiliki pengertian satu sama lain yang bagus, jadi kami harus mencari cara lain untuk memetik kemenangan. Saya kemudian mengusung taktik khusus dan menerapkan serangan balik. Namun, kami gagal mencetak gol," ujar Bojan.
"Pertandingan kemudian harus ditentukan melalui babak adu penalti. Saya memang mempersiapkannya, tapi bagi saya babak adu penalti hanya soal keberuntungan saja.
"Maaf untuk Indonesia U-19 yang gagal bertemu dengan kami di final [karena kalah adu penalti dari Thailand U-19]. Mereka punya permainan bagus, tapi seperti saya bilang, babak adu penalti hanya soal keberuntungan.
"Kartu merah yang diterima Indonesia bisa saja tidak terjadi dan mengubah hasil pertandingan. Saya tak tahu pasti bagaimana kejadiannya, tapi hal itu [sikutan Saddil] memang tidak boleh dilakukan. Ya, mereka pemain muda, jadi emosi masih belum stabil," pungkasnya.

Kiper Thailand mengenai Penyelamatannya
Kiper timnas U-19 Thailand, Kantaphat Manpati, mengungkapkan rahasia kehebatannya menggagalkan tiga algojo penalti dari timnas U-19 Indonesia pada pertandingan semifinal Piala AFF U-18 di Stadion Thuwunna, Jumat (15/9/2017).
Kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol selama 90 menit sehingga pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti.

Dalam duel "tos-tosan" ini, Kantaphat sukses menjadi pahlawan kemenangan Thailand. Kiper bernomor punggung satu tersebut berhasil menepis tendangan penalti Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haris, Rifad Marasabessy.

Praktis, dia hanya gagal mengantisipasi tendangan penalti Egy Maulana dan Muhamad Luthfi.
"Gol penalti yang saya gagalkan pertama (Iqbal), saya mendapat informasi dari staf pelatih. Dua tembakan lain karena insting saya," kata Kantaphat.
"Saya sudah terbiasa berlatih adu penalti, meski tidak memprediksi," ujarnya menambahkan.

Sebelum melakoni adu penalti, Kantaphat juga bermain gemilang dengan melakukan sejumlah penyelamatan. Kantaphat pun mengungkapkan penyelamatan terbaik yang dilakukannya.
"Penyelamatan terbaik saya saat menggagalkan peluang Egy pada menit ke-25. Saya menghalaunya dengan kaki. Sejak itu, saya jadi percaya diri untuk tak kebobolan," ungkapnya.

Penampilan apik Kantaphat mendapatkan pujian dari pelatih Marc Alavedra Palacios.
"Selamat untuk dia. Dia kiper yang sangat bagus, sama halnya dengan kiper lainnya di bangku cadangan," puji Palacios.

Terlepas dari itu, Palacios menilai kiper lainnya juga memiliki peran yang sama penting.
"Namun seperti yang Anda ketahui, hanya satu kiper yang bisa tampil dalam sebuah laga. Mereka semua sangat penting. Mereka menjaga gawang kami," tutur Palacios.

Pelatih Thailand Puji Egy
Selain kiper Thailand, Kantaphat Manpati, yang dianggap pantas jadi man of the match pada laga ini, ada pemain lain yang menarik perhatian. Dia adalah pemilik nomor punggung 10 di Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri.

Egy Maulana pun mendapat pujian dari Pelatih Thailand, Marc Alavedra Palacios.
Kata pelatih asal Spanyol itu, pemain Indonesia U-18 yang paling gemilang pada duel semalam adalah Egy Maulana Vikri.
Tak tanggung-tanggung, pelatih Timnas Thailand U-19 itu menyanjung Si Messi Kelok Sembilan tersebut.
"Dia salah satu pemain terbaik di turnamen ini dan saya sempat berbincang dengannya. Saya mendoakannya memiliki masa depan yang cemerlang, dan kami respek dengannya karena sepak bola membutuhkan pemain seperti pemain bernomor 10 Indonesia," tutur pelatih asal Spanyol itu.

Di sisi lain, Egy Maulana termasuk satu dari beberapa pemain Timnas Indonesia U-19 yang merasakan kesedihan luar biasa hingga meneteskan air mata setelah asa ke final Piala AFF U-18 2017 kandas.

Sumber: sport.detik.com, fourfourtwo.com, bola.kompas.com, bola.com

Tanpa Pemain Naturalisasi, Filipina Muda Kesulitan Hadapi Garuda Muda

Selain Singapura, Filipina juga termasuk negara yang getol melakukan naturalisasi pemain untuk timnas seniornya demi membentuk tim sepakbola yang tangguh. Memang, berkat program instan itu, timnas senior) mereka mampu 'lebih bergigi' dari sebelumnya. Namun, hal itu tak berlaku bagi timnas mudanya. Di kelompok umur U-18, mereka nampak kesulitan menghadapi Garuda Muda.
Rekor sebelumnya:
- Timnas Senior Piala AFF 2016:
Indonesia 2-2 Filipina.
- Timnas U-22 SEA Games 2017: Indonesia 3-0 Filipina.
Di matchday kedua ajang Piala AFF U-18, Timnas Indonesia U-19 tampil sangat dominan menghadapi Filipina. Baru separuh babak, Garuda Muda sudah unggul 5-0.

Bermain di Tuwanna Stadium, Kamis (7/9/2017) malam WIB, Indra Sjafri tak banyak melakukan perubahan di skuat Garuda Muda. Namun, di laga ini mantan pelatih Bali United itu menjadikan Asnawi Mangkualam sebagai starter.

Di babak pertama Indonesia tak terlihat kesulitan menghadapi Filipina. Keran gol dibuka pada menit ketujuh lewat kaki Feby Eka Putra.
Unggul satu gol Indonesia berada di atas angin dengan menciptakan banyak pelaung, namun tak membuahkan gol lantaran penyelesaian akhir yang buruk.

Namun, setelah laga berjalan 20 menit Indonesia bermain lebih baik. Egy Maulana Vikri dan Muhammad Iqbal masing-masing berhasil mencetak dua gol.

Jalannya Pertandingan:

Indonesia langsung mengontrol permainan di awal-awal laga. Skuat Indra Sjafri menerapkan permainan dengan umpan-umpan pendek cepat.

Filipina mampu mengancam gawang Indonesia lebih dulu di menit ketiga, setelah Mariano Jr.Mallari Suba mencuri bola dari pemain Garuda Muda. Suba langsung melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, beruntung Muhamad Riyandi bisa menepis bola keluar lapangan.

Di menit ketujuh Indonesia berhasil mencuri gol lebih dulu. Feby melepaskan tembakan dari luar kotak penalti setelah menerima sodoran bola dari rekannya. Bola hasil sepakan Feby melengkung ke sudut kanan atas gawang Quincy Julian Boltron Kammeraad dan masuk ke gawang setelah lebih dulu mengenai mistar. 1-0 Indonesia memimpin.

Indonesia nyaris menggandakan skor di menit ke-10. Egy, yang mendapat umpan terobosan melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Namun, tendangan pemain bernomor punggung 10 itu masih terlalu lemah.

Skuat Garuda Muda berhasil melesakkan gol kedua di menit ke-21. Sepak pojok yang didapat Indonesia berhasil menciptakan kemelut di kotak penalti Filipina. Egy, yang berdiri bebas sukses menceploskan bola liar ke jala gawang lawan.

Selang empat menit kemudian Indonesia memperlebar keunggulan menjadi 3-0. Kali ini giliran Muhammad Iqbal yang merobek gawang Filipina setelah menyambar umpan dari Asnawi Mangkualam.

Indonesia mendapat kesempatan untuk mencetak gol keempat di menit ke-30 lewat titik penalti setelah pemain Filipina melakukan handball. Akan tetapi kesempatan itu tak bisa dikonversi menjadi gol oleh Asnawi setelah arah bolanya mampu dibaca kiper lawan.

Enam menit kemudian Indonesia kembali dihadiahi penalti setelah pemain Garuda Muda dijatuhi di kotak terlarang. Egy, yang ditunjuk sebagai eksekutor bisa menjalankan tugasnya dengan baik. 4-0 Indonesia memimpin.

Di menit ke-39 Indonesia melesakkan gol kelima lewat tendangan bebas yang dieksekusi Iqbal. Pemain nomor punggung itu mengarahkan bola ke sisi kanan gawang lawan, yang tak bisa dijangkau Quincy Julian. 5-0 Indonesia memimpin hingga turun minum.

Susunan Pemain:

Filipina: Quincy Julian Boltron Kammeraad; Lemark Sayson Unaba, Elljhone Clyde Binoluan Rasonable, Vince Eric Trembevilla Baito, Lean Panes Perez; Robert Lawrence Pajara Wilson, Kier John Pedroso Napolitano, Mark Francis Baclia-An Mercenes, Fidel Victor Palogan Tacardon; Marcel Ivan Arcenal Ouano, Mariano Jr.Mallari Suba.

Indonesia: Muhamad Riyandi; Samuel Christianson, Nurhidayat Haji Haris, Muhammad Rifad Marasabessy, Rachmat Irianto; Muhammad Iqbal, Egy Maulana Vikri, Feby Eka Putra, Syahrin Abimanyu, Asnawi Mangkualam Bahar; Hanis Saghara Putra.

Sumber: sport.detik.com

Sindir Selebrasi Pemain Myanmar, Warganet: Kebanyakan Makan Mecin

Ada pemandangan menarik pada laga perdana Grup B Piala AFF U-18 antara Timnas Myanmar U-19 melawan Timnas Indonesia U-19 di Stadion Thuwunna, Yangon, Selasa (05/09/2017) malam.

Saat itu, Timnas Myanmar berhasil membobol gawang Indonesia yang dijaga oleh Muhammad Riyandi melaui Myat Kaung pada menit ke-28. Lengahnya pertahanan Indonesia dimanfaatkan betul oleh Myat Kaung yang dengan mudah menceploskan bola ke gawang Indonesia usai menerima umpan mendatar dari rekannya di dalam kotak penalti.

Usai mencetak gol, Myat Kaung bersama dua rekannya melakukan selebrasi unik dengan gerakan jarinya. Namun, selebrasi yang diposting oleh akun Instagram @meme_sepakbola_indo itu justru menjadi bahan ejekan dari para warganet. Pasalnya, tuan rumah Myanmar akhirnya menderita kekalahan usai Egy Maulana Vikri memborong dua gol untuk Timnas U-19 pada menit 72 dan 93.

"Sombong Berbuah Petaka," tulis akun @aqsalgramadhan.

"Kebanyakan makan mecin kayak gitu jadinya," tulis @darvvis.

"Ketularan mimi peri ato nasinya kelebihan micin ya?," tulis @ikomang_pramana.

Meski menang atas Myanmar, Indonesia hanya menempati posisi runner up di klasemen Grup B. Pasukan Indra Sjafri kalah produktivitas gol dari Brunei yang secara mengejutkan menundukan Filipina yang menjadi salah satu unggulan juara di ajang ini. Brunei mampu mengalahkan The Youngs Azkals dengan skor 3-2 untuk merebut puncak klasemen sementara.

Timnas Indonesia U-19 selanjutnya akan menghadapi Filipina di laga kedua yang akan digelar pada Kamis (07/09/2017) di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar.
Gol balasan Egy

Respect Penonton

Ada kisah unik di balik kemenangan 2-1 Timnas Indonesia U-19 atas Myanmar di pertandingan Stadion Thuwunna, Yangon, Selasa (05/09/17) malam. Alih-alih mendapat cemoohan dari pendukung tuan rumah, saat gol Indonesia tercipta para pendukung Myanmar justru menunjukkan sikap fair play dengan bertepuk tangan dan meneriakkan "Indo..Indo..Indo.." saat mereka meninggalkan bangku penonton.

Melihat hal tersebut, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku respek. Ia menghargai sikap sportif para pendukung setia Timnas Myanmar yang mampu menerima kekalahan timnya meski bermain di kandang sendiri.

Hal tersebut menunjukkan para penonton Myanmar menghargai para pemain Indonesia meski mereka berbalik unggul atas Timnas Myanmar di injury time. Bahkan penonton Myanmar juga menghormati Timnas Indonesia saat lagu kebangsaan Indonesia Raya diputar.
"Saya respek dengan itu dan berterima kasih terhadap pendukung Myanmar yang bisa menerima kekalahan dengan sikap fair play. Itulah sepakbola, jangan dikait-kaitkan dengan hal lain. Saya juga enggak akan mendengar omongan-omongan di luar sepakbola," ujar Indra seperti dilansir Goal.com.

Jalannya Pertandingan

Timnas U-19 langsung tancap gas di menit awal. Tim merah-putih mendapatkan peluang ketika pertandingan baru berjalan tiga menit. Pergerakan Firza Andika harus dilanggar bek Myanmar di menit ketiga, namun sayangnya tendangan bebas Indonesia dari luar kotak 16 masih melenceng jauh dari gawang Htet Wai Yan Soe.
Stadion Thuwanna bergemuruh, Indonesia kebobolan di menit 27. Myat Kaung Khant mencatatkan namanya di papan skor setelah menjebloskan bola ke gawang Muhammad Riyandi. skor 1-0 buat Myanmar bertahan sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, Timnas U-19 dan Myanmar meningkatkan agresivitas serangan. Namun mereka masih kesulitan menciptakan gol.
Egy akhirnya menyamakan kedudukan lewat sundulan di menit 71. Penjaga gawang Htet Wai Yan Soe gagal menyelamatkan tendangan pemain Indonesia yang akhirnya dimanfaatkan Egy.
Wasit memberikan tambahan waktu empat menit. Kesempatan ini tak disia-siakan Timnas U-19. Egy kembali mencatatkan namanya di papan skor di menit 90+2. Dia melepaskan tembakan dari sudut sempit setelah melakukan tusukan dari sisi kanan. Skor 2-1 buat Indonesia bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Susunan Pemain:
Myanmar: Htet Wai Yan Soe; Thet Paing Htwe, Si Thu Moe Khant, Soe Moe Kyaw , Naing Ko Ko (Pyae Phyo Maung 79’), Lwin Moe Aung (Aung Wanna Soe 65'), Myat Kaung Khant, Eant Maw Oo, Win Naing Tun, Pyae Sone Naing, Hein Htet Aung.
Indonesia: Muhamad Riyandi; Nurhidayat Haji Haris, Rifad Marasabessy, Rachmat Iriyanto, Firza Handika (Samuel Christianson 63'), Muhammad Iqbal (Syahrian Abimanyu 40'), Luthfi Kamal, Egy Maulana Vikri, Feby Eka Putra (Asnawi Mangkualam 89’), Saddil Ramdani, Hanis Saghara.

Sumber: indosport.com, viva.co.id

Timnas Senior: Rekor Pertemuan Indonesia vs Fiji

Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Timnas Fiji dalam laga uji coba yang digelar pada Sabtu sore, 2 September 2017. Duel ini merupakan laga uji coba keempat yang dijalani Skuat Garuda di sepanjang 2017. Dalam pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Luis Milla selaku pelatih timnas Indonesia menurunkan skema 4-2-3-1, yang juga rutin ia terapkan buat timnas Indonesia U-22 di gelaran SEA Games 2017 lalu.
Dalam skema ini Boaz Solossa diplot sebagai penyerang tunggal dengan disokong Stefano Lilipaly, Andik Vermansah, dan Irfan Bachdim. I Gede Sukadana dan Bayu Pradana menempati dua posisi di hadapan kuartet pemain bertahan yakni Beny Wahyudi, Achmad Jufriyanto, Fachruddin Aryanto, dan Johan Alfarizie. Andritany Ardhyasa bersiaga di bawah mistar gawang.

Sepanjang pertandingan Indonesia memiliki sejumlah peluang. Sementara Fiji relatif lebih banyak dipaksa bertahan, kendatipun sempat melancarkan sejumlah ancaman.
Tetapi sampai dengan 2x45 menit tak ada juga gol yang tercipta dan skor masih kacamata. Indonesia, yang berperingkat 175 FIFA, harus puas berimbang 0-0 dengan tamunya, Fiji, yang saat ini menempati peringkat 181 FIFA (peringkat FIFA per 10 Agustus 2017).

Susunan pemain

Indonesia: Andritany Ardhyasa; Beny Wahyudi (Lerby Eliandry 77'), Fachruddin Aryanto, Ahmad Jufriyanto, Johan Ahmad Alfarizi (Abdul Rahman 46'), I Gede Sukadana (Manahati Lestusen 71'), Bayu Pradana, Stefano Lilipaly (Adam Alis 46'), Andik Vermansah (M. Rahmat 71'), Boaz Solossa (Slamet Nurcahyo 85'), Irfan Bachdim (Rizki Pora 46').

Starting XI Fiji: Simione Tamanisau; Laisenia Raura, Kavaia Rawaqa, Remueru Tekiate, Kolinio Sivoki; Narendra Rao, Amani Makoe, Christopher Wasasala, Dave Radrigai; Epeli Saukuru, Roy Krishna.

Dikutip 11v11, bentrok kali ini merupakan kali ketiga sepanjang sejarah kedua tim bertemu di atas lapangan. Sebelumnya, mereka sudah bertemu saat menjalani Kualifikasi Piala Dunia 1982.
Pertemuan pertama kedua tim digelar di Suva, Fiji, pada 31 Mei 1981. Kala itu, Indonesia mampu menahan imbang Fiji dengan skor 0-0.

Barulah di pertemuan kedua, yang digelar di GBK, Jakarta, pada 10 Agustus 1981, Indonesia dan Fiji saling berbalas gol. Sempat unggul 2-1 di babak pertama, Indonesia harus puas mengakhiri laga dengan skor 3-3.

Melihat sejarah di atas, bukan tidak mungkin jika laga nanti akan berlangsung menarik dan banyak gol tercipta. Apalagi, skuat Garuda saat ini memiliki pelatih yang mumpuni dalam diri Luis Milla Aspas dan pemain yang lebih berkualitas.

Berikut rekor pertemuan Indonesia vs Fiji:

31 Mei 1981: Fiji 0-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 1981)
10 Agustus 1981: Indonesia 3-3 Fiji (Kualifikasi Piala Dunia 1981)
2 September 2017: Indonesia 0-0 Fiji (Ujicoba)

Sumber: detiksport, viva.co.id

Top