Muncul Foto Cut Nyak Dien Berjilbab, Benarkah? -- Dunia maya di Indonesia, dihebohkan berbagai protes terhadap potret resmi pahlawan nasional yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam, Cut Nyak Dien. Protes tersebut, terfokus pada foto lukisan resmi wanita panglima perang heroik itu yang tidak memakai hijab atau jilbab. Padahal, Cut Nyak Dien merupakan perempuan muslimah dari daerah yang juga dikenal sebagai "Serambi Mekkah." Pemilik akun Seuramoe Mekkah menampilkan foto pahlawan perempuan Aceh itu dengan menggunakan hijab panjang. Melalui akunnya, ia menyatakan pemerintah sekuler menyesatkan sejarah Aceh. Tujuannya menurut dia ingin menyesatkan generasi muda Aceh. "Jahatnya skenario kaum penjajah,terus ditanamkan kepada anak-anak bangsa Aceh, sehingga sejarahpun diplintirkan dan disuguhkan dengan bahasa yang manis," tutur dia di akun Facebooknya.
Ia menambahkan dalam pelajaran sejarah,Banyak pahlawan perempuan Aceh yang digambarkan bersanggul, seperti Cut Nyak Din,Cut Meutia, dan Laksamana Malahayati. Ia menambahkan saking alerginya pemerintah sekuler pada Islam yang benar, foto seorang muslimah diubah menjadi gambar wanita yang terbuka auratnya. Walaupun itu seorang wanita pahlawan nasional sekalipun.
Sebagian masyarakat menanggapi dengan menjawab bahwa itu tak terlalu penting, justru akan lebih baik mengingat semangat beliau. Namun, ada pemilik akun Andres Golden, malah menanggapi serius. "Dari dulu sy sdh curiga dgn gmbr cut nyak dien. Satu lg mrk bilang islm msk indonesia melalui dagang sy katakan mrk dtng semata2 mau dkwah bkan dgang. Ini pelemahan dkwah oleh antek2 hantu," ucap dia.
Berdasarkan penelusuran Republika dan Tribunnews, ternyata foto perempuan berjilbab yang terpampang di sebelah foto Cut Nyak Dien adalah istri Panglima Polim. Di laman media-kiltv.nl, disebutkan bahwa ia adalah 'Vrouw van Teukoe Panglima Polim te Sigli', yang juga didaulat sebagai pahlawan Indonesia. Bahkan, pada foto lainnya, istri Panglima Polem tersebut tak memakai jilbab.
Untuk diketahui, KTILV merupakan lembaga penelitian yang memiliki jutaan koleksi foto, peta, dan bukti sejarah Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Selain itu, potret lukisan resmi Coet Nyak Dien yang tak memakai jilbab justru memiliki bukti otentik dari foto sang pahlawan koleksi KTILV (lihat fotonya).
Dalam foto tersebut, Cut Nyak Dien yang telah renta duduk di tengah empat lelaki Aceh. Ia tidak memakai jilbab. Alhasil, klaim Seuramoe Mekkah yang membingungkan tersebut justru menjadi bulan-bulanan perundungan netizen.
Bagi mereka, berjilbab atau tidak, Cut Nyak Dien tetaplah muslimah yang berada pada keyakinan agamanya bahwa penjajahan itu adalah suatu dosa dan harus dilawan.
Terlebih, Cut Nyak Dien, berjilbab atau tidak, adalah pahlawan dan contoh perempuan yang mengungguli zamannya sendiri. Dirinya, menjadi contoh perempuan emansipatoris yang mendobrak budaya feodal patriarkis.
"Jilbaban atau tidak, beliau tetep pahlawan besar dan saya pikir bisa menginspirasi wanita-wanita dr generasi ke generasi," tulis netizen bernama Hanantyo Wibisono.
Sumber: Republika dan Tribunnews