Penyebab migrain sangat beragam, mulai dari makanan hingga lingkungan. Efek dari berbagai penyebab itu berbeda-beda pada setiap individu, sehingga tidak semuanya harus dihindari. Paling tidak, ada beberapa hal yang harus diwaspadai.
"Bahkan pada individu yang sama, tidak selalu ada penyebab yang sama dan konsisten. Suatu saat cokelat memicu migrain, pada saat yang lain tidak," kata Larry Newman, MD, direktur Headache Institute di St. Luke's-Roosevelt Hospital Center.
Bagi yang sering mengalami migrain, Newman menganjurkan untuk membuat diary sakit kepala. Dari catatan tersebut, bisa diketahui apa saja yang bisa menyebabkan migrain pada seseorang.
Berikut ini adalah beberapa hal yang sering memicu migrain, dikutip dari Health.com,
1. Makanan dan minuman
Menurut National Headache Foundation, makanan dan minuman yang bisa memicu migrain di antaranya adalah sebagai berikut:
- Keju matang (seperti cheddar, emmentaler, stilton, brie dan camembret)
- Cokelat
- Makanan yang diasinkan, diasamkan atau difermentasikan
- Krim asam
- Kacang-kacangan dan selai kacang
- Roti sourdough
- Kismis, pepaya, plum merah
- Buah-buahan beraroma sitrus
- Kafein yang berlebihan
- Alkohol
2. Menstruasi
Bagi kebanyakan perempuan, siklus menstruasi merupakan penyebab utama sakit kepala termasuk migrain. Biasanya serangan itu terjadi saat haid, atau beberapa hari sebelumnya. Anjloknya kadar esterogen pada masa-masa tersebut diduga merupakan pemicu utamanya. Oleh karena itu, hal yang sama juga dialami oleh perempuan menjelang masa menopause.
3. Lingkungan
Bagi sebagian orang, bau parfum yang menyengat bisa memicu migrain saat berada di tempat umum misalnya pusat perbelanjaan. Sebagian yang lain bisa mengalami migrain karena melihat lampu kerlap-kerlip, atau sorot sinar matahari dari sela-sela pepohonan saat mengemudi.
4. Stres
penyebab migrain yang paling umum bagaimanapun adalah stres, dan sebaliknya penderita migrain bisa menjadi sangat responsif secara emosional. Gelisah, khawatir, sedih, terkejut dan suasana hati yang tidak menentu dapat memicu pelepasan hormon tertentu yang menyebabkan migrain.
Sebaliknya, rasa lega setelah melepas kepenatan yang terlanjur berlarut-larut juga bisa memicu migrain. Gangguan yang disebut weekend headaches ini umumnya dialami para karyawan setelah sibuk bekerja selama sepekan.
(Health.com Jumat (18/6/2010).
Cara Mengatasi Migrain Tanpa Obat
Ada banyak obat dengan atau tanpa resep yang dapat membantu meringankan beberapa gejala migrain, tapi belum ada obat yang dapat menyembuhkan migrain. Namun ada cara mengatasi migrain tanpa minum obat. Apa saja?
Meski belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan migrain, tapi dengan melakukan perubahan kecil dalam diet dan gaya hidup Anda dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
Dilansir Dailymail, Senin (25/10/2010), berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain tanpa minum obat:
1. Menghindari pemicu
Pemicu migrain antara lain rokok (nikotin dapat mempersempit pembuluh darah di otak), terlalu banyak berolahraga berat, stres, perubahan pola tidur, sakit kepala dan leher, masalah gigi, makanan tertentu, bau-bauan yang menyengat, cahaya dan menstuasi.
2. Perhatikan kadar gula darah
Penurunan kadar gula darah dapat memicu migrain karena mengarah pada glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Makan teratur setiap 4 jam dan jangan lebih dari 12 jam semalam tanpa makanan.
Pilih makanan dengan indeks glisemik rendah seperti buah-buahan dan sayuran, yogurt dan keju rendah lemak. Hindari makanan dengan GI tinggi seperti roti putih, kue kering, minuman manis dan permen.
3. Periksa asupan kafein
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar otak menjadi terlalu terbatas, yang dapat memicu migrain. Lebih dari 300 mg kafein sehari (3 cangkir kopi bubuk atau 5 cangkir instan) dapat menimbulkan masalah. Coba mengurangi atau beralih ke minuman tanpa kafein. Cokelat juga mengandung kafein.
4. Penyedap atau bahan tambahan pangan (BTP)
Banyak orang melaporkan sensitif dengan aditif makanan seperti monosodium glutamat (MSG), aspartam (pemanis buatan), tartrazine (pewarna kuning digunakan untuk warna minuman bersoda dan marzipan), Sulfit (ditemukan dalam anggur) dan natrium benzoat (ditemukan pada udang, margarin, minuman ringan dan permen).
5. Kunyah jahe
Mengunyah jahe dapat meringankan masalah mual dan pencernaan yang cenderung untuk menyertai gejala migrain. Jahe juga dapat memblokir efek dari prostaglandin, yaitu zat yang dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di otak dan memicu migrain.
6. Tingkatkan kadar serotonin
Studi telah menunjukkan rendahnya tingkat serotonin pada penderita migrain. Makanlah makanan kaya protein seperti ayam, kalkun, telur, produk susu, pisang, kurma, gandum, nasi, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk meningkatkan kadar serotonin.
7. Minum air
Dehidrasi juga dapat memicu migrain. Jaringan di sekitar otak terdiri dari air, sehingga ketika kehilangan cairan jaringan tersebut akan menyusut, menyebabkan iritasi dan nyeri. Minum antara 1 dan 2 liter air sehari dapat mengurangi keparahan, durasi dan frekuensi serangan migrain.
8. Vitamin
5HTP digunakan untuk membuat serotonin sehingga dapat membantu untuk mengurangi kerentanan tubuh terhadap serangan migrain. Butterbur dan Coenzyme Q10 juga diyakini membantu mencegah migrain.
9. Makan makanan kaya magnesium
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan juga berkurangnya gula darah, yang keduanya berpengaruh terhadap serangan migrain. Makanan seperti sayuran hijau, tomat, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum utuh, kentang, oat, kacang polong dan ektra khamir banyak mengandung magnesium.
10. Yoga
Yoga dapat membuat Anda tenang, mengurangi stres serta memudahkan sakit dan nyeri. Yoga juga dapat meringankan kekakuan pada leher dan bahu sehingga mencegah kambuhnya gejala migrain.(detikHealth)
Dikutip dari The Sun Kamis (3/3/2011), ada 10 Alternatif lain untuk mengatasi migrain yaitu :
1. Suntik Botox Juli tahun lalu, Food and Drug Administration (FDA) menyetujui penggunaan suntik botox untuk mengatasi migrain. Sejumlah bukti ilmiah membuktikan, suntikan yang lebih sering ditujukan untuk mengatasi keriput di wajah ini cukup efektif mengatasi migrain.
2. Terapi gen Menurut sebuah penelitian di Oxford University, faktor genetik menyebabkan 20 persen penderita migrain tidak bisa sembuh hanya dengan obat. Gen pemicu migrain ini dinamai Tresk dan diturunkan dari orangtua sehingga hanya bisa dihilangkan melalui terpai gen.
3. Aspirin Suntikan aspirin cair tampaknya akan menjadi terobosan baru untuk mengatasi migrain. Peneliti dari University of California telah membuktikan, penyuntikan aspirin langsung ke pembuluh darah bisa mengatasi migrain dengan lebih murah dan efektif.
4. Relaksasi Karena stres merupakan salah satu pemicu utama migrain, maka cara pengatasan paling mudah adalah mengistirahatkan pikiran dari urusan pekerjaan. Pergi berlibur adalah salah satu alternatif mengatasi migrain yang paling menyenangkan.
5. Stimulasi magnetik Transcranial Magnetic Stimulation adalah temuan baru berupa perangkat elektronik penghilang migrain. Ketika ditempelkan di kepala, alat ini akan menghasilkan medan magnetik yang mengurangi sensitivitas terhadap rasa nyeri di kepala.
6. Matikan ponsel Ada 2 alasan mengapa telepon seluler (ponsel) bisa memicu migrain, salah satunya membuat orang mudah stres karena klien atau atasan di tempat kerja bisa menghubungi sewaktu-waktu untuk membicarakan pekerjaan melalui alat tersebut. Alasan kedua adalah radiasi elektromagnetik yang bisa memicu migrain.
7. Olahraga Bagi sebagian orang, olahraga justru memicu migrain. Namun bagi kebanyakan orang, olahraga ringan yang tidak terlalu melelahkan cukup ampuh meredakan stres, melancarkan peredaran darah dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Semuanya itu bisa meringankan gejala migrain.
8. Batasi kafein Kelebihan kafein adalah salah satu pemicu migrain, sehingga tidak dianjurkan untuk minum lebih dari 5 cangkir kopi, teh atau minuman bersoda dalam sehari. Namun bagi yang sudah ketagihan kafein, berhenti minum kopi sama sekali juga bisa memicu migrain. Karena itu yang perlu diperhatikan adalah porsinya, tidak boleh berlebihan.
9. Terapi seks Khusus pada wanita, hubungan seks secara teratur bisa mengurangi risiko migrain. Hormon yang memberikan rasa nikmat saat bercinta, endorphin merupakan pereda nyeri alami yang diproduksi dalam jumlah besar setiap kali mencapai orgasme.
10. Konsumsi suplemen zat besi Anemia atau kurang darah bisa memicu migrain meski bukan termasuk salah satu faktor utama. Jika serangan migrain selalu menyertai gejala letih lesu, tidak ada salahnya memperbanyak suplemen atau makanan yang menganding zat besi seperti hati ayam dan sayuran hijau.
Sumber : health.com, detik.com, dan The Sun