Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Cuaca disebut sebagai faktor pemicu dalam kecelakaan pesawat AirAsia kode penerbangan QZ8501 rute Surabaya ke Singapura pada Ahad (28/12) lalu. Kemungkinan adanya pembekuan menyebabkan kerusakan mesin, demikian laporan Times of India pada Ahad (4/1).

Hingga kini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan siap untuk mencari reruntuhan pesawat dengan menerjunkan para penyelam. Airbus A320-200 yang jatuh di sekitar perairan Pangkalan Bun menjadi tujuan tim Basarnas untuk memburu perekam data penerbangan guna menentukan penyebab kecelakaan itu.

ilustrasi-air-asia-hilang
Sebuah laporan awal di laman BMKG, menunjukkan cuaca saat pesawat tersebut jatuh memicu bencana setelah kemunculannya untuk untuk terbang ke awan badai.
"Berdasarkan data yang tersedia yang diterima pada lokasi kontak terakhir pesawat, cuaca adalah faktor pemicu di balik kecelakaan itu," kata laporan itu.

"Fenomena cuaca yang paling mungkin adalah membeku yang dapat menyebabkan kerusakan mesin karena proses pendinginan. Ini hanya salah satu kemungkinan yang terjadi berdasarkan analisis data meteorologi yang ada," lanjut laporan itu.

Badan Pesawat Diduga Patah atau Pecah

Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, pesawat diduga sudah relatif tidak utuh. ?Hal itu didapat dari hasil analisis terhadap serpihan-serpihan yang sudah ditemukan.
"Berdasarkan serpihan-serpihan yang ditemukan, badan pesawat ini patah atau pecah. Terpisah antara bodi dan ekornya," ujar Supriyadi dalam jumpa pers di Posko Utama Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1/2014).

Supriyadi menjelaskan, Tim SAR Gabungan, terutama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga memfokuskan pada ekor pesawat. Sebab, pada ekor pesawat black box atau kotak hitam berada.
"Konsen KNKT itu mencari ekor, letak black box itu," ucap Supriyadi.

Memasuki hari ke-8 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 34 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. Sebanyak 30 jenazah di antaranya sudah diidentifikasi mendalam di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Sumber: Republika, Liputan6


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top