loading...
loading...
Jangan Minum Air Es saat Berbuka Puasa!-- Setelah seharian berpuasa, memang paling enak minum air es yang mebuat tubuh kembali segar. Namun tahukah Anda, kebiasaan ini meminum es saat berbuka puasa adalah kebiasaan yang tidak sehat karena dapat menyebabkan konstraksi pada lambung.
"Biasanya saat berbuka umat muslim langsung menghilangkan dahaga dengan air es, saya sarankan sebaiknya hal tersebut jangan dilakukan, karena dapat menyebabkan konstraksi pada lambung," kata Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Barat, Dr Nursyam MKes.
Dr Nursyam menyarankan saat berbuka puasa ada baiknya dibuka dengan meminum air manis hangat kuku untuk menstabilkan lambung yang kosong selama menjalankan puasa.
"Setelah lima sampai sepuluh menit, silahkan minum air es karena kondisi perut sudah stabil. Namun alahgkah baiknya jika diisi dulu dengan makanan yang manis seperti kurma dan kolak," tuturnya.
Nursyam menjelaskan, selama puasa 14 jam lambung dalam keadaan kosong.
Jika langsung diisi dengan air dingin, maka lambung akan terkejut dan menyebabkan konstraksi.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya itu menambahkan, dalam menjalankan puasa, pada saat akan tidur malam dan saat sahur ada baiknya memperbanyak minum air putih sampai dua liter.
Selain itu dengan memperbanyak makan sayur dan buah berserat juga bisa menjaga daya tahan tubuh serta memperlambat lapar.
Selain itu, makanan berserat juga bisa menahan daya tampung air di dalam lambung.
Bahaya Gorengan
Segelas es sirup dan goreng-gorengan pastilah nikmat disantap saat berbuka puasa.
Hidangan tersebut pasti menjadi favorit keluarga, dahaga sehari penuh dapat hilang seketika.
Namun, amankah mengonsumsi es dan goreng-gorengan setelah seharian berpuasa? Adakah dampaknya bagi tubuh? Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, Ketua Program Studi Doktor Fakultas Kedokteran UI berpendapat, yang paling baik diminum saat berbuka puasa adalah air dengan suhu yang sama dengan suhu tubuh.
"Sebenernya kalau puasa, yang tekuras adalah air dan energi. Begitu berbuka harus diganti dengan air yang sama dengan suhu tubuh," ujanya seusai peluncuran.
Ia mengatakan, jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis pada saat berbuka, seseorang akan merasa kenyang dan enggan untuk mengonsumsi makanan berat.
Padahal selain gula, tubuh sangat memerlukan karbohidrat, protein, serat, ataupun zat-zat lain yang berguna bagi metabolisme tubuh.
Dr Saptawati berpendapat, mengonsumsi gorengan saat berbuka bukanlah suatu masalah.
Asalkan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.
"Gorengan tak apa-apa, asal tidak terlalu banyak," kata dia.
Ia menyarankan, pada saat berbuka, cukup dengan satu gelas teh hangat dan sedikit kolak.
"Itu sudah dapat mengembalikan gula darah. Setelah itu, baru makan yang berat," kata dia.
Sementara itu, Dr Fiastuti Witjaksono, Ms, SpGK, ahli Gizi Medik dari RS Siloam, berpendapat, mengonsumsi air dingin saat berbuka bukanlah suatu masalah.
Pasalnya, es mempunyai sifat seperti air dan akan menyesuaikan dengan kondisi tubuh.
"Kalau yang tidak mempunyai masalah mengonsumsi air dingin, paling hanya batuk," ujarnya.
Ia justru beranggapan, makanan yang digorenglah yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.
"Makanan sehat tidak dianjurkan untuk digoreng, apalagi dengan minyak yang sudah berkali-kali dipakai, tidak baik bagi tubuh," kata dia.
Ia menuturkan, satu gram minyak goreng sama dengan 10 gram kalori.
Maka, bagi seseorang mengonsumsi gorengan dalam jangka waktu yang lama, ia dapat mengalami kegemukan.
"Makanan yang bagus itu yang pengolahannya selain digoreng. Efek makanan yang digoreng baru terlihat jangka panjang," kata dia.
Sebagai ganti jajanan gorengan, lebih baik konsumsi banyak buah-buahan.
Sumber: 9trendingtopic.blogspot.com
loading...