Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Begini Cara Konsumsi Mi Instan Menurut Dokter Gizi-- Siapa sih yang tak doyan mi instan? Makanan yang satu ini begitu populer hingga jadi favorit semua kalangan. Namun, pengaturan pola makan bergizi seimbang berlaku untuk semua jenis makanan, termasuk mi instan. Tak sedikit yang menghindari konsumsi mi instan dengan beragam alasan. Padahal sebenarnya tidak harus seperti itu. Yang penting perhatikan kebutuhan gizi dengan kombinasi makanan lainnya.

Dr. Marudut, MPS., menyarankan untuk memperhatikan saran penyajian yang tertera di bungkus mi instan.
"Enggak masalah konsumsi mi instan, asalkan memperhatikan kombinasinya. Ikuti persis seperti yang ada di gambar. Makanya ada saran penyajian," jelas Dr. Marudut, MPS., di Jakara Selatan.
Pria yang berprofesi sebagai seorang ahli gizi sekaligus anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) itu mengaku mengonsumsi mi instan bersama keluarganya.
"Kalau konsumsi mi instan, saya selalu memperhatikan 'teman' mi instan itu, mana sayurnya? atau lauknya," imbuhnya.

Tak kalah pentingnya adalah konsumsi dalam jumlah wajar.
"Misalnya sehari ini sudah makan mi instan, ya, berarti kita harus pintar, besok tidak makan mi instan dahulu, ganti dengan makanan yang tinggi serat. Diselang-seling, begitu saja," sahutnya lagi.
Ia mengatakan semua makanan yang sudah diberi izin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak perlu dikhawatirkan keamanannya untuk kesehatan.
Meski demikian, konsumen pun harus memperhatikan makanan penunjang agar asupan gizi tercukupi dengan baik.
Ia pun mencoba meluruskan pemahaman yang salah selama ini.
Seperti cara pengolahan yang tepat.
Air rebusan mi instan tidak perlu dibuang dan diganti dengan air mendidih.
Mengapa? Sebab, air sisa rebusan mi instan mengandung banyak unsur gizi dan vitamin.
"Jadi airnya dipakai justru bagus karena kadungan gizinya. Terigunya mengandung lima zat. Ada Fe atau zat besi, ada zink dan seng. Begitu juga kandungan vitamin B1 dan B2. Kalau airnya dibuang, ya, hilang juga kandungannya," tutupnya.

tribunnews.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top