loading...
loading...
Sementara, kehidupan Ichcha yang ditinggal mati Vansh (berstatus janda), harus menjalani tradisi keluarga Bundella. Ichcha harus makan seadanya dan tidur di lantai. Namun, Ichcha menjalaninya dengan penuh ketabahan dan keikhlasan. Veer yang kasihan akan kesedihan Ichcha, mencoba menghiburnya sebagai seorang teman. Tapi lagi-lagi, Ichcha salah paham dan malah menolaknya. Ichcha lebih memilih untuk menenangkan hatinya di Vrindavan tanpa pamit pada Veer dan justru pada hari ulang tahun Veer.......Kedok Masoom pun terbongkar tak sengaja saat ia membicarakan misi menghancurkan rumah tangga Tuan Thakur dan Divya atas perintah Pushkar dengan Rochimi, istri Pushkar. Diusirlah Masoom dan Pushkar dari kediaman Thakur.
Sekembalinya Tapasya di rumah, Tapasya memang baik di luar. Ia seolah berubah menjadi gadis yang penuh perhatian dan kasih-sayang. Namun sebenarnya menyimpan dendam terhadap orang-orang yang selama ini dianggapnya melecehkan dan melupakan dia selama diusir dulu. Tak tanggung-tanggung, nenek termasuk target balas dendamnya. Selain itu, ia juga menyimpan dendam pada Masoom, Rathore, dan tentu, kepada Ichcha dan Veer.
Misi balas dendam kepada Masoom dijalankan dengan cara meminta ayahnya memanggil Masoom dan memberikannya tempat untuk tinggal di rumahnya. Saat gadis yatim piatu itu sedang menikmati indahnya berada di rumah mewah itu, Tapasya dengan tipu muslihatnya, mampu membuat Masoom harus memijat kaki Tapasya. Balas dendam menikur pedikur Tapasya terbalas sudah.
Ia juga mencari cara bagaimana membalas dendam terhadap Rathore saat ia melihat profil Rathore dimuat di sebuah majalah dengan tajuk "All's well that ends well". Hebatnya, Tapasya mampu berjumpa kembali dengan pria itu saat acara lelang sebuah villa. Tapasya membuat Rathore merugi gara-gara tawaran harga yang terlalu tinggi karena beradu dan tak mau kalah dengan Tapasya.
Pasca diusir, Pushkar mencari jalan untuk bisa masuk ke rumah keluarga Thakur. Ia lantas membongkar rahasia meninggalnya ayah Ichcha karena ditabrak oleh Jogi Thakur. Tapasya lantas mendatangi Ichcha di kediamannya dan menceritakan semua itu. Tak terkira sedihnya Ichcha mendengar rahasia itu. Satu pembalasan dendam, namun Tapasya belum puas.
Ichcha yang menanggung kesedihan, harus menanggung musibah. Suatu malam, tempat peristirahatannya terbakar saat Ichcha tidur. Malang nian....
Sementara itu, Veer yang kini sendirian, dijodohkan kembali oleh ibunya. Kali ini dengan teman sepermainan Veer yang bernama Kinjal. Akan tetapi, saat hari pertunangan, Veer menerima kabar bahwa tempat peristirahatan Ichcha terbakar. Tanpa berfikir panjang, Veer pun menjatuhkan cincinnya dan lari untuk menyelamatkan Ichcha. Kinjal dengan besar hati melepas Veer pergi dan mendoakan semoga Veer berbahagia. Ternyata Ichcha tidak kenapa-kenapa. Mereka banyak bicara dari hati ke hati termasuk kegelisahan Ichcha atas rahasia yang dibongkar Tapasya. Berkat Veer, Ichcha dapat memahami peristiwa kecelakaan yang menewaskan ayahnya itu. Veer pun melamar Ichcha di sana, dan langsung diterima. Pernikahan mereka sederhana, tetapi membahagiakan mereka berdua (Bagian prosesi pernikahan sederhana Ihcha dan Veer ini akan disajikan secara flashback melalui perbincangan Ichcha dengan Damini, ibunya). Saat keduanya datang ke rumah, Damini dan seluruh keluarga terkejut melihat keduanya datang dengan pakaian pengantin yang terlihat sederhana. Terkejut, namun mereka bahagia melihat kenyataan itu sebagaimana yang ayah Veer katakan. Saat itu, Tuan Umed, ayah Veer, memang berada di kediaman Tuan Thakur.
Berdua, Ichcha dan Tuan Thakur bicara dari hati ke hati. Ichcha memberi tahu bahwa ia sudah mendengar rahasia masa lalu tentang kematian ayahnya. Ia sadar itu hanyalah kecelakaan dan Ichcha memahami hal itu. Ichcha juga mengucapkan terima kasih karena Tuan Thakur memberinya kasih sayang bukan untuk menebus dosa namun benar-benar kasih sayang seorang ayah.
Tapasya yang baru tiba dari kuil bersama neneknya, terkejut melihat Ichcha dan Veer telah memakai pakaian pengantin. Dengan sesak di dada, ia terpaksa harus tetap mengucapkan selamat pada Ichcha. Namun, hal itu, tentu, memberikan kesedihan yang mendalam baginya. Tangisnya pecah di kamar disaksikan ibu dan neneknya. Ia stres berat mengalami 'kekalahannya' itu. Sepeninggal ibunya, ia berteriak-teriak seperti kehilangan akal. Sekuat tenaga nenek berusaha menenangkan Tapasya. Namun saat mendengar bahwa nenek sudah menyiapkan rencana baru untuk memisahkan Veer dan Ichcha, Tapasya mulai tenang.
Sementara, kakek dan ibunya Veer marah besar mendengar pernikahan itu. Mereka menganggap Veer dan Ichcha telah melanggar tradisi keluarga kendati Umed Sing sudah memberi pengertian kepada mereka. Mereka juga menolak memberikan berkat atas perkawinan Ichcha dan Veer. Kesalahpahaman antara Veer dan kakeknya pun semakin menjadi hingga membuat Veer putus asa.
Namun walau begitu, walau belum mendapat restu, Ichcha dan Veer benar-benar bahagia atas pernikahan itu. Penonton dapat merasakan kebahagiaan itu saat adegan Veer dan Ichcha tidur berpisah karena Ichcha yang menginginkan sebelum dapat restu dai ibu dan kakek. Seperti apa? Saksikan saja di episode 141 (Senin 8 Februari 2016)
Selanjutnya:
Serial Uttaran Episode Prahara Dendam Lama Pasca Ichcha dan Veer Menikah Dalam misi balas dendam, Tapasya juga mendatangi keluarga Bundela dan berpura-pura sedang mengandung anak Veer. Nyonya Gunwanti yang memercayainya, terpaksa menerimanya kembali. Di sana, ia mencoba mencari cara untuk memisahkan Veer dan Ichcha. Tapi rencananya tak ada yang berhasil. Dan ternyata, ia benar-benar hamil tanpa ia sadari selama ini. Ia pun menjadi sangat bergembira dan berharap Veer akan kembali lagi kepadanya.
Wikipedia, youtube, dan berbagai sumber
-->
loading...