Pemain ISL yang Kehilangan Haknya Membela Nama Indonesia Menghadapi Inter Milan-- Membela nama negara adalah sebuah kebanggaan. Dalam situasi kisruh seperti sekarang ini, pemain adalah pihak yang sangat dirugikan. Bayangkan, ketika tim besar meluangkan waktunya singgah ke negara ini (tentunya bukan karena figur ketua PSSI, namun karena mereka memilih), pemain terbaik kehilangan haknya untuk membela nama Indonesia. Klub juga selain memiliki hak penuh atas pemainnya, mereka juga berkewajiban memerhatikan hak pemain. Melarang pemain untuk membela bangsa dan negara jelas sebuah penistaan. Coba bayangkan, bagaimana perasaan tokoh-tokoh protagonis ini ketika meyaksikan rekan-rekannya (mayoritas pemain usia muda, timnas U-22 plus pemain asing) berlaga menimba pengalaman melawan tim sekelas Inter Milan? Sungguh sangat disayangkan!!!
Dalam suatu cerita, tokoh protagonis adalah tokoh yang disenangi dan tokoh antagonis adalah tokoh yang tak disenangi oleh pembaca karena memiliki watak jahat.
Sudah kentara bukan, siapa tokoh protagonis dan mana tokoh antagonis?
Pemain ISL yang Kehilangan Haknya Membela Nama Indonesia Menghadapi Inter Milan
loading...
loading...
loading...