Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Ibarat ada gula ada semut, sukses timnas melaju ke final tak pelak menyebabkan munculnya pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan momen tersebut. Sangat disesalkan karena di saat timnas butuh kondisi fisik prima dan fokus total, (kecuali istighosah) mereka justru melakukan kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan lapangan (bola):

Jakarta, Senin (20 Desember)
Usai menekuk Filipina, skuad timnas langsung mendapat jamuan makan yang digelar di rumah Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie di Menteng, Jakarta Pusat.
Melalui jamuan makan ini, akhirnya diketahui bahwa bonus sebesar Rp 2,5 miliar yg diberikan langsung oleh PSSI kepada pemain jika lolos ke final ternyata bukan dari PSSI, tetapi berasal dari sumbangan keluarga Bakrie. PSSI juga mendapatkan tempat baru untuk pemusatan latihan tim nasional berupa tanah seluas 25 hektar yang berlokasi di Bogor, lagi-lagi dari keluarga Bakrie.
Salut sih atas atensi yang keluarga Bakrie berikan, tetapi ditengarai ada pihak yang berusaha memanfaatkan untuk "numpang tenar". Sumber berita: BolaIndo.com

Jakarta, 23 Desember 2010
(Kegiatan ini jelas lebih baik) Para pemain timnas kembali mendapatkan suntikan moral dari kalangan ulama di Pesantren Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan menggelar istighosah. Acara dimulai sejak pukul 17.30 WIB ini dihadiri seluruh punggawa timnas termasuk Christian Gonzales dan Irfan Bachdim (minus Riedl).
Kedatangan timnas langsung disambut santri pondok pesantren yang sudah menunggu sejak siang termasuk pengasuh Pondok pesantren KH Nur Muhammad SQ dan dibawa untuk duduk di atas panggung bersama sejumlah ulama. Sementara ribuan peserta istighosah terlihat memenuhi pelataran masjid tempat istighosah berlangsung. Sementara, asisten pelatih Wolfgang Pikal pun terlihat menikmati suasana tersebut. Dia merasa semakin tenang setelah mengikuti ritual istighosah. "Nikmat sekali. Saya gembira, pemain juga, karena ini adalah doa dari masyarakat untuk timnas biar sukses," tuturnya.
Sayangnya, ada yg numpang tenar tuh, memasang spanduk besar dengan nama Ketum PSSI. Mau dipilih lagi ya? Selengkapnya di :BolaIndo.com dan foto dari: Jppn.com

ANTARA JAKARTA - KUALA LUMPUR, Jumat (24 Desember)
Meninggalkan tanah air, rupanya gangguan belum habis menerpa Bambang Pamungkas dkk. Termasuk yang terjadi dalam penerbangan ke Kuala Lumpur.
Timnas Indonesia bertolak dengan pesawat pribadi Pegasus Air dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Berkebalikan dengan niat untuk membuat timnas nyaman, yang terjadi justru sebaliknya. Namun dari pengamatan detikSport di salah satu tv swasta, kondisi di dalam pesawat kurang nyaman. Pasalnya, selain pemain, ofisial tim dan pengurus PSSI, juga terdapat keluarga pengurus PSSI dan wartawan.
Keberadaan pihak-pihak yang tidak seharusnya berada di kabin itu sangat patut disesalkan. Bagaikan sedang membuntuti selebriti, reporter televisi milik keluarga Bakrie (yang juga pemilik pesawat dan rekan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid) itu, getol mewawancarai para pemain.
Karenanya, terlihat beberapa pemain menampakkan bahasa tubuh yang tidak nyaman (di sebuah tayangan televisi, saya melihat Bepe langsung memasang MP3-nya dan nampak bersandar sambil memejamkan mata menikmati lagu). Alih-alih istirahat karena pada sore harinya timnas akan langsung berlatih di Malaysia, para pemain malah jadi lelah. Lengkapnya di :Detik.com

KUALA LUMPUR, Sabtu malam (25 Desember)
Sekitar pukul 19.15 waktu setempat, di lobi hotel Palace of Golden Horses, Detiksport mendapati manajer tim Andi Darussalam Tabusalla sedang dihampiri oleh dua staf KBRI Malaysia yang meminta secara khusus ke-22 pemain 'Merah Putih' untuk bertemu dengan Menpora Andi Mallarangeng yang memang sengaja datang ke Malaysia untuk turut menyaksikan laga final. Namun keinginan itu pun langsung mendapat penolakan keras dari Riedl yang kebetulan baru tiba di lobi dan hendak menuju restoran untuk makan malam bersama timnya.
"Tidak bisa. Saya tidak mau pemain saya diganggu," tegas Riedl saat berbicara dengan perwakilan staf KBRI Malaysia itu.
Alhasil kedatangan kedua staf KBRI itu ke hotel sia-sia dan mereka pun tak bisa berbuat banyak karena mereka hanya disuruh oleh Menegpora untuk menyampaikan pesan tersebut, yang akhirnya ditolak langsung oleh Riedl. Berita lengkapnya (sumber berita) di Detik.com

Apapun yang terjadi, kita berharap semoga timnas tetap fokus dan mampu mengalahkan Malaysia di kandangnya......

Posting terkait Piala AFF 2010:
# Curhat Bepe Setelah Kekalahan di Leg 1
# Pelajaran Berharga di Bukit Jalil
# Agenda Timnas yg Diduga Biang Kerok Kekalahan
# Vitamin Bernama Naturalisasi
# Sepak Terjang Timnas di Semifinal
# Nasionalisme Pendukung Timnas
# Sepak terjang timnas di penyisihan Grup


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top