Republika.co.id. - Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Andreas Tambah mendukung rencana pemerintah yang tengah mempertimbangkan pelaksanaan ujian nasional (Unas) dilaksanakan setiap tahun.
"Wacana menghapuskan Unas atau tidak (dilaksanakan) tiap tahun, itu ide bagus," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (26/10).
Ia beralasan, apabila Unas digunakan
Sementara itu, Andreas mengusulkan, untuk seleksi ke jenjang yang lebih tinggi bagi anak yang sudah pasti memilih sekolah swasta, maka tidak perlu mengikuti Unas.
Maksudnya, ia menjelaskan, pengganti Unas yang hasilnya digunakan untuk masuk ke jenjang lebih tinggi, dapat menggunakan tes khusus per wilayah oleh pihak independen.
"Kalau untuk masuk ke jenjang selanjutnya, sebaiknya tidak menggunakan nilai rapot, karena KKM-nya berbeda. Maka yang paling tepat dengan selesksi berdasarkan zonasi/rayon," tutur Andreas.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempertimbangkan pelaksanaan ujian nasional (Unas) dilaksanakan setiap tahun. Kemendikbud berencana meluruskan fungsi Unas hanya sebagai pemetaan standar suatu sekolah. N
Sumber: republika.co.id