Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

loading...
loading...

Patuhi Pemerintah, Dualisme Persebaya dan Arema Berakhir
Arema Cronus akhirnya memilih untuk mendirikan Perusahaan Terbatas (PT) baru, yaitu PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI). Ada apa?
"Eksistensinya kami ingin taat kepada negara, untuk pembayaran pajak," tutur CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, kepada detikcom, Senin (4/1/2016).
"Sekarang kita punya NPWP sendiri, mau bayar pajak enak. Beda dengan yang kemarin. Meskipun kita mampu membayar, tetapi justru menambah masalah," tambahnya.

Terkait pendirian PT baru Arema Cronus tersebut, Iwan juga mengatakan bahwa dalam strukturnya PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) masih dalam naungan Yayasan Arema. Klub juga disebutnya boleh mendirikan PT-PT baru terkait pengelolaan bisnis lain.
"Semisal untuk mengurusi sponsor, merchandise, atau persoalan lain. Tetapi kita buat satu PT ini untuk segala urusan menyangkut Arema, khususnya pajak," jelas Iwan.

Iwan yakin, pendirian PT baru ini akan membawa awal yang baik bagi kesebelasan yang dia pimpin.
"Pada intinya itu, kami ingin taat kepada negara," tukas dia.

Sejak beberapa tahun terakhir memang terjadi sengketa kepemilikan nama 'Arema', yang hingga kini belum ada keputusan finalnya. Alasan itu yang membuat Arema (dan Persebaya) tidak lolos verifikasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), sewaktu akan digelar kompetisi ISL 2015.

"Dualisme” Arema dan Persebaya itulah yang kemudian ikut memicu pemerintah membekukan PSSI – karena PSSI dan PT Liga Indonesia tetap membiarkan Arema (ISL) dan Persebaya (DU) untuk tetap berkompetisi, padahal tidak lolos verifikasi.
Kasus "dualisme" Persebaya sendiri sudah menemui titik terang setelah Persebaya (ISL) akhirnya mengubah namanya sampai dua kali: Bonek FC, dan kini Surabaya United. Sedangkan Persebaya 1927 tetap menyandang nama "Persebaya".

Jika dualisme yang menyebabkan Ligina 2015 tak jadi bergulir tersebut berakhir, maka tentu ada alasan bagi PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi. Namun, niat dan kemauan PT Liga Indonesia yang kini dituntut untuk mau juga mematuhi regulasi pemerintah (terkait transparansi dan profesionalisme) sepanjang tak melanggar statuta.

Sementara itu, Detik juga melansir berita Rencana PT Liga Indonesia menggelar kompetisi gagal terlaksana karena tak dapat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). BOPI telah membalas surat kepada PT Liga tentang permohonan rekomendasi memutar kompetisi ISL yang rencananya diputar mulai Maret mendatang. BOPI menegaskan belum bersedia memberikan izinnya, apabila PT Liga tak mau memenuhi persyaratan.

Persyaratan yang dimaksud adalah PT Liga harus berkoordinasi dengan Tim Transisi. Akan tetapi, PT Liga tetap pada pendiriannya tak mau berhubungan dengan tim tersebut dan hanya mau menggelar liga bersama PSSI.

Terkait sikap PT Liga yang ngotot tak mau memenuhi persyaratan tersebut, Imam meminta agar mereka berubah dan sudah saatnya mematuhi pemerintah.
"PT LI harus mau berubah, taat ke pemerintah, jangan korbankan pemain, pelatih, suporter dan sepakbola," tuntasnya.

Sumber:
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2016/01/04/185812/3110492/76/arema-cronus-akhirnya-dirikan-pt-baru
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2016/01/07/191836/3113298/76/menpora-mau-gelar-liga-pt-li-harus-berubah?b99220170


loading...
Bagikan artikel ini:
Suka artikel ini?
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top