Bersaing, bersaing, bersaing secara sehat.... Setelah diisi oleh punggawa timnas Piala AFF 2010 (Irfan, Kurnia Mega, Yongky Aribowo, Okto, dan Johan Juansyah) dan beberapa pemain lokal dari ISL dan IPL, rencananya timnas U-23 bakal diisi oleh beberapa pemain asing calon naturalisasi (James, dkk) dan dilengkapi pula oleh Syamsir Alam, pemain muda berbakat asli Indonesia yang tergabung di tim SAD-Indonesia Uruguay dan di-"pinta" tim Uruguay, Penarol. Syamsir Alam mengikuti seleksi timnas U-23 atas permintaan langsung pelatih Alfred Riedl.
Nama pemain kelahiran Agam, Sumatera Barat itu sebelumnya tidak tercantum dalam 84 pemain (Daftar Nama) peserta seleksi timnas U-23 yang diproyeksikan untuk Pra-Olympiade dan SEA Games 2011. Syamsir saat ini bermain di Uruguay bersama 23 pemain muda lainnya yang terpilih dalam program pembinaan pemain muda PSSI, SAD-Indonesia.
Setelah menaturalisasi Kim Kurniawan, BTN mengundang beberapa pemain muda yang berlaga di luar negeri (di antaranya pemain WNI asli) untuk ikut seleksi.
1. James Zaidan Saragih (AS), 19, lebih banyak berkiprah mengolah bola di AS. Ia lahir di New York, dari pasangan asal Indonesia, Nazaruddin Saragih dan Artita. James menghabiskan waktu dua tahun menekuni ODP (Olympic Development Program), sebuah program pengembangan remaja-remaja berbakat di Amerika Serikat dengan tujuan menyaring peserta Olimpiade. Selain menekuni ODP, James mengikuti berbagai turnamen domestik maupun internasional khusus remaja. Beberapa di antaranya adalah The Score Tournaments, Dallas Cup, Las Vegas Mayor's Cup, Zadar International Tournament di Kroasia pada tahun 2005, dan setahun kemudian Thessaloniki's International Tournament di Yunani. Selain itu, pengagum Wesley Sneijder ini merupakan salah satu pencetak gol terbanyak di ODP, dan sukses membantu timnya juara Region 1.
2. Andrea Bitar (Prancis),
Saat ini Andrea warganegara Prancis yang sudah 17 tahun bermukim di Bali bersama keluarganya. Saat ini, Andrea bermain di FC Cannes, Prancis. Andrea bukan keturunan Indonesia, dia bule asli.
3. Arthur Irawan
Arthur sudah WNI dan bukan pemain keturunan. Pemain 19 tahun ini lulusan Jakarta International School. Arthur terdaftar di klub Inggris, Lytham Town. Ia sedang menjalani tes di klub Inggris lainnya, Preston North End.
4. Stefano Lilipaly (Belanda)
Stefano Lilipaly merupakan gelandang serang FC Utrecht, berusia 21 tahun. Awalnya, pemilik nomor punggung 39 ini masuk klub amatir bernama DCG selama tiga tahun. Dari situ, dia pindah ke akademi AZ Alkamaar sebelum kemudian diterima di tim junior FC Utrecht. Yang hebat, putra pasangan Ron Lilipaly dan Adriana ini pernah terpilih untuk memperkuat timnas Belanda U-15 hingga U-18. Dia dikenal sebagai pemain fleksibel, lapar mencetak gol, dan cemerlang memberikan assist. "Saya ingin meniru salah satu pemain favorit saya, Andres Iniesta. Saya bisa bermain defensif, dan kemampuan saya juga mendukung untuk menyerang," katanya. Stefano juga terkenal mampu mencetak gol dari luar kotak penalti. Musim ini, dia sudah tampil di tiga pertandingan dan di setiap pertandingan dia melesakkan satu gol. Memiliki darah Maluku, Stefano mengaku tak tahu banyak Indonesia, kecuali makanannya. "Keluarga saya sering masak nasi goreng," katanya.
5. Mark van de Mereel (Belanda)
Mark van de Maarel berusia 21 tahun. Pemain bertahan ini teman satu klub Stefano Lilipaly di FC Utrecht.
6. Vincent Partosoebroto (Belanda). Vincent adalah pemain keturunan Indonesia yang sudah menjadi warganegara Belanda. Pemain ini merupakan saudara kembar kiper tim junior Ajax Amsterdam, Donovan Partosoebroto.
7. Oliver Rifai (Belanda)
Oliver Rifai, remaja berusia 17 tahun (AZ Alkmaar-gelandang). Ia merupakan anak dari pasangan ayah dari WNI dan Ibu Belanda.Pesepakbola yg sangat menyukai masakan Indonesia ini dipanggil bergabung dengan Timnas Belanda untuk U-16 dan U-17 di posisi bek atau gelandang tengah.
8. Syaffarizal Mursalin Agri (Qatar)
Nama pendeknya Farri Agri, 19 tahun, adalah juga seorang WNI yang kini bermain di klub Al Khor, Qatar. Lahir di Lhokseumawe, Aceh, dia tinggal di negeri minyak ini sejak usia empat tahun. Farri saat ini menempati posisi penyerang di Klub Al-Khor dan telah menjaringkan 15 gol. Ia mulai berlaga di liga setempat pada tahun 2005. Di tahun itu, dia langsung membawa Al Khor ke peringkat ke empat dari 20 tim yang mengikuti kompetisi. Untuk diterima di Al Khor, Farri harus terlebih dahulu mengikuti sejumlah pertandingan persahabatan setahun penuh. Selama itu, dia diawasi langsung oleh tim pemandu bakat dari Qatar Football Association. Dia tercatat menjadi satu dari sedikit pemain asing di Qatar yang masuk pemusatan latihan Aspire. Ini merupakan program jangka panjang sepakbola Qatar untuk merekrut pemain berbakat untuk dinaturalisasi menjadi pemain nasional negeri itu.
Ketua BTN, Iman Arif yang ditemui di acara seleksi para pemain itu mengatakan akan mengundang satu pemain keturunan lagi. "Namanya Ruben (Wuarbanaran). Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia-Belanda. Ayah Ruben bernama Nikodemus Wuarbanaran yang berasal dari Maluku. Sementara ibu Ruben, Greetje, adalah asli Belanda. Pemain berusia 20 tahun ini memperkuat De Bosch di divisi dua Belanda. Ruben pernah tampil di Indonesia dalam sebuah laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang November lalu. Ruben sudah menyatakan kesediaannya menjadi warga negara Indonesia.
Syamsir Alam dan pemain "asing" di atas akan bahu-membahu membela panji Garuda dengan pemain lokal hasil binaan di kompetisi di tanah air jika lulus seleksi. Proses naturalisasi pemain asing keturunan akan terjadi jika dinyatakan lulus seleksi oleh Riedl.
Siapa yang lolos? Semua di tangan Riedl.
Posting terkait: Naturalisasi Timnas Senior
Sumber:
Inilah.com
Vivanews.com
Baca juga:
# Curhat Bambang 'Bepe' Pamungkas Usai Piala AFF 2010
# Curhat Bambang 'Bepe' Pamungkas Usai Kemenangan Leg 2 Tapi Gagal Juara
# Timnas Garuda: Agenda Berikutnya
# Timnas Menang di GBK, Tapi Malaysia Juara
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1