Oleh: Fery Ananda
Ia seorang istri baik yang senantiasa melaksanakan setiap kewajibannya terhadap Allah dan suaminya. Wanita itu berusaha untuk tetap menjaga shalat Fardhu diawal waktunya serta menjaga shalat-shalat sunat rawatib dan tak ketinggalan qiyamullailnya. Begitu juga terhadap suaminya, ia mendampinginya dengan penuh rasa cinta dan memberikan kehangatan di rumah tangganya menyambut kedatangan sang suami dengan penuh senyuman dan keceriaan, makanan pun telah telah terhidang di meja makan. Mungkin bisa dikatakan ia adalah wanita shalehah yang didambakan setiap lelaki.
Pernikahannya telah berlangsung beberapa tahun dan dikaruniai seorang gadis mungil yang mereka namai Fatima. Wanita itu mendidik anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, menjaganya dengan penuh perhatian. Sehingga rumah tangga mereka penuh dengan kebahagian. Karena kenikmatan dunia adalah adanya sakinah mawaddah wa rahmah juga barakah.
Waktu terus mengalir dan ia merasakan bahwa ia telah menjadi wanita yang paling bahagia di dunia karena didampingi suami saleh dan penyayang.Terbersit di hatinya untuk berbagi kebahagiaan ini dengan teman-temannya (Wa amma bini'mati Rabbika fa haddist). Sang istri menceritakan kepada suaminya tentang niat baiknya. Permintaanpun dikabulkan. Maka dipasanglah internet. Disinilah awal malapetaka itu. Semenjak internet itu hadir sang istri perlahan-lahan meninggalkan kewajiban rumah tangganya.. Rumah yang semula selalu bersih dan rapi namun sekarang tak terurus lagi. Suami yang biasanya disambut kedatangannya tak dipedulikan datang dan perginya. Mudah marah, akhirnya Fatima pun ikut menjadi korban dari mala petaka itu. Sang ibu tak lagi mempedulikannya, gadis kecil itu dibiarkan merengek, ia menginginkan sesuatu tapi ibunya sibuk dengan urusannya di depan komputer. Sang suami menyadari hal itu, akan tetapi ia berusaha menyikapinya dengan baik dan bertanya "Kenapa semuanya telah berubah, apa yang terjadi pada dirimu?" . Akan tetapi si istri berusaha mencari-cari alasan untuk menjawabnya namun ia menyadari bahwa jawaban yang ia berikan hanyalah alasan bukan kenyataan.
***
Keceriaan dulu telah memudar, tidak ada lagi kehangatan dan kelembutan yang dulu begitu indah. Ada apa dengan istrinya? pertanyaan itu selalu hadir dalam hati sang suami.
Sementara di belakang semua itu sang istri sibuk berchating ria dengan seorang lelaki gombal penyebab racun dalam rumah tangganya. Namun perempuan itu tidak menyadari bahwa ia telah terjerumus pada jurang kehancuran. Ia terpedaya dengan rayuan lelaki itu. Entah apa yang membuat ia begitu tertarik padanya. Ketampanannya? Padahal suaminya tak kurang tampan darinya. Kekayaannya? Suaminya tak kurang satupun dari laki-laki itu. Perhatian, cinta dan semua yang wanita itu inginkan telah diberikan oleh sang suami. Entahlah, setan memang tidak pernah diam untuk memisahkan ikatan suci suami istri. Na`uzubillah.
Tibalah saat paling mengerikan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Ketika suaminya hendak melakukan safar ke luar negri. Alhamdulillah, sang suami cukup bijak menyikapi perubahan yang ada pada istrinya. Dan ia tidak mau meninggalkan istri dan anaknya di rumah mereka. Namun ia titipkan istrinya di rumah orang tua wanita itu. Berangkatlah sang suami dalam keadaan gamang dan penuh kecemasan. Akan tetapi ia menyerahkan semua urusannya pada Allah. Allah akan menjaga keluarganya. Dan ia yakin itu. Bismillah.
Sementara sang istri masih terngiang ditelinganya rayuan si gombal dan ia berusaha mencari-cari kesempatan untuk bisa berkomunikasi dengannya dan melakukan pertemuan empat mata. Wanita itu meminta izin pada ibunya untuk keluar sebentar dan menitipkan anaknya pada si ibu. Perlahan ia meninggalkan rumah dan pergi. perasaan cemas dan takut menghantuinya karena baru pertama kali ini ia keluar sendirian semenjak pernikahannya. Ia terus melihat ke handphone yang ada dalam genggamannya. Gemetar. Perlahan ia mulai memainkan jemarinya dan memencet sebuah nomor rahasia yang ia sembunyikan selama ini. Panggilanpun terhubung.
"Hallooo..." terdengar jawaban dari seberang.
"Hallo," wanita itu dengan pelan menyahut nya, terjadilah komusi antara mereka dan akhirnya lelaki itu datang menemuinya.
wanita itu berdiri ketakutan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti mengahampirinya dan kaca mobilpun perlahan terbuka. Ia terpana dengan kedatangan lelaki itu dan tanpa disadarinya kakinya melangkah memasuki mobilnya. Ia diam dan lelaki itu tertawa. Kemudian pertanyaan singkat keluar dari bibir si wanita "Saya mau di ajak kemana?" Lelaki itu bukan menjawab tapi tertawa "Miswar" uangkapnya mengakhiri tertawanya. Tiba-tiba laki-laki itu membuka cadar sang wanita "Wah kamu cantik" Pujinya. Perasaan takut, bersalah dan berdosa berkecamuk dalam hati sang wanita. Tiba-tiba ia menyadari kalau ia telah terperangkap. Ia menangis mengingat semua kesalahannya. Ia rindu dengan kehadiran suaminya. Ia rindu dengan senyuman anaknya. Ia rindu pada semua kehangatan, keceriaan dan kebahagiaan yang telah ia tinggalkan selama ini. Ia terus menangis dan menangis menyesali semua kesalahannya. Sementara sang buaya gombal itu makin tertawa lepas dan akhirnya sampailah mereka di luar kota dekat perkebunan masyarakat.
* * *
Mobil berhenti dan mereka telah disambut oleh algojo-algojo teman lelaki itu. Setiap tangan dari mereka menyentuhnya dan menarik-narik wanita itu dengan kasar diiringi dengan kata-kata kotor serta caci maki. Ia menangis dan berteriak, akan tetapi tak seorang pun yang mendengarnya. Ia mengadu dan menjerit dalam hati "Ya Allah, ampuni hambamu ini dan berilah kesempatan sekali lagi untuk kembali, tolonglah hamba ya Allah" Ia pingsan.
* * *
Lelaki itu mengantarkan wanita tersebut ke tempat semula ia bertemu. Orang-orang mengerumuninya dan menghubungi alamat yang ada pada wanita tersebut. Semenjak kejadian itu ia koma dan di rawat di rumah sakit. Akhirnya sang suami pulang dari safarnya dan mendapati istrinya hampir separoh gila karena kejadian yang menimpanya.. Wanita itu diam dan air mata terus mengalir. Sang suami menghampirinya dan memeluknya dengan isakan tangis. Ia telah mendengar semua kejadian yang di alami istrinya. Namun ia bijak dan bersabar menerima semua musibah yang telah terjadi. Ia terus merawat sang istri sampai akhirnya sang istri sembuh. Setelah sembuh sang istri meminta pada suaminya agar menceraikannya. Karena ia telah mengkhianati cinta suci antara mereka. Dan ia telah menerima akibat dar perbuatannya. Ia mengungkapkan bahwa ia tidaklah pantas untuk lelaki baik seperti suaminya. Namun sekali lagi, ia suami yang bijak. Perceraian itu tidak akan terlontar dari mulutnya. Biarlah semua itu terjadi dan ia ambil pelajaran dari kejadian itu. Semoga Allah membalasi setiap musibah yang menimpa dengan balasan yang baik. Karena Allah Maha Pengampun Dan Maha Penerima Taubat.
* **
Semangat baru tumbuh dalam wanita itu untuk memulai lagi kehidupan baru yang lebih indah. Kejadian itu cukup menjadi pelajaran baginya. Dan bagi kita semua terutama bagi wanita janganlah terpedaya dengan tipuan dan rayuan gombal sang lelaki, karena itu akan menjerumuskan pada kehancuran. Jika memang ia menginginkan dirimu maka menikahlah. Namun kalau hanya sekedar teman untuk bercerita dan bercanda hindarilah. Mungkin saat itu kita belum merasakannya namun akhirnya...Allah telah mengatur untuk menjalin hubungan laki-laki dan perempuan yang baik dan benar dalam syariatnya. Tetapi kebanyakan kita tidak menghiraukannya. SYahwat dan setan selalu berusaha membawa kita pada kesesatan.
Bagi para suami, jagalah istri-istri anda dengan baik karena perasaan wanita itu lemah. Ia akan sangat mudah tergoda oleh rayuan dan tipuan yang ada. Seshalehah apapun namun hatinya tetap lemah, kesalehan itu akan hilang jika ia tergoda. Jagalah istri-istri anda dari pandangan lelaki lain. Suruhlah ia berhijab dengan benar agar ia lebih terjaga. Relakah anda jika istri anda berselingkuh?
Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan pa yang diperintahkan. "
Dicopy dari pesan grup Hamba Yang Bertaubat II
Cerita Penuh Hikmah | Sepasang Suami Istri dalam Ujian
loading...
loading...
loading...