loading...
loading...
Sinopsis dan Ulasan Film "The Lovely Bones" (2009)-- Sinopsis: "Namaku Salmon, seperti nama ikan, dan nama depanku Susie. Umurku empat belas saat dibunuh pada tanggal 6 Desember 1973."
Susie Salmon (Saoirse Ronan) sebenarnya hanya ingin mencari jalan paling singkat menuju rumahnya saat pulang sekolah. Celakanya ide sederhana ini berubah menjadi malapetaka ketika ia bertemu George Harvey (Stanley Tucci) seorang laki-laki berusia 36 tahun tetangga Susie yang ternyata adalah seorang psikopat. Sayang semuanya sudah terlambat. Susie dibunuh persis di saat ibunya, Abigail Salmon, sedang menyiapkan makan malam dan ayahnya, Jack Salmon, sedang memasukkan mobil ke garasi.
Setelah memperkosa Susie dan membunuhnya, Mr.Harvey memutilasi dan memasukkan mayatnya ke dalam sebuah kotak brankas yang terbuat dari besi, dan membuangnya ke dalam saluran pembuangan yang berada tidak jauh dari rumahnya. Tubuh Susie tak pernah ditemukan kecuali sepotong tangan yang tercecer saat George membuang tubuh Susie.
Susie lalu masuk ke alam baka. Dari sana dirinya melihat bagaimana keluarganya bingung mencarinya. Ayahnya, Jack, menelpon polisi untuk meminta bantuan mencari anaknya yang hilang. Polisi akhirnya datang dan segera mencari kira-kira dimana anaknya berada. Dibantu oleh detektif muda yang bernama Len Fenerman, mereka semua mencari Susie. Namun, kejadian selanjutnya sangat mengejutkan untuk semuanya. Polisi menemukan sebuah lengan siku yang diduga milik Susie. Mau tidak mau polisi, yang kali ini diwakili oleh Len, berbicara kepada keluarga Susie bahwa kemungkinan Susie telah mati.
Susie melihat kehancuran keluarga dan sahabatnya dari alam baka. Ia mengetahui betapa Ayah, Ibu berserta kedua adiknya sangat kehilangan dirinya. Betapa teman dan cowok yang menyukainya merasakan dampak dari kepergiannya yang sangat tragis. Perlahan keluarga yang semula harmonis ini mulai terpecah belah. Jack (Mark Wahlberg), ayah Susie yang terobsesi mencari pembunuh anak gadisnya diduga mulai kehilangan akal dan sering mengurung diri sementara Abigail (Rachel Weisz), ibu Susie mulai dekat dengan detektif Len Fenerman (Michael Imperioli) yang menyelidiki kasus kematian Susie. Pada saat petunjuk mengenai kematian Susie mulai terungkap, George Harvey telah lama menghilang sementara keluarga mendiang Susie pun sudah terpecah-belah.
Adik perempuannya yang bernama Lindsey, menjadi gadis tertutup dan sulit dipahami. Serta adik lelakinya yang bernama Buckley masih berusaha memahami apa arti kata "meninggal", karena usianya baru berumur empat tahun saat Susie dibunuh. Dan pada saat itu pula ia terus menerus menanyakan kakaknya.
Sementara, Harvey kembali ke Norristown dan menyadari bahwa sekolah Susie sudah diperlebar wilayahnya, dan mencakup tempat dimana ia mengubur Susie. Ruth dan Ray yang sedang berdiri di sana, menyadari adanya kehadiran Susie, Susie kemudian bertukar jiwa dengan Ruth lalu bercinta dengan Ray. Setelah itu, arwah Susie terbang ke surga yang lebih besar. Dari surga, Susie melihat Lindsey dan Samuel (Andrew James Allen) memiliki anak perempuan yang dinamai Abigail Suzanne. Harvey yang sedang menguntit seorang perempuan di New Hampshire tertusuk oleh bongkahan es yang jatuh. Lelaki itu terjungkal ke jurang dan tewas.
Ulasan
Menerjemahkan sebuah novel ke dalam bentuk visual memang bukan sebuah pekerjaan mudah. Meringkas novel setebal tiga ratus halaman lebih menjadi sebuah film dengan durasi sekitar dua jam adalah sebuah pekerjaan berat. Masalahnya, sang sutradara tidak hanya harus mengusung fakta dari versi cetak menjadi rangkaian gambar namun juga harus memindahkan roh dari kisah dalam tulisan ini ke bentuk baru.
Dalam sejarah, banyak sutradara yang gagal memenuhi tugas tersebut dan akhirnya film yang ia buat hanya jadi objek caci-maki para kritikus film atau penonton yang sudah membaca versi novel dari film itu. Untungnya kasus yang sama tidak terjadi pada film yang disutradarai oleh Peter Jackson ini. Paling tidak bisa secara garis besar, apa yang ingin dikisahkan Alice Sebold lewat novelnya bisa dituturkan Jackson lewat film ini.
Terlepas dari itu, film sendiri adalah sebuah bentuk karya seni dan layak dinilai sebagai karya yang berdiri sendiri, terlepas dari sumbernya. Dalam hal ini, THE LOVELY BONES bisa dibilang cukup bagus meski tidak benar-benar fenomenal. Kalau alur cerita utama sudah bisa ditransfer maka yang jadi masalah adalah pembentukan karakter yang sepertinya masih belum sempurna. Bukan karena salah sang aktor namun lebih karena keterbatasan waktu sementara visualisasi dari bagian lain juga harus ditayangkan.
Secara umum, Saoirse Ronan bermain cukup bagus walaupun masih belum sebanding dengan permainannya dalam ATONEMENT tiga tahun yang lalu. Stanley Tucci yang bermain sebagai Harvey juga tak bisa dibilang buruk. Selebihnya, tak ada yang menonjol dari akting para pendukungnya.
Sumber: kapanlagi.com
loading...