Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Insiden ribut-ribut di akhir laga melawan Kamboja sedikit mencoreng keberhasilan tim nasional Indonesia melangkah ke semifinal SEA Games 2017. Kejadian itu sendiri bermula dari pelanggaran yang dibuat Kamboja ke pemain Indonesia di menit ketujuh masa injury time. Situasi tersebut membuat pemain Indonesia lainnya terpancing.

Kapten Indonesia Hansamu Yama Pranata dan Kapten Kamboja Soeuy Visal jadi pihak yang paling emosional. Wasit pada prosesnya memberikan kartu kuning untuk Hansamu. Ribut-ribut berlanjut kembali tepat setelah wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Dari sebuah video rekaman, terlihat bahwa segera setelah peluit akhir berbunyi sejumlah pemain Kamboja menunjuk-nunjuk Marinus Wanewar yang sedang meninggalkan lapangan dengan dikawal pelatih kiper Indonesia Eduardo Perez Moran dan Miguel Gandia Monton, salah satu asisten pelatih timnas Indonesia. Lalu pecahlah keributan kecil di tepi lapangan.
Baca juga: Mengapa Ezra Walian Tak Diturunkan Saat Indonesia Vs Thailand?
Situasi terlihat kian panas setelah salah satu ofisial Kamboja berlari ke kerumunan dan menghantam Bima Sakti, asisten pelatih timnas Indonesia lain. Bek Skuat Garuda Andy Setyo terpancing emosinya dan membalas ofisial tim lawan bersama-sama Hargianto.
Dalam rekaman video lain, Eduardo Perez Moran tampak kepayahan melerai pertikaian. Pemain-pemain Indonesia baru mulai mundur setelah pelatih Luis Milla turun langsung menarik anak asuhnya menjauh dari keributan.

Pelatih tim nasional Kamboja Vasconcellos Andrade Vitorino menyebut tindakan tak patut dari pemain Indonesia Marinus Mariyanto Wanewar menjadi pemicu keributan di akhir laga kedua tim.
Menurut kubu Kamboja, keributan itu terpicu akibat gerakan mengarahkan alat vitalnya ke arah bangku cadangan mereka. Para pemain Kamboja pun panas. Setelah peluit akhir ditiup wasit, para pemain dari Indonesia dan Kamboja pun terlibat keributan.
"Saya lebih suka berbicara hanya soal tim saya sendiri. Tapi saya pikir pemain nomor 24, saya yakin pelatihnya akan menghukumnya atau melakukan sesuatu," katanya dalam sesi konferensi pers usai laga.
"Nomor 24 (Marinus) saya rasa dia punya kualitas, tapi dia butuh edukasi lebih. Ini yang paling penting. Kami bermain hari ini, mungkin di lain hari saya melatih tim lain, atau pemain bisa berada tim lain. Dia tak bisa bersikap seperti itu, menunjukkan alat vitalnya ke para pemain di luar lapangan. Semuanya dimulai karena dia. Saya rasa semua kamera merekam itu."
"Tapi ini bukan pekerjaan saya, pekerjaan saya bukan untuk menghukum pemain. Ini adakah masalah untuk Indonesia. Tapi, perkelahian di lapangan dimulai karena dia. Bukan karena pemain lain, pemain lainnya cuma ingin bermain," imbuh Vasconcellos.
Baca juga: Laga Indonesia (Merdeka) vs Filipina: 17 Agustus, pukul 19.45 WIB
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla minta maaf atas tindakan tak patut Marinus Maryanto Wanewar yang disebut memicu keributan di akhir laga dengan kubu Kamboja.
"Pertama-tama, saya ingin minta maaf dulu atas apa yg dilakukan Marinus di akhir pertandingan. Saya sebagai pelatih kepala sangat sedih dengan apa yang dilakukan Marinus," kata Milla.
"Semestinya pemain timnas harus kasih citra bagus tentang negaranya. Citra tentang dari mana dia berasal. Di sepakbola terkadang ada situasi di mana kita harus bisa menahan diri. Saya tak mengerti juga, ketika seorang pemain mengenakan baju timnas terkena provokasi dan dia terpancing. Ke depan saya harap bisa lebih baik."
"Kedua saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya, kepada anak-anak yang sudah bermain bagus hari ini. Saya sangat senang, atas keberhasilan kami lolos ke semifinal SEA Games kali ini. Namun di akhir pertandingan saya sedih dengan kejadian yang ada," imbuhnya.

Striker Timnas U-22 asal klub Persipura, Marinus Wanewar mengaku tak bisa mengontrol emosinya karena kesal akan permainan kasar Kamboja.
"Pada pertandingan tadi saya dipukul, dihantam pemain lawan. Kemudian wasit juga berat sebelah. Saya tidak tahan, geregetan dan tidak bisa menahan emosi," kata Marinus usai pertandingan.

Ulah Marinus membuat pelatih Luis Milla memberikan ultimatum. Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu memberikan wejangan kepada Marinus.
"Tadi pelatih bilang saya tidak boleh seperti itu. Dia bilang saya bisa jadi pemain besar, jadi tidak boleh ada gerakan itu lagi," ujarnya.

Di laga ini Indonesia keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0. Seluruh gol tercipta di babak kedua lewat pemain pengganti, Ezra Walian dan Febri Hariyadi. Indonesia berhak lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup B. Di semifinal Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Malaysia yang lolos sebagai juara Grup A. Partai empat besar itu akan dimainkan akhir pekan ini, Sabtu (26/8).

Sumber: detik, bola


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top