Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Beberapa hari ini beredar luas sejumlah foto di media sosial yang menunjukkan sejumlah remaja tengah berfoto di atas kepala para Pahlawan Revolusi dalam sebuah monumen. Pose mereka yang menginjak-injak patung para Pahlawan Revolusi tersebut jelas merupakan suatu tindakan penghinaan.

Perbuatan mereka ini langsung memicu reaksi keras dari netizen. Kebanyakan dari mereka mengecam apa yang dilakukan para remaja tersebut.
“Bocah Alay Duduki Patung Pahlawan Revolusi Cucu PKI!,” kecam SJ Hartono melalui akun @Didit_ST. hal senada juga disuarakan pemilik akun @titorachman1. Ia mengatakan bahwa mereka yang nampang di foto tersebut merupakan generasi PKI. “Belajar jadi PKI,” tandasnya.

Lokasi pengambilan foto dengan pose-pose melecehkan pahlawan revolusi tersebut kini telah diketahui, termasuk juga identitas para anak baru gede (ABG) alay yang berpose tersebut.

Seperti dilansir dari Metro Siantar.com, kepolisian resor Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) langsung bergeral cepat dengan melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan lokasi pengambilan gambar tersebut. Menurut Kapolres Simalungun, AKBP Yifir Girianntao lokasi foto tersebut berada di Tugu Letda Sujono yang berada di sebuah kawasan perkebunanan PTPN III, Kebun Bandar Betsi Kecamatan Bandar Haluan Kabupaten Simalungun. Polisipun kini tengah melakukan perburuan terhadap para pelaku.

“Iya kita sudah mendapat informasinya, foto itu di Tugu Letda Sujono yang berada di Bandar Betsi. Saat ini kami tengah melakukan pencarian terhadap orang-orang yang ada di foto tersebut,” paparnya.

Ia juga mengatakan, petugas masih belum bisa menentukan pasal yang akan dikenakan , karena mereka belum bisa menentukan apakah hal yang telah dilakukan para anak alay tersebut termasuk pelanggaran hukum atau tidak.
“Kami akan cari identitas mereka dahulu, akami akan menyelidiki apakah mereka-mereka yang ada di foto tergolong anak di bawah umur (anak-anak) atau tidak, jadi kita lidik dululah,” kata Yifir.

Menurutnya penanganan terhadap anak-anak akan lebih sulit, karena tidak bisa ditangkap begitu saja. Perlu penanganan khusus, untuk bisa memberikan penyadaran terhadap generasi muda.
“Kalau mencari mereka, jelas sudah kita lakukan, tentang bagaimana kejadian tersebut terjadi, dan bagaimana antisipasi kedepannya, jelas ini bukan hanya pekerjaan polisi semata,” pungkasnya.

Sumber: suratkabar.co


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top