loading...
loading...
Masjid Pintu Seribu yang dibangun oleh Syekh Al-Bakhir Mahdi pada 1978, menjadi salah satu lokasi wisata religi bagi peziarah di Tangerang.
Ihwal bernama pintu seribu merujuk kepada banyak pintu kecil di dalam masjid itu. Pintu-pintu yang berjejer ada sekira 999 buah. Dalam tiap lorong terdapa 20-an pintu kecil dengan luar ruang 3x2 meter persegi. Ruang tersebut saat malam sering digunakan untuk berzikir para jamaah masjid.
Di ruang terpisah terdapat makam Syekh Ami Alfaqir Almuqoddam yang konon diyakini warga memiliki keramat. Syekh Ami Alfaqir Almuqoddam merupakan pendakwah Islam. Menurut riwayat, ia membagikan sembako sambil mengajak warga untuk Salat Jumat sehingga banyak orang tertarik dengan Islam.
Seorang anak Syekh Al-Bakhir Mahdi, Ach Khairuzzaman, mengatakan bahwa saat ini masjid itu masih aktif menggelar pengajian untuk perempuan. “Pengajian dilakukan pada Jumat pagi di ruangan khusus wanita yang bersebelahan dengan makam keramat,” kata Khairuzzaman yang juga pengelola Masjid Pintu Seribu kepada Okezone.
Masjid Pintu Seribu dibangun tanpa menggunakan desian atau gambar. Masjid ini, kata Khairuzzaman, dibangun berdasarkan insting. Sekilas arsitektur bangunan masjid itu berciri khas campuran suku Maya dan Aztek.
“Setahu saya tidak ada gambar maupun desian, jadi pembangunan masjid ini yang berjalan begitu saja. Sedangkan ruang-ruang yang disediakan untuk melakukan zikir juga tidak dirancang terlebih dahulu,” ujarnya.
Di salah satu ruangan bawah masjid terdapat tasbih berukurun besar yang terbuat dari kayu. “Tempat ini biasanya untuk berzikir, dan lampu akan dimatikan agar para jemaah bisa membayangkan saat berada di alam kubur dengan ruang yang gelap dan sempit. Setelah itu kita akan berdoa bersama,” jelasnya.
Sumber: okezone.com
loading...
