Firman Allah SWT, “Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah” (QS An Naml 65)
Di suatu kota, tinggallah dua orang bersaudara yang satu ahli ibadah dan yang satu lagi tukang maksiat yang suka pesta pora di lantai dasar rumahnya. Suatu ketika, di ruang bawah sedang diadakan pesta perayaan ulang tahun, sedang di lantai atas si alim sedang khusyu beribadah, setan pun datang menggoda syahwatnya memprovokasi bahwa ia sudah lama menghabiskan waktunya untuk beribadah, alangkah baiknya jika ia menikmati dunia walau sesaat lalu nantinya langsung bertaubat karena Allah Swt Maha Pengampun dan penerima taubat hamba-Nya.Maka tanpa disadari terhasutlah si alim lalu bergegas turun dengan niat ingin bermaksiat walau sesaat.
Sementara si ahli maksiat, di tengah riuhnya pesta merasa jenuh dan
Dengan bergegas, keduanya bertekad dengan niatnya masing-masing, yang satu ingin turun melampiaskan syahwatnya dan yang satu lagi ingin naik untuk bertaubat dan beribadah. Keduanya menghampiri tangga dngan terburu-buru saking semangatnya.Tiba-tiba sesampainya di tengah tangga keduanya bertabrakan dan jatuh terguling-guling dan keduanya pun meninggal dunia.
Saat dibangkitkan oleh Allah SWT di alam barzakh, si Alim dalam keadaan niat bermaksiat dan si ahli maksiat dibangkitkan dengan niat bertaubat dan beribadah.
Demikianlah kehidupan manusia seolah-olah si alim sejengkal lagi masuk ke dalam surga namun takdir menentukan lain dan si ahli maksiat sudah dekat dengan neraka namun Allah SWT mengangkat derajat keimanannya hingga wafat husnul khatimah.
'Seorang ahli ibadah melakukan amalan2 surga, hingga jarak ia dgn surga tinggal sejengkal, tapi takdir menentukan lain, hingga ia terjerumus ke dlm neraka. Sementara seseorang yg melakukan amalan2 neraka, hingga jarak ia dgn neraka tinggal sejengkal. Tapi takdir menentukan lain, hinnga ia masuk ke dalam surga.' (alHadits Qudsi)
Oleh: Bang Ahmad
Grup Facebook: Majelisrasulullah