Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Dokter Rica Tri Handayani dan anak balitanya, Zafran Alif Wicaksono, yang hilang misterius akhirnya berhasil ditemukan. Ia dan anaknya mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, pada pukul 13.00 WIB, di bawah pengawalan ketat Tim Gegana satuan Brigade Mobil Kepolisian RI.

Dokter Rica keluar Bandara Ahmad Yani, Semarang, lewat pintu Very Important Person (VIP). Begitu turun, ia langsung dibawa masuk ke dalam bus besar milik kepolisian dan sejurus kemudian bus itu pergi meninggalkan Bandara.
"Langsung dibawa ke Yogyakarta," kata seorang anggota polisi yang ikut mengawal Dokter Rica tapi enggan disebutkan namanya, Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/1/2015). [Baca: Polda Gandeng Bareskrim Cari Dokter Rica dan Bayinya]

Di tempat terpisah, Humas Angkasa Pura I, Anom Fitra Anggoro, membenarkan bahwa Dokter Rica memang baru saja mendarat di Bandara Ahmad Yani. "Iya Dokter Rica mendarat di Bandara Ahmad Yani," ujar Anom menegaskan.

Seorang perwira di Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang enggan disebutkan namanya menegaskan bahwa Donter Rica memang sudah berhasil ditemukan.
"Iya itu memang Dokter Rica. Tadi yang di depan itu suaminya yang berinsiatif ikut mencari," ujar perwira Polisi tersebut.

Berpindah-pindah tempat

Selama pergi bersama Veni dan Eko, dr Rica Tri Handayani beserta anaknya sering berpindah-pindah tempat.
Bahkan, selama perjalanan mereka sempat menginap dua kali disebuah hotel di daerah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kasubdit I Jatanras Ditreskrimum Polda DIY AKBP Ganda Saragih, menuturkan pada 30 Desember 2015, Veni dan Eko yang sudah menjadi tersangka, mengajak dr Rica pergi.

Mereka berangkat dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dengan pesawat menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
"Mereka berangkat dari Bandara Adi Sutjipto, penerbangan jam 11.00 Wib. Tujuan Pontianak," ujar Saragih dalam jumpa pers, Selasa (12/1/2016).

Saragih menyampaikan, setibanya di Pontianak mereka melanjutkan perjalanan ke Mempawah masih di Kalimantan Barat.
Dua hari di Mempawah, Veni dan Eko kemudian mengetahui pemberitaan soal hilangnya dr Rica.

Mengetahui hal itu, Vica dan Eko lantas membawa dr Rica berpindah tempat menuju ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Agar tidak ketahuan, mereka melakukan perjalanan darat selama 24 jam.
"Tahu di media sosial dan pemberitaan dr Rica begitu kencang, mereka lalu pindah tempat menuju Pangkalan Bun," tambah Saragih.

Di Pangkalan Bun mereka tinggal selama empat hari di sebuah hotel.
"Empat hari mereka di Pangkalan Bun. Menginapnya di hotel, sampai pindah hotel dua kali," lanjut Saragih.

Setelah tinggal empat hari di Pangkalan Bun, mereka lantas hendak terbang ke Semarang. Saat berada di Bandara Kota Waringin Barat, Pangkalan Bun ituah personel Polda DIY menemukan dr Rica.
"Kalau tujuanya ke Semarang ini dari pengakuan tersangka katanya ingin memulangkan dr Rica. Tapi alasanya kenapa masih kita dalami lagi," pungkasnya.

Sumber: okezone.com, kompas.com


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top