Ezra Walian Resmi Menjadi WNI, Siap Hadapi Myanmar-- Setelah sebelumnya sempat diberitakan telah menjadi WNI namun ternyata belum resmi, kini penantian Ezra dan publik sepakbola akhirnya terwujud. Ezra Walian telah resmi menjadi WNI. Hal itu dipastikan dari ditandatanganinya Kepres (Keputusan Presiden) naturalisasi pemain berdarah Manado Belanda itu oleh Presiden RI Joko Widodo. Kepastian itu diketahui dari salinan Keppres bernomor 5/PWI tahun 2017, tertanggal 20 Maret 2017. Keputusan tersebut sudah berlaku sejak tanggal ditetapkannya tersebut.
"Mengabulkan permohonan kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama Ezra Harm Ruud Walian, lahir di Amsterdam, 22 Oktober 1997, untuk menjadi Warga Negara Republik Indonesia," bunyi Keppres tersebut.
Meski sudah ditandatangani, Ezra diberikan waktu hingga tiga bulan untuk melakukan sumpah sejak pemberitahuan dikirim ke pemohon. Namun jika tidak dilakukan, keputusan tersebut batal.
Ezra Walian sendiri sudah tiba di Indonesia pada Minggu (19/3) siang lalu. Pemain Jong Ajax Amsterdam itu langsung bertolak ke Hotel di Bogor tempat Evan Dimas dkk. menginap.
Meski sudah menempuh perjalanan jauh, Ezra tetap terlihat antusias saat berada di tengah-tengah para pemain lainnya. Ezra juga sudah bergabung makan malam bersama para pemain.
Senin sore, Ezra juga sudah merasakan latihan perdana bersama Timnas Indonesia. Apa kesan pertama dia bergabung bersama Evan Dimas dkk?
Ezra mengikuti latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (20/3/2017) sore. Dia menjadi pemain terakhir yang bergabung bersama timnas, karena dia baru tiba pada akhir pekan kemarin.
Kendati baru bergabung, Ezra tak canggung berbaur dengan para pemain lainnya. Saat turun dari bus untuk menuju lapangan stadion, pemain 19 tahun itu berjalan dengan para rekan-rekan barunya.
Ezra begitu serius mengikuti instruksi dari pelatih Luis Milla. Dia sudah sempat melakukan passing-passing dan umpan bola-bola pendek di tengah lapangan.
Ezra ternyata tidak sendirian, dia ditemani oleh sang Ayah, Glenn Walian yang menemaninya di pinggir lapangan. Menggunakan polo shirt, sang Ayah terlihat ikut mengamati penampilan anaknya itu.
Usai latihan, Ezra dikawal oleh petugas keamanan. Meski dijaga ketat, pemain berdarah Belanda Manado itu sesekali melempar senyum ke awak media yang sudah menunggu sejak sore.
Ketika ditanya bagaimana kesannya mengikuti latihan pertama kalinya bersama timnas, Ezra hanya menjawab. "Bagus, bagus, latihan berjalan bagus," ujar Ezra dalam bahasa Inggris.
Pelatih Luis Milla sudah menyatakan siap menurunkan Ezra di pertandingan melawan Myanmar. Pelatih asal Spanyol itu menilai Ezra merupakan pemain berbakat.
Menurut sang ayah, Glenn Walian, keputusan Ezra menjadi WNI berasal dari dalam dirinya sendiri. Lahir dan besar di Belanda ternyata tak membuat Ezra melupakan garis keturunannya. Glenn menyebut setiap pulang ke Indonesia, anaknya mengaku seperti berada di rumahnya sendiri. Sampai akhirnya, Ezra mengaku terpanggil untuk bisa menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia. Glenn menegaskan keputusannya itu murni dari dalam dirinya, tanpa tekanan dan paksaan.
"Dia mengenal Indonesia seperti saya yang lahir di Jakarta. Sejak pertama kali dia datang ke Indonesia, dia merasa seperti ada di rumah. Saya tidak dapat mengambarkan, tapi begitulah perasaanya. Saya tidak pernah menekan. Motivasi itu datang dari dalam dirinya sendiri," ungkap Glenn.
Glenn menilai Indonesia memiliki pemain-pemain berbakat. Namun dengan keputusan anaknya tersebut, Ezra diyakini akan termotivasi tampil lebih baik.
"Saya pikir pemain Indonesia memiliki banyak potensi dan setiap kali saya melihat pemain Indonesia, saya selalu takjub dengan para pemain mudanya," katanya.
"Saya pikir Ezra akan menjadi pemain yang penting bagi timnas karena dia sangat termotivasi bermain untuk Indonesia. Saya berpikir pemain lain juga begitu. Dia memilih Indonesia untuk masa depannya, saya pikir itu penting. Itulah yang dia lakukan."
Glenn pun berharap setelah menjadi WNI, Ezra tetap bekerja keras dan berprilaku baik seperti yang dia lakukan di Belanda. Dia berdoa semoga pemain 19 tahun itu bisa sukses mewujudkan cita-citanya itu.
"Saya berharap Ezra dapat menunjukkan progress yang baik untuk Indonesia. Dan saya berpikir Ezra bukan yang terbaik di Belanda. Tapi dia di sana menunjukkan bahwa kerja keras membuahkan hasil yang baik, berlaku baik dan selalu melakukan yang terbaik. Saya pikir nilai-nilai itu yang dia dapat dari budaya Indonesia," paparnya lagi.
Sumber: detik.com