Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Perwakilan FIFA dan AFC akhirnya berkunjung ke Indonesia. Mereka datang untuk membantu menengahi kisruh berkepanjangan yang menimpa dunia sepakbola nasional. Mereka telah datang sejak tanggal 1 November dan akan bertemu dengan pemangku kepentingan sepakbola Indonesia mulai PSSI sendiri, pemerintah, perwakilan pemain, liga, dan wartawan. Apa hasilnya? Berikut rangkumannya.

Hari Pertama (2 November 2015)
FIFA akhirnya melansir pernyataan resmi setelah bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan PSSI. Dalam pernyataan tersebut, FIFA menyebut bahwa sepakbola Indonesia butuh direformasi demi memenuhi potensinya.
"Hari ini, 2 November 2015, delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Tuan Kohzo Tashima (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan termasuk di antaranya HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan Tuan Mariano Araneta (anggota Komite Eksekutif AFC) telah bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mencari solusi menyusul dibekukannya PSSI oleh Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei 2015, dan Komite Eksekutif FIFA pada 25 September 2015 telah memutuskan untuk mengirimkan utusan penting ke Indonesia. Sebelum bertemu dengan Presiden, delegasi FIFA lebih dulu bertemu dengan Presiden PSSI (La Nyalla Mattalitti, red) dan petinggi PSSI lainnya," demikian tulis pernyataan di situs FIFA tersebut.

"Jelas bahwa FIFA, AFC, PSSI, dan Pemerintah Indonesia punya pandangan yang sama bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi sepakbola yang besar dan reformasi dibutuhkan untuk mencapai potensi yang besar itu."
"Presiden Republik Indonesia memahami bahwa segala bentuk reformasi yang dilakukan harus dijalankan di bawah statuta FIFA, tapi pihak Pemerintah diterima sebagai bagian dari stakeholder (pemangku kepentingan, red) dalam proses reformasi tersebut."
"Presiden Republik Indonesia menyatakan kekhawatirannya akan kondisi sepakbola Indonesia dan menegaskan komitmennya untuk mengembangkan olahraga ini."
"Delegasi FIFA mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Presiden Republik Indonesia untuk sebuah pertemuan yang produktif."
"Pada 3 November 2015, delegasi FIFA akan bertemu dengan sejumlah stakholder penting lainnya dalam sepakbola Indonesia, termasuk APPI (Asosiasi Pemain Indonesia) dan Indonesian Super League. Terakhir, delegasi akan bertemu dengan PSSI," lanjut pernyataan tersebut.

Presiden Joko Widodo memang telah menyampaikan kepada FIFA bahwa ia menginginkan agar sepakbola Indonesia direformasi. Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015). Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan pertemuan tersebut penting sekali bagi keberlangsungan sepakbola Indonesia.

Hari Kedua (3 November 2015)
Di hari kedua ini, FIFA-AFC menemui PT Liga Indonesia, asosiasi pemain yang diakui FIFA yaitu APPI, asosiasi wartawan yakni SIWO. Semua pertemuan dilaksanakan di kantor PSSI.

Setelah dua hari, pihak delegasi FIFA dan AFC menghasilkan beberapa keputusan. Keputusan tersebut dikemukakan atas nama Ketua Delegasi FIFA-AFC, Kohzo Tashima. Namun dibacakan oleh Manajer FIFA Urusan Asia Pasifik, James Johnson di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa, (3/11/2015).

Berikut pernyataan resmi FIFA:
"Delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin anggota Komite Eksekutif FIFA, Kohzo Tashima, dan Prince Abdullah, serta anggota Komite Eksekutif AFC, Mariano Araneta melanjutkan pertemuan mereka hari ini dengan pemangku kepentingan kunci sepak bola Indonesia, yang terdiri dari wakil liga profesional, pemain profesional, dan jurnalis olahraga.
PSSI diwakili Sekretaris Jenderal mereka dalam setiap pertemuan.
Delegasi senang kepada diskusi yang terbuka dan jujur selama pertemuan bilateral ini, yang menyoroti beberapa masalah yang membutuhkan reformasi.

Masalah ini akan ditangani secara resmi oleh komite ad hoc yang akan segera dibentuk dan akan bekerja di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepak bola Indonesia.
Pertemuan yang diadakan hari ini adalah bagian dari misi dua hari delegasi ke Jakarta, yang terdiri dari pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 2 November 2015.
Sebagaimana sudah dijelaskan kepada presiden, reformasi yang disepakati harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi pemerintah Indonesia diterima sebagai sebuah pemangku kepentingan di dalam proses itu.
Delegasi ini juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, termasuk liga, pemain, dan media, juga pemerintah, memberi dukungan penuh untuk mengakhiri kebuntuan dalam sepak bola Indonesia.
Delegasi ini akan membawa temuan-temuannya ke Komite Eksekutif FIFA selama rapat pada 2 dan 3 Desember 2015."

Sumber: Detik Tribun


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top