loading...
loading...
Masih dalam suasana liburan, grup yang beranggotakan Rathore, Meethi, Akash, Mukta, Vishnu, Ambika dan Sankrant hendak naik gunung. Meethi terpisah karena hendak mengambil sesuatu. Ambika mencampurkan sebuah bubuk di minuman Meethi.....Rupanya hal ini membuat Meethi kehabisan suara. Ambika juga mengubah papan petunjuk, membuat Meethi tersesat. Saat terpisah dari rombongan, Meethi mencoba berteriak tapi suaranya tidak keluar. Meethi kemudian tersandung dan masuk ke sebuah lubang. Akash dkk panik Meethi menghilang. Hari semakin malam tapi Meethi belum ditemukan. Meethi teringat di jaketnya ada peluit dan berusaha meniupnya. Akash yang mendengar ini mencari tahu asal suara peluit.
Pada malam hari, Rathore mencoba bicara pada Ambika soal Malvika dan fakta bahwa dia ayahnya. Rathore ternyata salah mengenali, perempuan yang diajak bicara justru Mukta. Mukta mencoba tenang tapi tak terima. Mukta mengatakan boleh saja Rathore menyayangi Ambika tapi Mukta tidak mau menganggap Ambika sebagai kakaknya. Rathore berusaha menjelaskan, tapi Mukta malah mengungkit ketika dia kecil sampai remaja tidak pernah ditengok oleh Rathore. Rathore pun serba salah.
Kejadian tersesat dan suaranya habis membuat Meethi berpikir Ambika pelakunya. Meethi ingin cerita pada Mukta tapi Mukta tidak berniat mendengarkan karena masih kesal tahu Ambika kakaknya. Meethi malah mengira Mukta sudah percaya pada Ambika.
Ekadashi menanyakan soal kejadian di hutan dan apakah Meethi masih berpikir dia pelakunya. Meethi akhirnya sadar pelakunya Ambika. Ekadashi mengajak Meethi memberi tahu Akash tapi Meethi ragu Akash akan percaya.
Ambika mengaku hamil. Meethi dan Ekadashi tidak percaya. Ambika kemudian memberikan tes kehamilan yang menunjukkan dua garis merah. Ambika sebenarnya membuat sendiri garis itu memakai lipstik.
Ambika kemudian periksa ke rumah sakit. Ambika berusaha menyogok petugas rumah sakit agar hasil tes kehamilannya positif. Hal ini diketahui Meethi. Meethi merekam kejadian ini.
Meethi mencoba mengirimkan video itu ke Akash tapi gagal. Ambika mengajak Meethi bertemu di tempat sepi. Rathore diam-diam mengikuti Ambika dan Meethi.
Ambika merebut HP Meethi dan membantingnya. Ambika menyiramkan bensin ke tubuhnya sendiri saat Rathore belum datang. Tapi ketika Rathore datang, Ambika menuduh Meethi yang menyiramnya bensin.
Ambika mendorong Meethi hingga terjatuh cukup jauh. Saat Meethi kembali, hanya ada jenazah manusia yang terbakar. Rathore segera datang dan terlihat emosional. Polisi kemudian menangkap Meethi dan menahannya atas tuduhan membunuh Ambika.
Meethi ditahan di kantor polisi terkait tuduhan membunuh Ambika dengan cara membakarnya hidup-hidup. Meethi diintimidasi polisi wanita. Polisi wanita ini menyiksa Meethi secara fisik, memaksa mengaku telah membunuh Ambika. Tapi Meethi bersikeras bahwa dia tidak membunuh Ambika. Hal ini semakin membuat polisi wanita semakin sadis mendesak Meethi.
Rathore memberikan kesaksian pada polisi soal yang dilihatnya sebelum Ambika mati karena terbakar. Rathore membenarkan terjadi perdebatan antara Meethi dan Ambika. Namun ketika polisi berkata itu artinya Meethi benar membunuh Ambika, Rathore tidak mampu memastikan. Akash yang mendengar sepotong pengakuan Rathore merasa kecewa karena Rathore seolah menyudutkan Meethi.
Damini sedih melihat jari-jari Meethi terluka akibat disiksa polisi saat interogasi. Meethi dan Damini menangis. Tak lama polisi datang mengatakan Rathore memberikan kesaksian menentang Meethi.
Setelah memberikan keterangan pada polisi, Rathore dihujani pertanyaan oleh Akash, Mukta dan Ekadashi. Akash tampak kesal dan kecewa atas kesaksian Rathore. Mukta menyudutkan Rathore, dan mengungkap bahwa Ambika adalah putri Rathore dari Malvika. Rathore akhirnya mengakui bahwa Ambika putri kandungnya. Rathore berusaha menjelaskan, tapi Mukta terlanjur kecewa dan ingin memutuskan hubungan ayah-anak dengan Rathore.
Rathore akhirnya memberi tahu Meethi bahwa Ambika putri kandungnya. Meethi kemudian teringat bagaimana Rathore begitu perhatian pada Ambika saat berwisata bersama. Mukta minta maaf pada Meethi karena Rathore membela Ambika. Meethi malah mendukung tindakan Rathore. Mukta menjadi bingung atas sikap Meethi. Meethi bercerita pada Mukta bahwa dia sempat merekam kejahatan Ambika. Mukta bercerita hal itu kepada Akash. Akash berusaha mencari HP yang berisi bukti tapi tidak ketemu.
Mukta sedang menonton TV dan melihat Ambika di sebuah berita. Mukta yakin Ambika masih hidup dan memberi tahu Akash. Akash ragu karena polisi sudah mengidentifikasi tubuh Ambika. Ekadashi kemudian membawa foto-foto lama Ambika. Dalam foto Ambika tidak pernah memakai jam tangan. Sementara pada mayat, ditemukan jam tangan. Hal ini membuat mereka yakin Ambika masih hidup.
Ambika menelepon Akash. Akash disuruh menemui Ambika jika ingin Meethi bebas dari hukuman mati. Akash dijemput orang suruhan Ambika ke sebuah tempat rahasia. Ambika berkata jika ingin Meethi terbebas dari hukuman mati, Akash harus menikahi Ambika. Akash jelas menolak, karena dia mencintai Meethi dan Ambika telah menikah dengan Sankrant. Tapi Ambika tidak peduli. Ambika mengingatkan Akash tak punya banyak waktu karena dalam waktu empat hari, Meethi akan dihukum mati.
Akash menengok Meethi ke penjara dan mengatakan bahwa dia akan bercerai. Meethi tak mampu menolak keinginan Akash meski hatinya hancur. Ekadashi mengatakan pada Mukta bahwa Akash berniat menceraikan Meethi. Mukta bingung dan kaget mengetahui keputusan Akash. Damini dan Jogi Thakur kaget melihat surat cerai yang dikirimkan Akash.
Vishnu, Mukta dan Akash berusaha mencari tempat persembunyian Ambika. Ketika berhasil, Akash bingung bagaimana caranya agar Ambika keluar dari tempat persembunyian. Akash lalu menyiramkan bensin di sekeliling rumah dan mulai membakar rumah. Inspektur Chaubey keluar dari rumah tapi Ambika datang. Rathore datang ke lokasi dan melihat rumah sudah terbakar. Rathore kaget Ambika masih hidup. Rathore berusaha menyelamatkan Ambika. Rathore mengatakan menyesal lihat putrinya dibesarkan dengan cara yang salah. Ambika tak mau diselamatkan Rathore agar Meethi tetap dihukum mati. Rathore memaksa mengeluarkan Ambika dari rumah.
Setelah keluar dari rumah, Ambika mengajak bicara Mukta. Ambika berdalih ingin memeluk Mukta selaku adiknya. Tapi Ambika ternyata malah menyandera Mukta agar bisa melarikan diri. Akash berkata jika ingin membunuh, seharusnya Ambika membunuh Akash. Ambika lalu mengarahkan pistol pada Akash. Ambika mengatakan Akash telah menghancurkan hidupnya setelah Akash membatalkan pernikahan. Mukta mengacaukan konsentrasi Ambika sehingga Akash bisa menghalau Ambika dan pistolnya. Tapi tembakan tetap dilepaskan dan mengenai Vishnu. Mukta histeris melihat ada darah mengucur dari telinga kiri Vishnu.
Polisi mengabarkan pada bagian penjara bahwa Ambika masih hidup sehingga hukuman mati untuk Meethi dibatalkan. Meethi yang terbangun kaget saat melihat Tapasya. Tapasya kemudian menceritakan bahwa Akash dkk sudah berhasil membongkar kedok Ambika.
Selanjutnya:
Uttaran Episode Kedok Yuvaan (Yuvraj) Akhirnya Terbongkar Rathore menyesal karena pernah memberikan kesaksian yang cenderung menyudutkan Meethi dan malu memiliki anak kandung seperti Ambika. Tapasya menenangkan Rathore dan berkata setiap manusia pernah berbuat salah.
Tags: #uttaran episode hari iniWikipedia, tabloidbintang, colorstv, youtube, dan berbagai sumber
loading...