Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

TIMNAS GARUDA: Agenda Berikutnya


Gelaran AFF Suzuki Cup 2010 sudah selesai. Meski begitu, ada lima pemain yang tidak bisa banyak bersantai karena mereka dipersiapkan masuk tim SEA Games 2011. Sea Games 2011 akan diadakan di Palembang-Jakarta, Indonesia tanggal 11-25 November 2011. Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games di bawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Kelima pemain yang dipersiapkan itu adalah Johan Juansyah, Yongki Aribowo, Oktavianus Maniani, Irfan Bachdim dan Kurnia Meiga. Mereka akan bergabung tanpa melalui seleksi yang akan dilaksanakan pada 6 Januari 2011.

"Dari tim yang sekarang yang masuk ke tim U-23 ada Johan, Yongki, Okto, Irfan dan Kurnia Meiga," kata Iwan Budianto, asisten manajer timnas AFF. Kelima pemain tersebut memang masih berusia di bawah 23 tahun.

Nantinya, tim yang juga dipersiapkan untuk mengikuti SEA Games 2011 dan Pra-Olympiade 2012 itu juga bakal diarsiteki oleh Alfred Riedl.

"Riedl tetap bekerja dengan timnas, kan kontrak dia sampai SEA Games nanti," ujar Iwan.

Untuk pemain-pemain senior, tidak ada agenda penting hingga bulan Mei tahun depan. "Yang senior akan dikumpulkan lagi Mei nanti untuk Pra-Piala Dunia 2014," demikian Iwan.

Badan Tim Nasional (BTN) sendiri mengklaim sudah memiliki 52 nama calon timnas U-23. Bahan baku skuad muda Merah Putih tersebut berasal dari Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama. Rinciannya, ISL menyumbangkan 81% calon amunisi timnas U-23 lalu sisanya berasal dari Divisi Utama. Selain itu, timnas juga memberikan peluang bagi amunisi naturalisasi Kim Jeffry Kurniawan mengikuti seleksi. Selain itu, hal yang sama juga berlaku bagi calon pemain naturalisasi yang bernama Arthur dan dan James Saragih. Arthur adalah amunisi tim junior klub Inggris, Preston North End. Sedangkan James adalah pesepakbola berusia 19 tahun ini berayahkan warga Indonesia dan ibu Amrik. Saat ini ia bermain di klub lokal New York.
”Kalau proses naturalisasi Artur selesai, dia bisa ikut seleksi. Kami juga sedang menunggu tiga atau empat nama dari Belanda yang juga akan dinaturalisasi. Tapi, semua kembali pada BTN,” ujar Pikal.

Alfred dan stafnya bakal segera berkumpul karena pada 7 Januari harus memulai pelatnas timnas U-23. Tim ini akan dipersiapkan untuk tampil di Pra-Olimpiade. Indonesia akan menghadapi Turkmenistan di partai kandang pada 23 Februari. Setelah itu Tim Merah-Putih akan bertandang ke Turkmenistan pada 9 Maret.

Seperti saat membentuk timnas senior, Alfred akan menggelar seleksi sebanyak dua sesi. Bedanya, kedua sesi ini akan digelar di Jakarta. Sebanyak 52 pemain dari klub ISL dan Devisi Utama akan dipanggil untuk datang mengikuti seleksi. Diharapkan mereka sudah berada di Jakarta sebelum tanggal 7 Januari.

Pemain yang bergabung dalam timnas Pra-Olimpiade ini akan menjadi kerangka timnas yang akan diturunkan di SEA Games 2011. Di ajang ini, PSSI menugaskan Alfred untuk membawa timnas merebut mendali emas.

Pelatnas untuk SEA Games akan dimulai pada awal Maret. Ada kemungkinan Alfred akan membawa timnas untuk melakukan pelatnas di Austria pada bulan April-Mei.
"Sudah ada sekitar 10 tim yang siap untuk jadi lawan uji coba di Austria kalau timnas jadi melakukan pelatnas disana," kata Pikal.


Berikut Jadwal Lengkap Timnas U-23:

7-8 Januari: Seleksi Tahap 1
11-13 Janiari: Seleksi Tahap 2
17 Januari: Mulai Latihan Pelatnas
23 Februari: Pra Olimpiade vs Turkmenistan (kandang)
9 Maret: Pra Olimpiade vs Turkmenistan (tandang)
Maret: Mulai pelatnas timnas U-23 SEA Games
April-Mei: Pelatnas di Austria

Sumber rujukan:
- BolaIndo.com
- Detiksport.com

Baca juga:
# Timnas Menang di GBK, Tapi Malaysia Juara
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

MAJULAH GARUDAKU: Masih Ada Even Lain


Gelaran AFF Suzuki Cup 2010 sudah selesai. Meski begitu, ada lima pemain yang tidak bisa banyak bersantai karena mereka dipersiapkan masuk tim SEA Games 2011.

Mereka adalah Johan Juansyah, Yongki Aribowo, Oktavianus Maniani, Irfan Bachdim dan Kurnia Meiga. Mereka akan mengikuti seleksi pada 6 Januari 2011.

"Tanggal 6 Januari nanti timnas U-23 berkumpul untuk pra-Olimpiade," ujar asisten manajer timnas, Iwan Budianto, menjawab pertanyaan detikSport perihal agenda berikut timnas.

"Dari tim yang sekarang yang masuk ke tim U-23 ada Johan, Yongki, Okto, Irfan dan Kurnia Meiga," kata Iwan. Kelima pemain tersebut memang masih berusia di bawah 23 tahun.

Nantinya, tim yang juga dipersiapkan untuk mengikuti SEA Games 2011 itu juga bakal diarsiteki oleh Alfred Riedl.

"Riedl tetap bekerja dengan timnas, kan kontrak dia sampai SEA Games nanti," ujar Iwan.

Untuk pemain-pemain senior, tidak ada agenda penting hingga bulan Mei tahun depan. "Yang senior akan dikumpulkan lagi Mei nanti untuk Pra-Piala Dunia 2014," demikian Iwan.

Ayo Garuda, kepakkan sayapmu lebih keras.... Indonesia pasti bisa!!

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/30/113941/1535819/76/lima-pemain-sudah-harus-bersiap-untuk-sea-games


Baca juga:
# Timnas Menang di GBK, Tapi Malaysia Juara
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

Hanya Turnamen Bukan Kompetisi (Menang 6 kali, Kalah Sekali: Tak Cukup Untuk Juara)


Indonesia Menang, tapi Tak Juara

Apa boleh buat, walau selalu menang (tercatat 6 kali kemenangan, dan sekali kalah), tak mampu mengantarkan Timnas Garuda untuk juara. Di leg 2, timnas hanya mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).
Menurut sejumlah kalangan, seandainya Firman tidak gagal, Gelora Bung Karno tak akan menjadi tempat Malaysia berpesta. Namun, menurut Riedl, kunci kegagalan Indonesia adalah penampilan di leg pertama, di mana mereka kecolongan tiga gol dalam waktu 15 menit, yaitu gol Mohd Safee pada menit ke-61 dan ke-73, dan gol Mohammad Ashari pada menit ke-68 (itu terjadi usai insiden sinar laser).



Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.
Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti pada menit ke-18, menyusul handsball yang dilakukan oleh Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.
Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Di menit ke-32, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.
Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor.
Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.
Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54, melalui serangan balik.
Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.

Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia.
Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.
Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu.
Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia.
Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Riedl menilai Indonesia bermain baik. "Pertama-tama saya ucapkan selamat untuk Malaysia. Sebetulnya kami sudah kalah di Malaysia. 15 menit yang kacau di sana harus kami bayar mahal di sini," ujar Riedl seusai pertandingan.
"Hari ini kami main luar biasa. Kami main sangat baik di 45 menit pertama dan mungkin itu 45 menit terbaik kami di turnamen ini. Pada babak kedua, sekali lagi kami menunjukkan karakter. Kami kebobolan satu gol dan mampu bangkit."

Susunan pemain:
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales









Twitter pemain timnas yg di-update sesudah pertandingan:
@arifsuyono
Aku rindu persaudaran d gbk,dmn tawa pemimpin kt n pedagang asongan melebur jadi satu...sesuai smboyan bangsa..bhineka tunggal ika...

@IrfanBachdim10
We beat them twice!! Its not enough to win the cup. But we are the BEST of the whole tournament! And our supporters are the best!!
Im so proud of the Indonesian supporters! You are all great! Really the best supporters of the world!! Im proud of you all and to be a Indo!

@bepe20
Ternyata 6 kemenangan dan hanya sekali kalah, belum mampu membawa pulang trophy itu saudara-saudara.. Tetap Semangat...!!!

@Bustomi_19
Sebagai manusia kita sudah berusaha & berdoa tp tetap Alloh yg menentukan..!!!!!terima kasih semuanya

@okto_maniani
Dukungan yg luar biasa dr para suporter merupakan kehormatan bagi kami.tim kita yg terbaik,suporter kita yg terbaik.

@bepe20
"Kami memang tidak juara, akan tetapi semoga kami mampu memenangkan hati rakyat Indonesia".. Selamat pagi dan selamat beraktivitas..

@arifsuyono
Trim for dukungan,doa...teriakan,tangisan..terima kasih untuk semuanya..aku bangga pada kalian smua denga segala hormat saya...

Sumber foto: Detik.com
Baca juga di situs lain:
# Okezone.com Tak Ada Anarki, Tak Ada Laser, Suporter Tetap Bangga
# Vivanews.com Jamuan Makan Perpisahan pun, Timnas Tetap Dielu-elukan Pendukung

Posting terkait Piala AFF 2010:
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

Curhat Bambang 'Bepe' Pamungkas Soal Kekalahan Leg 1


Kecewa atas kekalahan timnas di leg 1 final AFF kemarin? Lihatlah, masih ada semangat di kubu pemain, dan kita seyogyanya tetap terus mendukung mereka....

“Indonesia Masih Bisa”
Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 28 December 2010

Football is an unpredictable thing.. Some results will make you shock, but that’s the thing that makes it passionate, the mystery in it”

Kekalahan Indonesia dari Malaysia di stadion Bukit Jalil dua hari yg lalu, bagai sebuah tamparan keras bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya seluruh punggawa tim nasional yg terkejut, akan tetapi seluruh pendukung merah-putih pun saya yakin juga masih merasa tidak percaya dengan hasil minor tersebut..

Di tengah optimisme akan kebangkitan persepakbolaan kita yg begitu melambung tinggi, kekalahan telak tersebut bak sebuah petir di siang bolong. Sebuah dentuman keras, yg seakan membangunkan kita dari sebuah mimpi indah di siang hari. Sebuah kekalahan memang akan selalu mengintai dalam setiap pertandingan, akan tetapi dengan skor 0:3 melawan Malaysia..?? tentu tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk saat ini..

Ketika itu, suasana di ruang ganti tampak berbeda 180 derajat dari 5 pertandingan yg telah kita lewati sebelumnya. Semua pemain nampak tertunduk lesu memandangi lantai ruang ganti yg basah dan kotor oleh tanah dan rumput lapangan. Keceriaan dan teriakan kemenangan itu tidak terdengar lagi, yg samar-samar terdengar hanyalah suara hembusan napas panjang dan decakan penyesalan yg keluar para pemain yg masih nampak setengah tidak percaya..

Raut muka si Opa (begitulah kami biasa memanggil Alfred Riedl) masih nampak dingin dan tenang seperti biasa, Riedl memang sebuah pribadi yg selalu terlihat tenang, dingin dan sangat fokus dalam apapun keadaannya. Sebuah kalimat keluar dari mulut Riedl saat itu, “Hey,, saya tidak ingin melihat kalian semua berjalan tertunduk saat keluar dari ruangan ini. Malam ini kita memang tidak bermain baik, akan tetapi perjuangan ini masih belum selesai dan kalian semua harus ingat itu..!!”..

Sesaat sebelum memimpin doa penutup, saya meminta waktu kepada Riedl untuk berbicara di depan semua pemain. Dengan setengah berteriak saya berkata “Rekan-rekan kekalahan ini harus berhenti di ruangan ini. Kita tidak memerlukan pembahasan yg lebih panjang mengenai apa yg terjadi malam ini, tidak ada saling menyalahkan tentang apa yg terjadi di lapangan tadi. Kita menang bersama-sama dan sudah seharusnya kita juga kalah bersama-sama”. Saat itu saya memberikan semangat dengan bertepuk tangan, yg seketika disambut dengan tepukan dari semua yg berada dalam ruangan tersebut sambil berteriak, ayooooo…!!!..

Dalam sebuah pertandingan sepakbola. Setiap kemenangan akan membuat kita menjadi lebih percaya diri dan lebih baik sebagai sebuah tim. Akan tetapi setiap kekalahan juga mampu membuat kita menjadi lebih dewasa dan kebih kuat, jika kita mampu menyikapinya dengan cara yg bijaksana. Akan selalu ada pelajaran yg dapat kita petik dalam setiap kekalahan..

Dan lebih daripada itu, bukankan kita masih mempunyai satu pertandingan final lagi di Jakarta. Dimana kita akan bermain di depan kurang lebih 80 ribu pendukung garuda yg sangat fanatik dan militan. Tempat dimana kita (Dalam 5 pertandingan terakhir), selalu mampu menghadirkan kegembiraan bagi pendukung merah-putih di seluruh pelosok negeri. Jadi sangat tidak beralasan dan kurang bertanggung jawab rasanya, jika saat ini kita tertunduk lesu dan patah semangat..

Kita tentu masih ingat saat partai final UCL di tahun 2004, ketika sebuah tim bernama Liverpool mampu menyarangkan 3 gol ke gawang Nelson de Jesus Silva (Dida) hanya dalam waktu 45 menit. Sehingga memaksa AC Milan menjalani perpanjangan waktu 2 x 15 menit, dan akhirnya harus menyerah melalui adu tendangan pinalty…

Beberapa waktu yg lalu kita juga disuguhi sebuah kejadian yg terkesan janggal. Ketika tim sekelas Real Madrid dengan sederet bintang-bintangnya serta pelatih sekaliber Jose Mourinho, harus tersungkur oleh kedigdayaan Barcelona dengan skor 5:0 di Camp Nou. Hal tersebut membuktikan jika sepakbola itu penuh dengan misteri, dan akan selalu demikian sampai kapanpun..

Indonesia memang sangat jauh dari gambaran kekuatan Liverpool maupun Barcelona. Akan tetapi saya juga sangat yakin jika Malaysia tidak sekuat dan setangguh AC Milan ataupun Real Madrid. Sehingga kemungkinan bagi kita (Indonesia) untuk dapat memukul Malaysia dengan skor telak di Gelora Bung Karno, juga masih sangat terbuka lebar…

Beberapa contoh diatas, adalah gambaran magis dari sebuah olahraga bernama sepakbola. Dimana dalam setiap menit atau bahkan detiknya penuh dengan kejutan dan kejadian-kejadian yg sarat akan emosi. Sepakbola, akan selalu dikelilingi dengan misteri-misteri yg terkadang susah di mengerti dengan hanya sekedar akal sehat. Dan hal-hal tersebutlah yg sebenarnya membuat olahraga ini menjadi sangat menggairahkan..

Maka, sangat beralasan rasanya jika setelah kekalahan 0:3 dari Malaysia tersebut, keesokan harinya saya berteriak dengan lantang melalui corong akun twitter saya sebagai berikut:

@bepe20: Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat…!!! #Indonesiamasihbisa

Terus berusaha keras, adalah jalan satu-satunya yg harus kita tempuh pada tgl 29 desember nanti, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.“Karena dengan berhenti berusaha, maka kita tidak lebih baik dari seorang pengecut”. Dan apapun hasil dari pertandingan leg kedua nanti, mari kita pastikan jika kita telah mengeluarkan semua kemampuan terbaik kita untuk coba memenangkan pertandingan tersebut. Karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali kawan, iya tidak akan datang dua kali..

Selamat berjuang untuk kita semua. Ini adalah final ke 4, setelah pada 3 final sebelumnya kita selalu gagal. Mari kita satukan tekat dan saling bahu-membahu untuk mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan. Memang tidak mudah untuk mengejar defisit 3 gol, akan tetapi hal tersebut rasanya juga bukan menjadi sebuah hal yg tidak mungkin kawan, “It’s time to show from what we are made of”

Akhir sekali, ijinkan saya untuk mengutip sebuah Quote, dari seorang tokoh besar dunia yg bernama Sir Winston Leonard Spencer Churchil atau lebih kita kenal dengan nama Winston Churchill, yg berisi demikian;

“Success consists of going from failure to failure without loss of enthusiasm”

Maka, tetaplah semangat kawan-kawan seperjuanganku. Karena kita semua masih percaya, jika;

“Indonesia Masih Bisa”

Selesai…

Sumber: Bambangpamungkas20.com

Posting terkait Piala AFF 2010:
# Leg 2: Indonesia Menang, Malaysia Juara
# Leg 2: Indonesia Menang, Malaysia Juara
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

Pelajaran Berharga untuk Kedewasaan Sepakbola Indonesia

Perjuangan Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2010 semakin berat, menyusul kekalahan telak 0-3 dari Malaysia dalam laga final leg I di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26 Desember). Kekalahan ini merupakan antiklimaks atas kegagahan Garuda sejak babak penyisihan grup hingga semifinal. Euforia kemenangan berimbas ke hal-hal yang di antaranya tidak relevan dengan sepakbola, bahkan dinilai mulai dipolitisasi.
Selain itu, Irfan Bachdim cs juga mulai dihadapkan pada "gangguan-gangguan" lain seperti acara di luar lapangan yang tidak ada hubungannya dengan persiapan mereka, serta liputan media yang mulai berlebihan.
Jalanannya pertandingan pun tidak mulus, sempat terhenti karena insiden sinar laser yg diarahkan kepada pemain Indonesia.

Kekalahan ini memang menjadikan kans tim Garuda untuk merengkuh gelar juara Piala AFF 2010 semakin berat, minimal harus menang 4-0. Meski begitu, kesempatan itu tetap ada.

Inilah curahan hati pemain Indonesia:

"Sebuah tamparan dr Alloh untuk kta semua bahwa kta blm juara blm apa2 tp sdah byk yg takaburrr.......!!!" tulis gelandang Arema Indonesia itu dalam akun twitter @bustomi_19.

"Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat...!!!" seru Bepe, sapaan akrabnya, lewat Twitter.

"Tidak bisa tidur usai kekalahan ini!" tulis Irfan di akun Twitternya. "Tapi dagu tetap terangkat, kami bisa melakukannya di Jakarta! Tak mau beralasan omong kosong dengan laser-laser, kami harus bisa melakukannya lebih baik lagi ketimbang semalam!!" tegasnya merujuk kepada gangguan laser yang diterima pemain Indonesia.
"Pemenang tidak pernah menyerah!!!" tegas pemain bernomor punggung 17 tersebut.

"Tenanglah kawan kita belom kalah di Final, di GBK masih ada 90 menit untuk menciptakan gol lebih dari 4. Tetap semangat Indonesia!" tutur kapten Firman Utina, juga melalui twitter.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada teman-teman suporter krn tidak maksimal di pertandingan kemarin," tulis Okto Maniani, winger muda asal Papua dalam akun twitter-nya.
"Kecewa sudah pasti, tapi saya tetap optimis akan melakukan yang terbaik untuk tim tanggal 29 nanti. Kami berjanji," sambung pemain 20 tahun yang kini memperkuat Sriwijaya FC itu.

Walau kalah di leg 1, dunia belum kiamat. Dan kalau gagal di leg 2, sebelum kiamat pun timnas masih mempunyai kesempatan pecundangi Malay berkali2 di event-event sepakbola berikutnya...
Maju terus Garudaku.....


Posting terkait Piala AFF 2010:
# Leg 2: Indonesia Menang, Malaysia Juara
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

TIMNAS INDONESIA: Dengan Doa dan Walau Rintangan Menghadang, Semoga Juara

Ibarat ada gula ada semut, sukses timnas melaju ke final tak pelak menyebabkan munculnya pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan momen tersebut. Sangat disesalkan karena di saat timnas butuh kondisi fisik prima dan fokus total, (kecuali istighosah) mereka justru melakukan kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan lapangan (bola):

Jakarta, Senin (20 Desember)
Usai menekuk Filipina, skuad timnas langsung mendapat jamuan makan yang digelar di rumah Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie di Menteng, Jakarta Pusat.
Melalui jamuan makan ini, akhirnya diketahui bahwa bonus sebesar Rp 2,5 miliar yg diberikan langsung oleh PSSI kepada pemain jika lolos ke final ternyata bukan dari PSSI, tetapi berasal dari sumbangan keluarga Bakrie. PSSI juga mendapatkan tempat baru untuk pemusatan latihan tim nasional berupa tanah seluas 25 hektar yang berlokasi di Bogor, lagi-lagi dari keluarga Bakrie.
Salut sih atas atensi yang keluarga Bakrie berikan, tetapi ditengarai ada pihak yang berusaha memanfaatkan untuk "numpang tenar". Sumber berita: BolaIndo.com

Jakarta, 23 Desember 2010
(Kegiatan ini jelas lebih baik) Para pemain timnas kembali mendapatkan suntikan moral dari kalangan ulama di Pesantren Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan menggelar istighosah. Acara dimulai sejak pukul 17.30 WIB ini dihadiri seluruh punggawa timnas termasuk Christian Gonzales dan Irfan Bachdim (minus Riedl).
Kedatangan timnas langsung disambut santri pondok pesantren yang sudah menunggu sejak siang termasuk pengasuh Pondok pesantren KH Nur Muhammad SQ dan dibawa untuk duduk di atas panggung bersama sejumlah ulama. Sementara ribuan peserta istighosah terlihat memenuhi pelataran masjid tempat istighosah berlangsung. Sementara, asisten pelatih Wolfgang Pikal pun terlihat menikmati suasana tersebut. Dia merasa semakin tenang setelah mengikuti ritual istighosah. "Nikmat sekali. Saya gembira, pemain juga, karena ini adalah doa dari masyarakat untuk timnas biar sukses," tuturnya.
Sayangnya, ada yg numpang tenar tuh, memasang spanduk besar dengan nama Ketum PSSI. Mau dipilih lagi ya? Selengkapnya di :BolaIndo.com dan foto dari: Jppn.com

ANTARA JAKARTA - KUALA LUMPUR, Jumat (24 Desember)
Meninggalkan tanah air, rupanya gangguan belum habis menerpa Bambang Pamungkas dkk. Termasuk yang terjadi dalam penerbangan ke Kuala Lumpur.
Timnas Indonesia bertolak dengan pesawat pribadi Pegasus Air dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Berkebalikan dengan niat untuk membuat timnas nyaman, yang terjadi justru sebaliknya. Namun dari pengamatan detikSport di salah satu tv swasta, kondisi di dalam pesawat kurang nyaman. Pasalnya, selain pemain, ofisial tim dan pengurus PSSI, juga terdapat keluarga pengurus PSSI dan wartawan.
Keberadaan pihak-pihak yang tidak seharusnya berada di kabin itu sangat patut disesalkan. Bagaikan sedang membuntuti selebriti, reporter televisi milik keluarga Bakrie (yang juga pemilik pesawat dan rekan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid) itu, getol mewawancarai para pemain.
Karenanya, terlihat beberapa pemain menampakkan bahasa tubuh yang tidak nyaman (di sebuah tayangan televisi, saya melihat Bepe langsung memasang MP3-nya dan nampak bersandar sambil memejamkan mata menikmati lagu). Alih-alih istirahat karena pada sore harinya timnas akan langsung berlatih di Malaysia, para pemain malah jadi lelah. Lengkapnya di :Detik.com

KUALA LUMPUR, Sabtu malam (25 Desember)
Sekitar pukul 19.15 waktu setempat, di lobi hotel Palace of Golden Horses, Detiksport mendapati manajer tim Andi Darussalam Tabusalla sedang dihampiri oleh dua staf KBRI Malaysia yang meminta secara khusus ke-22 pemain 'Merah Putih' untuk bertemu dengan Menpora Andi Mallarangeng yang memang sengaja datang ke Malaysia untuk turut menyaksikan laga final. Namun keinginan itu pun langsung mendapat penolakan keras dari Riedl yang kebetulan baru tiba di lobi dan hendak menuju restoran untuk makan malam bersama timnya.
"Tidak bisa. Saya tidak mau pemain saya diganggu," tegas Riedl saat berbicara dengan perwakilan staf KBRI Malaysia itu.
Alhasil kedatangan kedua staf KBRI itu ke hotel sia-sia dan mereka pun tak bisa berbuat banyak karena mereka hanya disuruh oleh Menegpora untuk menyampaikan pesan tersebut, yang akhirnya ditolak langsung oleh Riedl. Berita lengkapnya (sumber berita) di Detik.com

Apapun yang terjadi, kita berharap semoga timnas tetap fokus dan mampu mengalahkan Malaysia di kandangnya......

Posting terkait Piala AFF 2010:
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

TIMNAS GARUDA: Vitamin Itu Bernama Naturalisasi


Sukses timnas sekarang ini tidak lepas dari peran dua pemain naturalisasi: Gonzales dan Irfan Bachdim. Namun, walau begitu, tidak bisa juga kita mengesampingkan peran pemain yang lain. Mereka juga bagus-bagus mainnya. Yang jelas, peran pemain naturalisasi tersebut menimbulkan persaingan yang sehat di skuad Garuda. Kehadiran mereka mampu memacu semangat pemain lain untuk tampil lebih baik. Skuad timnas sebelumnya juga sebenarnya memiliki kualitas yang tidak kalah dengan yang sekarang. Namun, justru mereka miskin prestasi (dengan tanpa melupakan perjuangan mereka). Apanya yang kurang? Salah satu sebabnya mungkin karena tidak ada persaingan yang sehat. Pemain yang masuk timnas, yang itu-itu saja. Dan naturalisasi merupakan vitamin buat timnas.
Naturalisasi hanya salah-satu faktor. Kesuksesan timnas sekarang boleh jadi karena ketatnya disiplin yang diterapkan oleh Alfred Riedl (selain kejeliannya meramu pemain). Masih segar dalam ingatan, ketika Boaz, striker hebat timnas kita, dicoret dari skuad karena menunda-nunda bergabung dengan anggota timnas lainnya. Konon, itu bukan yang pertama dilakukan oleh Boaz.
Faktor penentu kesuksesan yang lain, boleh jadi juga karena adanya dokter nutrisi dan ahli fisioterafis di tubuh timnas.

Beralih ke naturalisasi, Badan Tim Nasional (BTN) bakal menambah lagi pemain naturalisasi di skuad timnas.

Setelah Kim Jeffrey Kurniawan (Indo-Belanda) yang sudah resmi menjadi WNI dan diproyeksikan untuk timnas U-23, akan menyusul empat pemain lainnya yang akan mengisi skuad timnas senior. Mereka adalah: Raphael Guillermo Eduardo Maitimo (27 tahun, Indo-Belanda), Sergio van Dijkt (28 tahun, Indo-Belanda), Victor Igbonefo (Nigeria), dan Seme Patrick (Kamerun).
Dijkt dan Raphael berstatus WNI paling lambat bulan Februari 2011, sedang sisanya masih menunggu tanda tangan menteri.

Satu lagi calon pemain naturalisasi yang akan berubah status kewarganegaraannya, yakni Jhon van Beukering (27 tahun). Jhon akan berstatus WNI paling lambat April 2011.

Dari empat nama tersebut, Victor dan Patrick sudah tidak asing lagi di sepak bola Indonesia. Victor merupakan bek Persipura Jayapura. Adapun Patrick bermain di Persema Malang. Victor merupakan rekomendasi dari Jacksen F Tiago (pelatih Persipura), dan Patrick Seme direkomendasikan oleh Timo (pelatih Persema). Mereka rencananya mengisi sektor pertahanan yang dianggap masih belum solid.

Masih banyak sebenarnya pemain keturunan Indonesia yang berada di luar negeri, di antaranya:

1. Syaffarizal Mursalin Agri
Striker klub Al Khor junior di liga U-14 Qatar ini mencetak 15 goal saat memperkuat Klubnya.Saat ini Farri (panggilannya) yang berusia 18 Tahun memperkuat tim senior Al Khor di Liga Qatar.Kabar terbaru yang kudengar Qatar memiliki rencana untuk menaturalisasi pemain berbakat ini,Sayang kali rasanya talenta muda ini diklaim Qatar,padahal kewarganegaraannya juga Indonesia kok.
2. Arthur Irawan. Pemain ini adalah amunisi tim junior klub Inggris, Preston North End.
3. Radja Nainggolan. Bermain di Piacenza Primavera tinggal di Belgia. Sayang, ia telah bergabung dengan timnas senior Belgia.


4. Donovan Partosoebroto (kiper inti Ajax junior)
Pemain berusia 18 tahun ini kini membela tim Ajax junior. Ayahnya orang Indonesia dan ibunya warga negara Belanda. Donovan punya kembaran yang juga seorang pemain bola, namanya Vincent Partosubroto. Vincent adalah seorang penyerang,dia bermain di Klub FC Hoofdorp,Kabar menyebutkan Donovan dan adiknya sangat ingin memperkuat Team Nasional Indonesia.
5. James Taufik Zaidan Saragih. Ia adalah seorang pemain muda keturunan Batak-Amerika Serikat. Pemain sepakbola berusia 19 tahun ini berayahkan warga Indonesia. Pemilik nomor punggung sepuluh ini adalah pemain di klub lokal New York.

6. Alessandro 'Ale' Trabucco adalah seorang pemain Seri-B Italy, lahir di Bali. Kampung ibunya yang bernama lengkap I Gusti Ayu Ketut Kusumawati terletak di Tabanan Penebel Sunantaya, Bali. Ayahnya berasal dari Italy. Ale mulai menimba ilmu sepakbola di usia 5 tahun. AC Cesena menjadi klub yang akan dibela Ale untuk musim 2010/2011. Trabucco kerap terpilih sebagai pemain terbaik di kompetisi junior.
7. Oliver Rifai, remaja berusia 17 tahun (AZ Alkmaar-gelandang). Ia merupakan anak dari pasangan ayah dari WNI dan Ibu Belanda.Pesepakbola yg sangat menyukai masakan Indonesia ini dipanggil bergabung dengan Timnas Belanda U-17. Dalam sebuah jejaring sosial, Oliver menyatakan bahwa dirinya siap membela negara Ayahnya, Indonesia apabila memang pihak asosiasi sepakbola Indonesia (PSSI) menginginkannya. Oliver berharap PSSI menulis surat resmi kepada dirinya dan mengurus semua hal-hal terkait dengan administrasi. Walaupun Oliver pernah memperkuat Timnas Belanda U-16 dan U-17 namun dirinya masih bisa memperkuat Timnas Indonesia seperti regulasi yang disyaratkan FIFA terkait pemain naturalisasi. Yakni selama Oliver belum pernah memperkuat Timnas Belanda senior, dirinya masih bisa menggunakan kostum Merah Putih.
8. Raphael Tuankotta. (BV Veendam Junior)
9. Tobias Waisapy. Pemain berusia 18 tahun ini kini memperkuat tim
Feyenord Junior.

Di luar itu, masih ada ratusan pemain keturunan Indonesia yang masih tersebar......

VIDEO GOL FANTASTIS SERGINHO VAN DIJK
CUPLIKAN GOL-GOL VAN DIJK
Posting terkait Naturalisasi Timnas U-23 Posting terkait Piala AFF 2010: # Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1 # Pelajaran Berharga di Bukit Jalil # Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan # Vitamin Bernama Naturalisasi # Sepak Terjang Timnas di Semifinal # Nasionalisme Pendukung Timnas # Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

TIMNAS INDONESIA Kalahkan TIMNAS "EROPA" (FILIPINA)


Euforia timnas Garuda berlanjut!
JAKARTA - Cristian 'El Loco' Gonzales menjadi tokoh protagonis bagi timnas Indonesia saat menghadapi Filipina pada leg pertama semifinal AFF Suzuki Cup 2010, Kamis (16/12/2010) malam. Gol tunggal yang dicetaknya membawa skuad Garuda menang tipis 1-0.
Mendapat keuntungan menggelar laga away di Stadion kebanggan Gelora Bung Karno, Indonesia langsung mengambil inisiatif serangan.

Di 10 menit pertama, Indonesia langsung mendapatkan peluang melalui Oktovianus Maniani dan Cristian ‘El Loco’ Gonzales, tapi sayang belum membuahkan hasil.

Tendangan Okto masih menyamping sementara tendangan El Loco dari jarak dekat usai menerima umpan M. Nasuha yang melakukan overlap, masih mampu digagalkan kiper andalan The Azkals, Neil Etheridge.

Filipina sendiri tetap mampu memberikan perlawanan kendati terus mendapat teror dari pendukung Indonesia yang memadati GBK.

Bomber andalan The Azkals, Philip Younghusband memberi ancaman lewat tendangan keras dari luar kotak penalti di menit ke-12. Beruntung, Markus Haris Maulana tampil sigap dan menepis bola yang menyusur deras ke sisi kanan gawangnya.

Indonesia kembali memiliki peluang melaui Okto di menit ke-16, usai menerima wallpass dari El Loco. Namun lagi-lagi winger muda Sriwijaya FC ini gagal mencetak gol, setelah tembakannya melambung di atas mistar Etheridge.


The Azkals tak tinggal diam dan merespon dengan serangan balik cepat. Philip Younghysband kembali menebar teror dengan tendangan keras dari sisi kanan luar kotak penalti Indonesia. Namun lagi-lagi, Markus tampil sigap dalam menyelamatkan gawangnya.


Seisi Stadion Utama Gelora Bung Karno sontak membara saat laga memasuki periode setengah jam. Adalah gol El Loco yang memicu fans bersorak gembira termasuk Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang langsung membentangkan syal Indonesia menyambut gol yang membuat Skuad Garuda unggul 1-0.




Gol bermula dari umpan lambung kapten tim Firman Utina yang disambut sundulan El Loco yang berdiri di tiang jauh. Sundulan bomber Persib Bandung ini sempat menyentuh mistar gawang sebelum meluncur ke dalam gawang. Keunggulan 1-0 untuk Indonesia bertahan hingga jeda.

Memasuki paru kedua laga, Indonesia masih tetap memburu gol demi membawa modal berharga menuju leg kedua tiga hari berselang. Namun, Filipina juga tak tinggal diam dan terus mencoba membongkar pertahanan Indonesia. Alhasil, jual beli serangan pun terus dilancarkan kedua tim, meski belum ada yang membuahkan hasil.

Memasuki menit ke-72, Filipina nyaris menyamakan kedudukan melalui Joseph Younghusband, setelah memanfaatkan blunder Markus dalam mengantisipasi bola. Gelandang 24 tahun ini pun langsung melepaskan tendangan salto yang melambung menuju gawang Indonesia yang sudah ditinggalkan Markus yang maju ke depan. Bek muda Zulkifli Syukur menjadi penyelamat Indonesia dengan menyundul bola keluar bola tepat di depan garis gawang.

Di sepuluh menit laga tersisa, Indonesia mulai mengendurkan serangan dan lebih fokus menjaga keunggulan.


Meski demikian, Laskar Merah Putih tetap mampu sesekali mengancam gawang Etheridge melalui dua pemain pengganti, Bambang Pamungkas dan super sub, Arif Suyono. Sayang hingga laga usai, tak ada gol tambahan. Indonesia pun harus puas dengan keunggulan 1-0, menuju leg kedua yang akan dimainkan di tempat yang sama, Minggu (19/12/2010).











SEMIFINAL LEG KE-2
Christian 'El Loco' Gonzales kembali menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Filipina di partai semi final AFF Suzuki Cup 2010. Setelah sukses menjebol gawang Filipina di leg pertama, aksi striker Persib Bandung ini kembali membuat Firman Utina dkk meluluh-lantakkan kekuatan Filipina, yang diperkuat 8 pemain naturalisasi. Garuda membuktikan janji untuk tampil menyerang di leg penentuan di Stadion Gelora Bung Karno malam ini. Tanpa Irfan Bachdim, Christian Gonzales berduet dengan Yongki Ariwibowo di lini depan langsung menebar ancaman di depan gawang Etheridge di menit-menit awal. Filipina pun kali ini tampil berbeda, dan lebih agresif sehingga jual beli serangan langsung tersaji di depan 80 ribuan suporter Merah-Putih. Di menit 11, ancaman Garuda mulai nyata. Umpan dari lini tengah disambut solo run El Loco, sebutan Gonzales. Demikian striker Persib Bandung ini masih kalah cepat dengan Etheridge. Giliran Filipina membangun serangan dua menit berselang yang membuat jantung fan Indonesia berdegup kencang.Philip Younghusband melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.Bola melambung ke atas.Satu menit berselang aksi Younghusband dibalas Ahmad Bustomi.Tapi bola berhasil diamankan kiper Filipina. El Loco kembali datang sebagai momok bagi The Azkals. Menerima umpan dari Nasuha, El Loco menyambut bola dengan kepala sambil menjatuhkan diri.Filipina kembali beruntung, posisi Etheridge tepat sehingga bola hanya jatuh di pelukannya. Serangan bertubi-tubi Indonesia kerap dilakukan dengan umpan-umpan panjang yang terukur.Sementara lini belakang yang dikawal Maman Abdurahman cs juga berkali-kali sukses mematahkan kerjasama Filipina yang kurang terkoordinasi dengan baik. Peluang bagi El Loco untuk menjebol gawang Filipina kembali terjadi di menit 22.Sayang El Loco yang berada di depan gawang, tidak sempurna menerima bola sodoran dari sisi pertahanan Filipina. Bola kemudian bergulir dan disambar Okto.Namun bola meluncur deras di atas mistar gawang. Kewajiban memenangkan pertandingan dengan selisih dua gol agar melaju ke final, membuat pemain Filipina melakukan segala cara menembus pertahanan Indonesia dan menghalau laju para Garuda bahkan dengan bermain kasar.Alhasil, Rob Gier, Philip Younghusband, Ian Araneta, dan Chris Greatwich diganjar kartu kuning. Saat yang ditunggu-tunggu tiba. El Loco meledakkan histeria ribuan suporter Timnas di menit ke 42. Pemain naturaliasi asal Persib Bandung ini berjibaku dari kepungan pemain belakang Filipina di luar kotak penalti.Setelah berhasil menguasai bola, Gonzales melepaskan tembakan keras. Bola sempat tertahan bek Filipina namun kembali ke kaki Gonzales. Tak berlama-lama dia kembali menembak gawang Etheridge. Bola lambung meluncur deras ke pojok gawang sementara aksi terbang Etheridge tak mampu membendung gol. Indonesia memimpin 1-0. Di babak kedua, Filipina tampil menyerang. Sangat terlihat The Azkals berusaha memecah kebuntuan dengan memanfaatkan postur tubuh.Setiap lemparan ke dalam diambil oleh Anton del Rosario dengan melempar jauh ke dalam kotak penalti.Strategi ini kerap membuat barisan pertahanan Indonesia kerepotan.Bahkan di menit 57 Greatwich nyaris membobol gawang Markus karena berdiri bebas tanpa kawalan. Beruntung sundulannya masih melambung.Peluang emas Filipina lain juga terjadi ketika kemelut di depan gawang.Gawang Garuda lolos dari ancaman, karena bola hanya menyamping. Indonesia nyaris menggandakan keunggulan ketika Firman Utina mengirim umpan dari sepak pojok ke tiang jauh di menit 85. Namun Arif Suyono yang menggantikan Oktovianus gagal memaksimalkan peluang. Tekanan Filipina ke gawang Markus Horison semakin menjadi-jadi 15 menit di sisa pertandingan.Tapi upaya ngotot ini harus ditebus dengan kartu kuning kedua yang didapat Greatwich karena melanggar Markus sehingga diusir keluar. Aksi gemilang Markus di pertandingan ini nyaris ternodai dengan blunder Markus Horison yang berupaya keluar dari sarangnya untuk memetik bola. Bola liar dimanfaatkan pemain Filipina, namun Nasuha langsung menghalau bola di depan gawang yang sudah kosong. Meski terus menekan, Filipina tidak mampu mengejar defisit dua gol dari Garuda. Sementara Indonesia melakukan penyegaran di lini depan dengan menarik Gonzales dan memasukan Bambang Pamungkas. Namun hingga hingga pluit akhir dibunyikan, kedua kesebelasan gagal menyemai gol. Kedudukan tetap 1-0 untuk Indonesia. Hasil ini melambungkan skuad Alfred Riedl ke babak final menghadapi Malaysia yang sebelumnya mengandaskan Vietnam dengan kemenangan 2-0. Laga final akan digelar 26 Desember di kandang Malaysia dan 29 Desember di Gelora Bung Karno. X Sumber: Okezone.com Kompasnews.com Vivanews.com Tribunnews.com Posting terkait Piala AFF 2010: # Leg 2: Indonesia Menang, Malaysia Juara # Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1 # Pelajaran Berharga di Bukit Jalil # Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan # Vitamin Bernama Naturalisasi # Sepak Terjang Timnas di Semifinal # Nasionalisme Pendukung Timnas # Sepak terjang timnas di penyisihan Grup

Top