loading...
loading...
1. TANGGAPAN PEMERINTAH ATAS KISRUH PENGURUS PSSI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menpora Andi Mallarangeng mengusulkan supaya ada rekonsiliasi di tubuh PSSI.
Pemerintah, kata SBY, tidak harus selalu ikut campur tangan untuk hal semacam ini. "Kita kasih kehormatan kepada PSSI, utamakan kepentingan bangsa dan rakyat. Kalau ada konflik, ada Statuta dari FIFA, jalankan itu," ujarnya.
(Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/03/05/sby-pssi-jangan-sibuk-berkelahi)
Menpora juga mengomentari kekalahan telak 10-0 Timnas U-23 Plus atas Bahrain, dalam lanjutan kualifikasi Pra Piala Dunia Putaran III, di Manama, Rabu (29/2/2012), malam.
"Inilah hasilnya kalau pengurus PSSI ribut terus," kata Andi. Seharusnya, kata Menpora, semua mendahulukan kepentingan sepakbola nasional. "Dengan adanya dualisme kompetisi, maka Timnas yang dibentuk tidak diperkuat oleh pemain-pemain terbaik. Sebagian pemain terbaik yang bermain di kompetisi lain tidak diikutsertakan," kata dia.
Solusinya, lanjut Menpora, adalah rekonsiliasi. Dimulai dengan kedua kompetisi IPL dan ISL berada di bawah PSSI. "PSSI mengakui ISL dan ISL mengakui PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia," kata dia.
(Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/03/01/menpora-timnas-dibantai-karena-pengurus-pssi-ribut-melulu)
2. DJOHAR ARIFIN MERASA TERUS DIFITNAH
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Djohar Arifin Husin, menegaskan tak pernah mengatakan bahwa pemain tim nasional senior terkontaminasi mafia seperti tuduhan Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI).
“Saya difitnah, saya tidak pernah mengatakan apa yang diomong seperti itu,” kata Djohar kepada Tempo, Selasa 6 Maret 2012. Djohar mengaku PSSI sedang berdiskusi dengan ahli hukum langkah yang sebaiknya diambil. Ia merasa ada oknum yang sengaja membenturkan dirinya dengan para pemain tim nasional. Fitnah-finah serupa, kata Djohar, telah sering diterimanya. “Sudah terlalu banyak fitnah ke saya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia itu.
(Sumber: http://www.bolaindo.com/2012/03/06/djohar-arifin-merasa-banyak-difinah/)
3. UPAYA KONI MENGAKHIRI KISRUH PENGURUS PSSI
KONI berinisiatif memanggil pengurus PSSI, Indonesian Premier League (IPL), Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia(KPSI), dan Indonesia Super League (ISL) ke kantor KONI untuk mewujudkan rekonsiliasi di sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Ketua KONI Tono Suratman mempersilakan bila Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) ingin menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Tono menegaskan bahwa pihaknya bakal merestui KLB dan bersedia membantu untuk menyampaikan hasilnya kepada FIFA. Menurut Tono, yang penting KLB nanti harus memenuhi syarat. "Pertama tidak diskriminasi, taat hukum, sesuai aturan, dan diakui oleh FIFA," Tono menegaskan. "Sebagai ketua KONI, saya berkewajiban untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PSSI," lanjutnya.
Tono menambahkan, pihaknya juga akan membentuk komite kecil yang terdiri dari berbagai elemen, seperti PSSI, KPSI, Liga Super Indonesia (ISL), Indonesian Premier League (IPL), dan KONI. Komite ini akan menjadi wadah untuk menyelesaikan masalah PSSI.
(Sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/03/09/120083/PSSI-Mangkir,-Rekonsiliasi-Batal-)
4. PENGURUS PSSI MANGKIR HADIRI UNDANGAN KONI
Jadwal rekonsiliasi untuk mempertemukan pihak bertikai yaitu kubu PSSI, KPSI, ISL, dan IPL, gagal terlaksana karena kubu PSSI tidak bisa menghadiri jadwal yang sudah disusun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Saat acara akan digelar, rupanya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin tidak bisa hadir karena sedang berada di Brunei Darussalam untuk menyaksikan laga final Hassanal Bolkiah Trophy 2012.
Selain Djohar, dua pejabat lainnya, Wakil Ketua Umum Farid Rahman dan Sekretaris Jenderal Tri Goestoro, juga mangkir tidak bisa hadir karena sedang berada di Singapura.
Sebelumnya, pengurus PSSI juga memboikot dan tak hadir dalam acara Talkshow JLC (Jakarta Lawyers Club) di TVOne. Alasannya, stasiun TV ini berat sebelah. Padahal, dalam acara itu juga hadir pihak KONI, KPSI, LSI, dan Wakil dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
(Sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/03/09/120083/PSSI-Mangkir,-Rekonsiliasi-Batal-)
5. PSSI AKAN UNDANG KLUB ISL
PSSI menegaskan keinginannya untuk duduk satu meja dengan klub-klub yang mengikuti Indonesian Super League (ISL). Mereka mengundang klub-klub itu untuk berdiskusi minggu depan.
"Kita sudah tentukan tempatnya, Rabu 14 Maret di Hotel Crown Jakarta," papar Penanggung Jawab Timnas, Berhard Limbong, di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (9/3/2012).
Sedikitnya 12 klub akan diundang yaitu Persisam, Persiba Balikpapan, Persipura, Persiwa, Pelita Jaya, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Deltras Sidoarjo Persela Lamongan, PSPS Pekan Baru, Mitra Kukar dan Persidafon Dafonsoro.
(Sumber: http://sport.detik.com/sepakbola/read/2012/03/09/173215/1863073/76/pssi-undang-klub-klub-isl-berembuk)
6. BOLA PANAS ITU MAKIN BERGULIR
Perseteruan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) semakin panas. Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar oleh KPSI yang mendapat mandat lebih dari 2/3 anggota PSSI akan digelar 18 Maret 2012 di Hotel Mercure Ancol Jakarta, bertepatan dengan jadwal Kongres Tahunan PSSI yang akan dilakukan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Wacana rekonsiliasi antara kedua pihak yang bertikai pun dianggap sudah terlambat karena jadwal kongres yang sudah dalam hitungan hari. Namun Ketua KONI, Tono Suratman, tetap yakin rekonsiliasi bisa tetap dilakukan, terutama setelah KPSI memenuhi panggilan KONI, Kamis (8/3/2012).
"Senin (12 Maret 2012) kami akan bertemu PSSI dan IPL. Sangat diharapkan Pak Djohar bisa datang. Kami sudah siapkan tim untuk bekerja mengikuti perkembangan rekonsiliasi tersebut," ungkap Ketua Umum KONI itu.
(Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/03/09/ketua-koni-kalau-mau-rekonsiliasi-djohar-harus-hadir)
7. BOLA PANAS PENOLAKAN HADIR ATAS UNDANGAN PSSI
Anggota Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyala Mattalitti meyakini bahwa 12 klub Liga Super Indonesia (ISL) akan mengabaikan undangan PSSI. Pada Rabu, 14 Maret 2012, PSSI rencananya menggelar rekonsiliasi di hotel Crown, Jakarta.
"Kalau mereka mau mengundang dan mengajak klub-klub tersebut, silahkan saja. Tapi saya jamin, mereka tidak akan ada yang datang. Karena mereka sudah memberikan mandat kepada kami untuk menggelar KLB," ujar La Nyala, Jumat 8 Maret 2012.
La Nyala juga menyampaikan, dengan tidak hadirnya peserta klub ISL, bukan berarti KPSI tidak ingin melakukan rekonsiliasi. "Seharusnya dari awal jika PSSI ingin melakukan rekonsiliasi. Sekarang ini sudah terlambat," tuturnya.
Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur itu pun memaknai rekonsiliasi tidak sebatas hanya orangnya saja. "Tetapi juga sistemnya. Itu juga yang harus kami atur. Jika ingin rekonsiliasi, nanti setelah KLB," tegasnya.
(Sumber: http://bola.vivanews.com/news/read/294992-kpsi-yakin-klub-isl-abaikan-undangan-pssi)
Sementara itu, dua klub peserta Liga Super Indonesia (ISL), PSPS Pekanbaru dan Persipura Jayapura menyatakan akan menolak undangan PSSI untuk melakukan rekonsiliasi.
"Bahasanya tidak jauh berbeda. Niatnya memang baik. Namun, itu sudah terlambat," kata Boy Sabirin, Manajer PSPS, Jumat 9 Maret 2012. "KLB kian dekat. Kami fokus untuk datang ke sana dan terus mengikuti kompetisi ISL," sambungnya.
Senada dengan Boy, Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya menegaskan bahwa sikap PSSI yang melunak mengajak klub ISL berembuk telah terlambat. "Kamis kemarin, mereka tidak hadir saat diundang rekonsiliasi KONI. Jadi tidak ada alasan untuk memenuhi undangan rekonsiliasi PSSI kali ini," imbuh La Siya.
(Sumber: http://bola.vivanews.com/news/read/294996-dua-klub-isl-tolak-rekonsiliasi-dengan-pssi)
Haduhh, makin kacau saja. Kedua kubu, tak ada yang mau mengalah....
Dari berbagai sumber
loading...