loading...
loading...
Satu lagi, film yang mengambil setting di pesawat, tak kalah seru dibanding Flight Plan. RED EYE arahan Wes Craven sepertinya menjanjikan sebuah kengerian bagi penontonya, dengan mengetengahkan pembunuh bayaran dengan mata setannya. Craven tidak memasukan elemen gaib apapun di film ini. Dipasang Rachel McAdams ( berperan di THE NOTEBOOK, THE WEDDING CRASHERS) dan Cillian Murphy (BATMAN BEGINS, 28 DAYS LATER) untuk meramaikan film ini.
Kisah ini bermula dari pertemuan Lisa Reisert (Rachel McAdams) dengan Jackson Ripper (Cillian Murphy). Sepulang dari Dallas untuk menghadiri upacara pemakaman neneknya, Lisa yang bekerja sebagai manajer hotel Lux Atlantic berniat kembali ke Miami untuk bekerja keesokan harinya. Setiba di bandara, Lisa bertemu seorang pria berperangai ramah dan mengesankan Jackson Ripper .
Pertemuan berlanjut ke sebuah perkenalan di sebuah kafe bandara ketika pesawat Fresh Air yang akan mereka tumpangi mengalami keterlambatan. Sejak awal pertemuan, Jackson telah menunjukkan sikap yang simpatik karena itu tak heran bila Lisa yang juga dikenal supel merasa nyaman didekatnya. Bukan saja pertemuan yang mereka anggap sebagai sebuah kebetulan, Lisa juga terkejut ketika menemukan Jackson menjadi teman duduknya.
Penerbangan red-eye (istilah terbang malam) itu menjadi mengerikan kala sesaat setelah pesawat lepas landas, Jackson mulai mengungkapkan identitas sebenarnya yang tiada lain adalah salah seorang komplotan pembunuh bayaran. Korban yang diincarnya adalah Charles Keefe, seorang menteri keamanan yang menjadi pelanggan di hotel Lux Atlantic, ia akan datang bersama keluarganya pada jam 5:30 untuk memulai perjalanan kunjungannya. Dengan posisinya sebagai manajer, Lisa menjadi satu-satunya yang bisa membantu memuluskan rencana tersebut. Jackson menyuruh Lisa menginstruksikan asistennya di hotel untuk memindahkan kamar hotel Keefe ke kamar yang menjadi sasaran bidikan bom para pembunuh bayaran nantinya. Bila Lisa tidak mau, nyawa ayahnya terancam. Lisa merasa berada dalam situasi terjepit.
Dengan paksaan dari Jackson, Lisa berusaha meminta tolong kepada sesama penumpang. Namun semuanya mengira baik-baik saja karena Jackson mencitrakan dirinya sebagai pria yang baik. Segala cara pun coba Lisa lakukan untuk mengelabui Jackson di pesawat tapi sia-sia. Lisa pun pada akhirnya terpaksa menelepon hotel dan memberi instruksi kepada asistennya untuk memindah kamar Keefe.
Di hotel, karena pergantian kamar disetujui oleh Lisa, Keefe segera melancarkan beberapa argumen pengawalnya. Saat pesawat sudah mendarat, Lisa menceritakan pemerkosaannya yang membuat bekas luka di dadanya, dan tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Ia mengambil pulpen milik seseorang yang jatuh dan menusuknya di leher Jackson. Ia mengambil handphone milik Jackson, keluar ke Bandara dan berhasil keluar dari kejaran Jackson maupun polisi dengan mengambil mobil orang. Sementara Jackson mengambil syal milik seorang wanita dan melilitkannya di leher untuk menghentikan pendarahan.
Di perjalanan menuju rumah, Lisa menelepon Cynthia dan menyuruhnya menarik alarm kebakaran dan berkata kepada pengawal Keefe bahwa Keefe menjadi sasaran pembunuhan. Untunglah Cynthia bertindak cepat dengan melakukan yang dikatakan Lisa, sebelum rudal mengenai kamar Keefe, Keefe sudah memasuki lift. Sementara Lisa, tiba di rumahnya dan ketika melihat orang yang mencurigakan di luar rumah, refleks menabraknya. Lisa berjalan melewatinya dan menemukan dia sudah mati, lalu setelah duduk sebentar dan menunggu ayahnya datang membwa obat, Jackson datang dan mulai mengejar Lisa sementara Joe pingsan.
Aksi kejar-kejaran ini berlangsung di penjuru rumah hingga akhirnya di lantai dua, Jackson melempar Lisa ke lantai bawah. Di situlah, Lisa merangkak dan mengambil pistol sang pembunuh, setelah menembakkannya ke perut Jackson, Jackson menendang pistol dari tangan Lisa, sebelum Jackson menghabisi nyawa Lisa, Joe datang dan mengambil pistol, lalu menembakkannya ke dada Jackson. Setelah rumah didatangi polisi dan Jackson diangkut ke rumah sakit, Lisa segera menuju Lux Atlantic, bertemu dengan Cynthia dan bersama-sama menuju bar untuk minum.
Lisa berhasil mencegah pembunuhan itu sebelum bom diledakkan. Karena Lisa telah lebih dulu menelepon asistennya untuk mengosongkan kamar sasaran pembunuhan.
Sumber: kapanlagi
loading...