Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Riwayat Martunis, Anak Angkat Cristiano Ronaldo Asal Aceh-- Masih ingat Martunis? Dari awalnya hanya mengenakan baju Rui Costa dan hampir kehilangan nyawa, lalu berjumpa Cristiano Ronaldo, Sepp Blatter, dan Eusebio. Kini dia mulai meniti kariernya sebagai pesepakbola di akademi Sporting Lisbon. Itulah Martunis.

Martunis masih berusia 7 tahun ketika bencana gempa bumi dan tsunami meluluhlantakkan bumi Aceh. Martunis kecil mungkin tak pernah menduga bahwa tragedi yang hampir merenggut nyawanya itu, bisa mengubah hidupnya beberapa tahun ke depan.
Saat itu Martunis ditemukan bertahan hidup setelah 21 hari terapung di antara puing-puing. Kisahnya mendunia karena saat itu dia mengenakan seragam tim nasional Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa.

Karena Seragam itu pula Martunis menjadi buah bibir dan kemudian mempertemukannya dengan seluruh skuat timnas Selecao das Quinas, termasuk Ronaldo.

Tak cuma sekadar bertemu, banyak "bekal" juga yang dibawa pulang Martunis dari Semenanjung Iberia kala itu. Dia diberikan rumah lengkap beserta isinya oleh pelatih Portugal kala itu, Luis Felipe Scolari, lalu dana bantuan yang kabarnya berjumlah Rp 460 juta dari Federasi Sepakbola Portugal.
Kemudian Martunis juga dioleh-oleh jersey timnas Portugal bernomor punggung 1 yang bertuliskan namanya sendiri dan berisikan tanda tangan seluruh anggota skuat Portugal saat itu, mulai dari Ronaldo (Manchester United), Deco (Barcelona), Figo (Inter Milan), dan Paulo Ferreira serta Ricardo Carvalho (Chelsea).

Martunis kecil juga digandeng Figo ke tengah lapangan saat Portugal melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2006 kontra Slovakia. Dia bersalaman dengan presiden FIFA, Sepp Blatter, lalu legenda hidup Portugal, Eusebio, dan menonton langsung laga tersebut dari tribun kehormatan di samping Rui Costa.

Tragedi yang membuat Martunis kehilangan ibu serta kedua kakaknya itu, malah menjadi berkah terselubung baginya. Sebelum pulang dari Portugal, Martunis diangkat anak oleh Ronaldo yang kemudian membiayai pendidikannya hingga saat ini.

Setelah lama tak terdengar kabar soal Martunis, kedatangan Ronaldo ke Bali 2013 silam membuka lagi cerita lama antara ayah dan anak angkatnya itu. Saat itu Ronaldo yang bertugas sebagai Duta Mangrove Indonesia kala itu mengajak Martunis untuk datang ke Bali.
CR7
"Saya sangat senang bisa bertemu dia lagi setelah terakhir ketemu tahun 2005. Saat itu dia masih berumur delapan tahun dan kini dia sudah beranjak dewasa," ujar Ronaldo kala itu.

Martunis, yang sudah beranjak dewasa, pun tak ketinggalan untuk mengikuti gaya fesyen Ronaldo, nyaris dari ujung rambut sampai ujung kaki. Bahkan akun twitter-nya pun turut menyertakan inisial CR, yang merupakan singkatan nama lengkap Ronaldo.

Sejak kecil Martunis memang mempunyai cita-cita menjadi pemain sepakbola profesional dan mengikuti jejak ayah angkatnya. Sejak beberapa tahun terakhir, ia rajin mengikuti latihan bola disalah satu akademi sepakbola di Banda Aceh.

"Impian saya suatu saat nanti bisa bermain bola di Portugal," ungkap Martunis yang punya posisi main sama dengan Ronaldo, yakni striker/winger.

Impian yang akhirnya terwujud di tahun ini ketika Sporting Lisbon, klub tempat Ronaldo belajar main bola dan memulai karier profesional, mengundang Martunis untuk datang ke Portugal. Ini adalah kedatangan kedua Martunis di negara itu setelah 10 tahun silam.

Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-109 klub, manajemen Sporting mengumumkan bahwa Martunis akan jadi salah satu pemain akademi mereka.

Kini pintu untuk Martunis meniti karier sebagai pesepakbola sudah terbuka. Tinggal bagaimana pemuda 18 tahun itu memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan oleh Ronaldo selaku ayah angkatnya.

Sumber: detiksport


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top