Hari ini, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 4 jenazah sehingga jumlahnya menjadi 34 jenazah. Sementara itu, tiga jenazah kembali berhasil di identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Salah satu korban yang telah berhasil diidentikasi adalah Wismoyo Ari Prambudi. Wismoyo yang biasa dipanggil Yowis adalah pramugara Air Asia QZ 8501. Yowis alumni Komunikasi Universitas Indonesia angkatan 2008.
"Wismoyo diketahui berdasarkan identifikasi primer dari sidik jari dan gigi," kata Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi dalam konfernsi pers di Mapolda Jawa Timur, Ahad (4/1). Hari ini jenazah Wismoyo segera dipulangkan ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah.
Jenazah yang ketiga diketahui sebagai Juanita Limantara. Berusia 30 puluh tahun. Warga Kota Surabaya. Brigjen Arthur mengatakan ketiganya teridentifikasi dari kecocokan atas data ante mortem dengan data post mortem.
"Dari data primer sidik jari dan gigi memiliki kecocokan," kata Arthur.
Tim gabungan Basarnas masih terus bekerja mencari korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Laut Jawa. Sejauh ini sudah dipastikan 34 jenazah dievakuasi. Serpihan dari pesawat Airbus 320-200 itu banyak yang sudah diangkat.
Selama empat hari terakhir, fokus pencarian memang pada jenazah korban penumpang pesawat. Namun ada tim lain yang juga sibuk mencari bangkai pesawat, black box dan pemetaan peta di bawah laut.
Pemerintah memastikan tak ada batas waktu dalam proses evakuasi AirAsia QZ8501. Meski terkendala cuaca dan gelombang, tim akan berusaha melakukan evakuasi semaksimal mungkin.
Berikut perkembangan upaya pencarian hingga hari ini, Minggu (4/1/2015):
Jenazah/ korban yang sudah teridentifikasi:
1. Hayati Lutfiah.
2. Grayson Hebert Linaksita (11), warga Surabaya.
3. Khairun Nisa Haidar Fauzi (22), pramugrasi asal Palembang.
4. Kevin Alexander Suetjipto (20), asal Malang.
5. Themeiji Theja Kusuma (44), warga Kupang Indah, Surabaya.
6. Hendra Gunawan Sawal (23), Jl Gundih, Bubutan, Surabaya.
7. Wismoyo Ari Prambudi, pramugara, 24 tahun laki-laki
8. Jie Stevie Gunawan, 10 tahun
9. Juanita Limantara, 30 tahun perempuan
Basarnas mendeteksi sebuah objek yang diduga sebagai bagian dari bodi AirAsia QZ8501 di Laut Jawa. Objek itu berada di kedalaman 30 meter dan memiliki panjang 9 meter. Ini gambarnya:
Kapal Onami dari Jepang mengevakuasi tiga jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Ketiganya kini sedang dievakuasi ke Pangkalan Bun. Dengan demikian total sudah ada 34 jasad diangkat dari lautan.
Tim gabungan Basarnas kembali menemukan serpihan dan satu jenazah di zona pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Serpihan yang ditemukan pukul 03.00 WIB berdimensi 9,8 x 1,1x 0,4 meter. Sementara jenazah berada di Kapal Persistence.
Pukul 11.30 WIB:, upaya pencarian jenazah penumpang dihentikan sementara. Cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi penyebabnya. Jarak pandang di bawah laut pun gelap. Kecepatan arus 3-5 knot. Ada 20 pesawat dan 27 kapal yang terjun ke lokasi pencarian hari ini. Mereka terbagi tugasnya yakni mencari jenazah, mengevakuasi serpihan, menelusuri bangkai pesawat hingga mengambil blackbox. Area pencarian pun diperluas ke arah timur.
KRI Usman Harun dan KRI Frans Kaisiepo diterjunkan ke perairan Pangkalan Bun. Dua kapal itu menggantikan KRI Bung Tomo yang ditarik kembali ke Semarang, Jateng. Belum jelas apa alasan TNI AL menarik KRI Bung Tomo.
Sumber: Republika, Detik