loading...
loading...
Membandingkan Timnas Sekarang (Seadanya) dengan Timnas Yang Lalu--
Timnas Sepakbola kita sebenarnya mulai memasuki masa emas. Sayang, dualisme kompetisi sebagai buntut kisruh pengurus (perebutan kekuasaan di PSSI), potensi itu tak mampu dimaksimalkan. Pengurus baru mengingkari statuta PSSI dan membuat kompetisi baru (LPI). Sedangkan beberapa pengurus lama yang bekerja baik (Iman Arif dan Joko Driyono misalnya) tak diikutsertakan dalam kepengurusan baru. Pengurus lama dan BLI pun tak mampu memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pengurus baru. Alhasil, pengurus baru membuat penyelenggara kompetisi baru: LPIS. Akibatnya, kompetisi terbelah: BLI dengan ISL-nya dan LPIS dengan IPL-nya. Klub ISL melarang pemainnya ikut timnas-nya Djohar (karena sebelumnya pun PSSI melarang pemain ISL ikut di penyisihan akhir grup Piala Asia (dan kalah 0-10 dari Bahrain)
Kini, pemainpun terkotak-kotak. Pemain ISL tak berani ikut bagian di timnas Djohar. Praktis, timnas sekarang diperkuat oleh pemain dari kompetisi IPL yang minim pengalaman internasional. PSSI Djohar pun telah membuka pintu agar pemain ISL bisa ikut timnas. Namun, beberapa di beberapa momen (berpartisipasi di Al Nakbah, melawan Inter, dan melawan Filipina), pemain ISL tak kunjung datang. Hanya orang Papua yang selama ini di-cap tak nasionalis, justru memberontak dari klubnya dan bergabung dengan timnas menegakkan sang merah putih membela nama Indonesia agar tetap berkibar. Mereka, pemain yang patriotis. Mereka pasti memiliki rasa kebanggaan dan kebangsaan (nasionalisme), sebagaimana kita juga merasakannya ketika mereka tampil.
Masa emas? Lho? Iya, bayangkan, dengan materi pemain yang minim pengalaman dan relatif masih baru bergabung menjadi sebuah tim, timnas mampu mengimbangi Filipina yang sudah 'mapan'. Begitu pula ketika menghadapi Inter yang juga sudah mapan sebagai sebuah tim, timnas gabungan saat itu (Indonesia Selection) mampu tak sampai dipermalukan dengan banyak gol. Jadi, ternyata kita tetap masih bisa walau dengan timnas sedanya. Tak dapat dibayangkan jika kita tampil full dengan seluruh pemain pilihan dan terbaik baik dari ISL maupun IPL. Atau rasa nasionalisme kah yang membedakannya? Entahlah.....
Berikut empat catatan pertandingan penting terkait kiprah timnas (senior) sebelum dan pasca dualisme kompetisi:
SEBELUM DUALISME
1. Indonesia vs Uruguay (Kalah 1-7) - Laga Persahabatan
Jakarta - Uruguay memang bukan tandingan Indonesia. Bermain dalam laga persahabatan, La Celete tampil serius dan total. Kemenangan telak 7-1 pun sukses dikantongi skuad Oscar Tabarez itu. Bermain di bawah dukungan puluhan ribu pendukung setianya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (8/10/2010), Indonesia mengejutkan di awal dengan unggul lebih dahulu lewat gol Boaz Solossa. Namun setelah itu, Uruguay bangkit dan menceploskan tujuh gol beruntun. Duet striker Uruguay, Luis Suarez dan Edinson Cavani, sama-sama menyarangkan hat-trick, satu gol lagi dicetak Sebastian Eguren.
Susunan pemain:
Indonesia: Markus Horison; M Ridwan, Nova Arianto, Maman Abdurachman,Tony Sucipto, M Nasuha; Firman Utina, Beny Wahyudi, Ahmad Bustomi; Boaz Solossa, Bambang Pamungkas
Uruguay: Castillo; Cavani, Fucile, Gargano, Lugano, A.Pereira, Maxi, Perez, Rodriguez, Suarez, Victorino
Sumber:
detiksport.com (http://sport.detik.com/sepakbola/read/2010/10/08/202848/1459523/76/suarez-hat-trick-uruguay-unggul-5-1?b99110170)
2. Indonesia vs Filipina (Menang 1-0) - Semifinal AFF Cup 2010
Jakarta - Bermain di bawah tatapan sekitar 70 ribu pasang mata yang kebanyakan pendukungnya sendiri di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/12/2010), Indonesia dibuat repot oleh Filipina. Indonesia yang mengandalkan duet Gonzales dengan Irfan Bachdim baru bisa mencetak gol di menit 32 setelah tandukan El Loco (julukan Gonzales) meneruskan umpan Firman Utina bersarang di gawang Neil Etheridge.
Susunan pemain:
Indonesia: Markus Haris M; Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Hamka Hamzah, M Nasuha (Beny Wahyudi 85); M Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina, Oktavianus Maniani (Arif Suyono 61); Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 68), Cristian Gonzales
Filipina: Neil Etheridge; Robert Gier, Anton Del Rosario, Roel Gener, James Younghusband, Phil Younghusband, Alexander Borromeo, Jason De Jong, Chris Greatwich, Ian Araneta (Emelio Caligdong 59), Ray Jonsson
Sumber:
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2010/12/16/205808/1526855/76/el-loco-menangkan-indonesia
PASCA DUALISME
1. Indonesia Selection vs Inter Milan (Kalah 2-4) - Laga Persahabatan
Jakarta - Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (26/5/2012) malam WIB, Indonesia turun dengan tim yang berisikan dua legenda nasional, Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti. Bima bermain sebagai starter, sementara Kurniawan ada di bangku cadangan. Pelatih Nil Maizar juga memainkan Patrich Wanggai dan Ferdinand Sinaga sejak awal.
Dari kubu Inter, Stramaccioni memainkan Javier Zanetti, namun memberikan ban kapten kepada Ivan Cordoba yang bakal berpisah dengan tim karena gantung sepatu. Stramaccioni juga memasukkan Maicon, Esteban Cambiasso, Diego Milito, dan Phillipe Coutinho di starting XI. Coutinho membuka keunggulan Inter ketika pertandingan baru berjalan empat menit. Namun, hanya bertahan tujuh menit, Patrich Wanggai menyamakan kedudukan dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan umpan silang Okto yang gagal dibuang dengan sempurna oleh Cambiasso.
Selanjutnya, Inter mengurung pertahanan Indonesia. Mereka akhirnya unggul ketika pertandingan memasuki menit 42 melalui gol Coutinho. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-1 untuk Inter.
Di babak kedua, dominasi Inter kian kentara. Giampaolo Pazzini, yang masuk menggantikan Samuele Longo di babak kedua, mencetak dua gol.Gol keduanya dicetak di menit ke-74.
Indonesia akhirnya memperkecil skor lewat Yoshua Pahabol di menit ke-92. Gol tersebut diawali dengan aksi ciamik Valentino yang melakukan tusukan dari sisi kiri. Ia merangsek hingga ke dalam kotak penalti sebelum akhirnya melepaskan umpan ke depan gawang Inter. Yousua Pahabol menyelesaikannya dengan satu sontekan ke jala lawan.
Susunan Pemain:
Indonesia Selection: 12-Markus Harisson (22-Syamsidar 77), 4-Diego Michiels, 14-Abdul Rahman, 17-Hari Saputra (18-Valentino 82), 21-Hengky Ardiles (15-M Bachtiar 72), 8-Ellie Aiboy (10-Kurniawan Dwi Yulianto 53), 11-Bima Sakti, 13-Lucky Wahyu (7-Busari 42), 23-Okto Maniani (6-Yoshua Pahabol 78), 3-Ferdinand Sinaga (9-Irfan Bachdim 30), 5-Patrich Wanggai (25-Titus Bonai 56).
Inter Milan: 21-Paolo Orlandoni (12-Luca Castellazzi 45), 2-Ivan Cordoba, 4-Javier Zanetti (48-Lorenzo Crisetig 90), 13-Maicon, 25-Walter Samuel (24-Paolo Hernan Dellafiore 59), 42-Jonathan (34-Cristiano Biraghi 69), 17-Angelo Palombo (18-Andrea Poli 45), 19-Esteban Cambiasso, 29-Coutinho, 22-Diego Milito, 81-Samuele Longo (7-Giampaolo Pazzini 45).
Sumber:
http://sport.detik.com/pialaeropa/read/2012/05/26/220026/1925582/76/inter-tundukkan-indonesia-selection-4-2
2. Indonesia vs Filipina (Imbang 2-2) - Laga Persahabatan
Manila - Dalam laga yang dimainkan di Stadion Rizal Memorium, Manila, Selasa (5/6/12) malam waktu setempat, Filipina yang tampil di hadapan pendukungnya mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Namun di paruh pertama tak ada gol yang tercipta. Di babak kedua, Indonesia berhasil membuka keunggulan di menit ke-57. Berawal dari umpan Oktovianus Maniani, Patrich Wanggai sukses membobol gawang Filipina yang dikawal oleh Neil Etheridge.
Hanya berselang dua menit, Filipina mampu menyamakan kedudukan. Memanfaatkan kesalahan Satrio Syam dalam mengoper bola, James Younghusband kemudian tanpa kesulitan menaklukkan Markus. Tim Merah Putih tak butuh waktu lama untuk kembali unggul. Berawal dari serangan balik, Irfan Bachdim mampu menembus pertahanan Filipina dan mengubah skor menjadi 2-1 untuk Indoensia di menit ke-61. (Laga sempat terhenti akibat keributan yang melibatkan Irfan Bachdim dan beberapa pemain Filipina di menit ke-81. Wasit akhirnya mengeluarkan tiga kartu merah untuk Irfan dan dua pemain Filipina, Emelio Caligdong dan Manny Ott). Setelah laga dilanjutkan, Filipina kembali mencetak gol untuk menyamakan angka. Sepakan Phil Younghusbans dari dalam kotak penalti mampu merobek gawang Indonesia.
Susunan Pemain:
Filipina: Rolland Muller, De Murga, Gier, Sabio, Denis Cagara, Angel Guirado (Misagh Bahadoran, 73'), Angeles, Emelio Caligdong, Paul Mulders (James Younghusband, 49'), Manny Ott, Denis Wolf
Indonesia: Markus Haris Maulana, Hamdi Ramdhan, Novan Setya, Rusdi, Novendri, Oktavianus Maniani (Titus Bonai, 69'), Irfan Bachdim, Bayau, Valentino, Patrick Wanggai
Sumber:
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2012/06/05/220019/1933749/76/filipina-vs-indonesia-berakhir-imbang-2-2
loading...