loading...
loading...
Datangnya Gerhana Matahari Total (GMT) ternyata tidak hanya membawa perubahan bagi hewan siang (diurnal) dan dan hewan malam (nokturnal) saja. Salah satu benda ruang angkasa, bintang, yang biasa muncul saat malam hari, ketika Gerhana Matahari Total (GMT) pun akan ikut ‘bangun’.
“Jadi istimewa, siang hari bisa melihat bintang,” ujar dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana Premadi kepada VIVA.co.id saat Diskusi Gerhana Matahari Total di Planetarium Taman Ismail Mazuki, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
Premana menjelaskan, bintang memang hanya terlihat ketika GMT saja. Ketika perlahan bulan meninggalkan matahari, dan cahaya matahari menerangi seperti biasa, bintang pun tak terlihat lagi.
“Hanya pada saat total itu, bintangnya kelihatan, hanya beberapa menit saja,” jelasnya.
Fenomena alam langka, GMT akan tiba dalam hitungan 13 hari lagi, tepatnya Rabu 9 Maret 2016. Fenomena yang akan melewati sebagian wilayah Indonesia ini disebut langka, sebab akan kembali tiba dalam kurun waktu 350 tahun lagi.
Tercatat, ada 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini. Wilayah tersebut yaitu, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon.
Sumber: Viva.co.id
loading...