loading...
loading...
Empat jenazah (sebelumnya diberitakan lima) terduga teroris yang melakukan teror di kawasan dekat Sarinah, Jakarta, teridentifikasi. Keempatnya teridentifikasi lewat sidik jari. Diberitakan, dalam serangan teror di kawasan Sarinah pada Kamis lalu, empat terduga teroris tewas. Satu orang meledakkan diri di Starbucks Coffee, satu orang melakukan bom bunuh diri di pos polantas Thamrin, dan dua orang lagi tewas dalam baku tembak.
"Kami sudah identifikasi nama-nama terduga pelaku teror di (dekat) Sarinah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Berikut nama-nama terduga pelaku:
1. Ahmad Muhazan (25)
2. Dian Juni (25)
3. Afif alias Sunakin
4. Muhammad Ali (29)
Sugito (42), sebelumnya sempat dikira pelaku, ternyata dia hanya sebagai korban sipil. Polisi memastikan Sugito adalah warga biasa yang saat kejadian sedang melintas di dekat lokasi ledakan bom. Sugito ditemukan tewas di dekat pos pol lalu lintas bersama pelaku Dian Juni. Keduanya diduga terkena bom. Sementara itu, Afif dan Muhammad Ali tewas ditembak polisi di halaman parkir Starbucks.
Adapun Ahmad Muhazan diduga merupakan pelaku bom bunuh diri di Starbucks.
"Kondisinya, perut dan dada koyak. Ini sangat dekat dan mepet dengan pusat ledakan," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak.
Korban Sipil
Saat ini, jumlah korban tewas dari warga sipil sebanyak tiga orang, di antaranya dua WNI, Rico dan Rais. Sementara satu lagi yakni dari warga negara asing (WNA), Amer Omali.
Saat terjadi ledakan bom itu, Rico kebetulan ditilang oleh Polantas. Dia antar Anggun saudara sepupunya melamar kerja di instansi beralamat di Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta.
Sedangkan Anggun mengalami luka di kaki dan punggung terkena pecahan bom. Saat itu Anggun dari Sarinah akan menuju pos polisi, tempat Rico berada. Tiba-tiba terjadi ledakan bom hingga Anggun terpental melayang. Anggun selamat, sedangkan Rico meninggal dunia.
Rais Karna (37), satpam Bangkok Bank yang tertembak teroris di Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016), meninggal. Rais sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo sejak Kamis.
"Betul. Korban penembakan terduga teroris di Sarinah atas nama Rais Karna meninggal dunia tadi malam pukul 21.30 WIB," kata Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Rais tertembak terduga teroris di persimpangan dekat Pos Polisi Lalu Lintas Sarinah. Tembakan tersebut mengarah tepat di kepala Rais.
"Peluru itu masuk dari kepala kiri dan bersarang di kepala bagian belakang," ungkap Musyafak.
Sore harinya, saat dibawa ke RS Abdi Waluyo, Rais langsung dioperasi. Setelah selesai, kondisi Rais tak berubah dan masih koma.
"Saat itu kondisinya mati batang otak (MBO) hingga akhirnya korban meninggal dunia tadi malam," ujar Musyafak.
Jenazah Rais tadi malam sudah dikirim ke rumahnya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Sumber: kompas.com
loading...