Indonesia Menang, tapi Tak Juara
Apa boleh buat, walau selalu menang (tercatat 6 kali kemenangan, dan sekali kalah), tak mampu mengantarkan Timnas Garuda untuk juara. Di leg 2, timnas hanya mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).
Menurut sejumlah kalangan, seandainya Firman tidak gagal, Gelora Bung Karno tak akan menjadi tempat Malaysia berpesta. Namun, menurut Riedl, kunci kegagalan Indonesia adalah penampilan di leg pertama, di mana mereka kecolongan tiga gol dalam waktu 15 menit, yaitu gol Mohd Safee pada menit ke-61 dan ke-73, dan gol Mohammad Ashari pada menit ke-68 (itu terjadi usai insiden sinar laser).
Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.
Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti pada menit ke-18, menyusul handsball yang dilakukan oleh Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.
Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Di menit ke-32, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.
Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor.
Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.
Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54, melalui serangan balik.
Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.
Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia.
Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.
Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu.
Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia.
Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Riedl menilai Indonesia bermain baik. "Pertama-tama saya ucapkan selamat untuk Malaysia. Sebetulnya kami sudah kalah di Malaysia. 15 menit yang kacau di sana harus kami bayar mahal di sini," ujar Riedl seusai pertandingan.
"Hari ini kami main luar biasa. Kami main sangat baik di 45 menit pertama dan mungkin itu 45 menit terbaik kami di turnamen ini. Pada babak kedua, sekali lagi kami menunjukkan karakter. Kami kebobolan satu gol dan mampu bangkit."
Susunan pemain:
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales
Twitter pemain timnas yg di-update sesudah pertandingan:
@arifsuyono
Aku rindu persaudaran d gbk,dmn tawa pemimpin kt n pedagang asongan melebur jadi satu...sesuai smboyan bangsa..bhineka tunggal ika...
@IrfanBachdim10
We beat them twice!! Its not enough to win the cup. But we are the BEST of the whole tournament! And our supporters are the best!!
Im so proud of the Indonesian supporters! You are all great! Really the best supporters of the world!! Im proud of you all and to be a Indo!
@bepe20
Ternyata 6 kemenangan dan hanya sekali kalah, belum mampu membawa pulang trophy itu saudara-saudara.. Tetap Semangat...!!!
@Bustomi_19
Sebagai manusia kita sudah berusaha & berdoa tp tetap Alloh yg menentukan..!!!!!terima kasih semuanya
@okto_maniani
Dukungan yg luar biasa dr para suporter merupakan kehormatan bagi kami.tim kita yg terbaik,suporter kita yg terbaik.
@bepe20
"Kami memang tidak juara, akan tetapi semoga kami mampu memenangkan hati rakyat Indonesia".. Selamat pagi dan selamat beraktivitas..
@arifsuyono
Trim for dukungan,doa...teriakan,tangisan..terima kasih untuk semuanya..aku bangga pada kalian smua denga segala hormat saya...
Sumber foto: Detik.com
Baca juga di situs lain:
# Okezone.com Tak Ada Anarki, Tak Ada Laser, Suporter Tetap Bangga
# Vivanews.com Jamuan Makan Perpisahan pun, Timnas Tetap Dielu-elukan Pendukung
Posting terkait Piala AFF 2010:
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup
Hanya Turnamen Bukan Kompetisi (Menang 6 kali, Kalah Sekali: Tak Cukup Untuk Juara)
loading...
loading...
loading...