Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Setelah kalah 2-3 dan 0-1 dari Suriah U-23, Timnas Indonesia masih akan menghadapi Guyana dalam laga uji coba ketiga yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (25/11/2017). Untuk mempersiapkan laga terakhir, Luis Milla hanya menyisakan Ilija Spasojevic sebagai pemain senior yang akan bermain.

Timnas Indonesia U-23 kalah 2-3 dari Suriah U-23 di laga uji coba pertama yang digelar pada Kamis (16/11/2017). Sementara itu, di laga kedua dengan lawan yang sama, Timnas Indonesia yang diperkuat 8 pemain senior kalah 0-1.

Masih menyisakan satu laga uji coba lagi kontra Guyana, Luis Milla menepati ucapannya bahwa ia akan memprioritaskan pemain U-23.

Arsitek asal Spanyol itu memulangkan tujuh pemain senior yang ada di skuat Tim Merah-Putih saat ini, hanya striker naturalisasi asal Montenegro, Ilija Spasojevic seorang yang akan bertahan berlatih bareng dengan penggawa Tim Garuda Muda.

Pemain-pemain yang dipinggirkan antara lain: Andritany Ardhyasa, Fachruddin Wahyudi Aryanto, Ahmad Jufriyanto, M Taufiq, Bayu Pradana, Andik Vermansah, Boaz Solossa.

Ilija Spasojevic mengatakan, "Pelatih minta saya tetap berada di tim sampai tanggal 25. Saya akan tetap berlatih di sini," kata mesin gol klub jawara Liga 1 2017, Bhayangkara FC tersebut.

Keputusan Luis Milla memaksimalkan pemain-pemain U-23 pada laga uji coba internasional tak mengherankan. Nakhoda asal Spanyol itu tengah fokus membangun skuat Timnas Indonesia U-23 buat keperluan Asian Games 2018.

Pemilihan sosok Ilija Spasojevic bukan tanpa alasan. Saat berlaga di SEA Games 2017 lalu, Timnas Indonesia U-22 (yang kini jadi U-23) punya persoalan di posisi penyerang tengah. Ezra Walian dan Marinus Wanewar, target man yang ada mandul gol.

Di Asian Games 2018, tim-tim kontestan diperbolehkan memasukkan tiga pemain senior. Luis Milla tentu ingin pemain-pemain tambahan ada di posisi krusial yang menjadi titik lemah tim asuhannya.

Debut Spaso berjalan pahit usal timnas takluk 0-1 dari Suriah U-23, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (18/11/2017).
"Saya terima kasih kepada PSSI tapi saya mohon maaf belum bisa berikan kemenangan untuk timnas," ujar Spaso kepada wartawan selepas pertandingan.

Spaso menjabarkan bahwa Suriah merupakan lawan yang tangguh bagi timnas. Ia pun mengakui penampilannya belum maksimal, terutama di babak pertama.
"Malam ini kita tidak banyak peluang. Suriah hampir lolos ke Piala Dunia dan mereka tim kuat,"
"Kita kekurangan kesempatan mencetak gol di pertandingan tadi," tandasnya.

Disanjung Luis Milla
Dikutip dari merdeka.com, pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Luis Milla kagum dengan performa Ilija Spasojevic. Pemain yang akrab disapa Spaso itu dinilai sudah menunjukkan sikap yang tepat dalam membela Merah Putih.

Gagal cetak gol, Milla tidak meributkan kontribusi pemain kelahiran Montenegro itu. Sebab baginya yang utama saat ini adalah Spaso menunjukkan sikap yang disukai tim pelatih.
"Disini yang paling penting adalah Spaso saya lihat dia punya atiitude yang sangat baik, dia punya kemauan yang sangat baik, dan terlebih lagi kami sebagai tim pelatih sangat beruntung karena Spaso bisa bahasa Spanyol," ujar Milla usai pertandingan.

"Di sini untuk anak-anak muda, Spaso bisa kasih energinya, kasih attitude-nya, dan bisa memberikan contoh profesionalisme kepada anak-anak muda di Indonesia khususnya anak-anak muda di tim nasional," sambungnya.

Sumber: https://liputan6.com/amp/3167555/7-pemain-senior-dicoret-usai-timnas-indonesia-dikalahkan-suriah
https://merdeka.com/amp/sepakbola/luis-milla-sanjung-peforma-spaso.html


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top