loading...
loading...
Pernyatan Presiden FIFA, Joseph Blatter, Terkait Kisruh PSSI-KPSI-- President FIFA, Joseph "Sepp" Blatter, mengaku heran ada dua tim nasional ikut bermain dan berkompetisi. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Sabtu (15/12/2012).
Saya tak bisa membayangkan bagaimana kacaunya negara dengan dua national team. Jadi tolong segera diselesaikan dengan baik," ujarnya.
"Pihak FIFA sebenarnya mau menerapkan suspending kepada Indonesia tetapi karena dukungan yang sangat baik dari semua pihak termasuk AFC yang berbaik hati mau membantu menyelesaikan masalah Indonesia maka kami tunda hingga 20 Maret tahun depan saat kami melakukan rapat exco," katanya.
Presiden FIFA, Joseph Blatter, saat memberikan konferensi pers di Tokyo, Jepang, Sabtu (15/12/2012).
Presiden FIFA, Joseph "Sepp" Blatter, mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya membantu PSSI dalam menyelesaikan konflik internalnya. Demikian disampaikan Blatter saat diwawancarai Tribunnews.com usai konferensi pers di Tokyo, Jepang, Sabtu (15/12/2012).
"Jadi pembentukan task force itu bukan bentuk campur tangan. Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah," katanya.
Joseph Blatter juga memberikan kesempatan tiga bulan ini agar semua masalah di Indonesia bisa segera teratasi dengan baik, "Itulah sebabnya AFC akhir Desember ini akan ke indonesia untuk membantu penyelesaian Indonesia bisa secepat mungkin."
Blatter memberikan ultimatum, kalau sampai dengan 20 Maret 2012 permasalahan tidak selesai maka akan memberikan sanksi suspended Indonesia, "tidak boleh berpartisipasi dalam semua pertandingan internasional bahkan juga wasit Indonesia juga tak boleh berpartisipasi di kancah internasional apa pun bentuk kompetisi internasional itu. Namun untuk dalam negeri silakan saja tidak ada masalah," katanya.
Perpanjangan waktu bagi Indonesia oleh FIFA itu merupakan yang ketiga kalinya. Pada Maret 2012, federasi sepak bola dunia itu telah memberi tambahan waktu, agar Indonesia menyelesaikan permasalahan hingga 15 Juni dan akhirnya kembali diundur hingga 10 Desember 2012.
Tribunnews
loading...
